Part 1

60 0 0
                                    

Hujan rintik rintik membuatku malas bergerak ku buka tirai jendela kamar melihat keluar hujan tetap betah membasahi bumi
Kratttttaakkkk aku menggeliatkan tubuh merenggangkan otot mencoba bangkit dari ketermalasan
“tasya sayang bangun sayang .. Tasya... “ terdengar pintu kamar ku di ketuk dan ibu memanggil ku
“tasya sudah bangun bu” seruku
“cepat mandi lalu turun untuk sarapan! “ setelah mendengar perintah itu aku bergegas ke kamar mandi

Setelah 20 menit aku sudah siap dengan seragam putih abu abu ku, ketika hendak ke dapur aku mendengar ibu sedang bebicara dengan seseorang lewat telpon
“iya insyaallah aku usahakan hari senin depan aku lunasi mel”
“kamu tau sendiri lah spp anak ku sangat mahal aku harus kerja keras buat menghidupi anakku,”
Mendengar ibu berkata seperti itu aku sempat tertegun tak mau berpikiran yang tidak tidak aku langsung masuk ke dapur
“bu... “ sapaku ibu yang mendengar suara ku refleks langsung berhenti berbicara dengan seseorang di telponnya
“ahhh tasya ayo kita sarapan” seulas senyum lebar terpampang di wajah ibuku aku masih terdiam masih mengamati wajah lesuh ibuku aku tak mampu mengamati wajah nya yang seperti berkata ibu lelah  aku tak mampu menahan air mataku, setetes air bening meluncur di mataku dengan cepat aku menyeka air mataku tidak mau ibu tau kalau aku menintikan air mata
Ibu selalu marah ketika aku menangis tanpa alasan sempat Dulu sewaktu aku tidur dikamar ibu ketika ibi tidur aku mengusap wajah nya dengan menangis Lalu ibu bangun dia langsung bertanya mengapa aku menangis ketika ibu tau alasan aku menintikan air mata gara gara ibu bekerja banting tulang ibu marah dia memarahi ku dan dari saat itu juga aku tak pernah menangis dihadapan ibu

“loh pagi pagi kok sudah melamun kamu sayang,  ayo cepat duduk lalu sarapan jangan sampai kita terlambat datang kesekolah “
Aku tersadar dari lamunan ku mendengar suara ibu cepat cepat aku merubah mimik wajah ku menjadi ceria
“wahhh ibu masak makanan kesukaan ku capcay?” tanyaku
“tentu sayang ibu masak makanan kesukaan mu karna sekarang hari senin ibu mau hari senin kamu di isi dengan makanan faforit kamu”
Ibu dan aku makan dengan sekali kali kita tertawa karna aku mencoba menghibur ibu setelah sarapan aku dan ibu berangkat menuju ke sekolah



Jalan sekolah ku dan sekolah tempat ibu mengajar se jalur jadi setiap hari aku berangkat dengan ibuku
Tak butuh waktu lama aku sudah sampai di sekolah ku SMA GEMILANG sekolah yang berstandar nasional
Aku turun dari motor matic ibu mengambil tangan kanan ibu mencium nya sebagai tanda pamit
“aku sekolah dulu bu. “pamitku
“iya sekolah yang rajin tasya, nanti kalau pulang nya kamu hati hati ya sayang ibu kayak nya gak bisa jemput kamu “
“iya bu. Ibu juga hati hati ya bu bye ibu”
“bye sayang”
Ibu pun berlalu dari hadapan ku aku menghembuskan nafas pelan lalu berbalik untuk masuk sekolah

Sepanjang koridor sekolah terasa sepi aku menoleh ke kanan kiri mencari keberadaan siswa dan siswi lainnya aneh pasalnya sekaranh sudah jam 06:25 sebentar lagi bel tanda upacara berbunyi tapi keadaan sangat sepi tiba tiba
Brakkk seseorang menabrakku
“aduh sorry gak sengaja” katanya
“iya gak papa” jawabku seadanya
“maaf ya kamu gak papa kan aku tadi buru buru mau manggil pak theo.”
“Ada apa? Dari tadi sekolah keliatan sepi sekarang gak libur kan? “
Siswa itu menggeleng
“semuanya lagi pada ngumpul di lapangan basket si raka berantem sama Geral “
Mendengar itu aku pun segera berlari untuk melihat apa yang dikatakan cowok tadi 
Raka, alasan kenapa aku berlari karna dia, sudah dari kelas 1 aku menyukai cowok itu dia tampan putih tinggi berbadan yang lumayan kekar, Dia adalah most wanted di sekolah ini
Aku mencoba menyelinap kerumunan orang orang untuk melihat raka dan aku sudah bereda di depan pandangan ku langsung tertuju pada orang yang sedang memeluk cewek ya dia raka aku yang melihat itu pun hanya tersenyum masam
“kamu gak apa apa kan rak” tanya cewek yang tadi berpelukan dengan raka
“aku gak apa apa kok kay” suara berat khas cowok terdengar di telinga ku sontak aku melihat ke arah raka
Hatiku perih ada rasa tak nyaman dihatiku melihat mereka berdua
Huhhh aku menghela nafas tiba tiba pundak kanan dan kiri ku di pegang
“syaa... “ panggil seseorang aku tengok ke kiri ternyata vania sahabat ku lalu ku tengok ke kanan ternyata keisha dengan senyum di wajah cantiknya
“yuk masuk kelas bentar lagi bel upacara.” Ucap keisha sambil merangkulku dan vania juag ikut merangkulku,  kita berjalan bersama ke kelas
Aku dengan wajah sedih seperti biasanya setiap melihat raka dan kayla bersama
“ sya.. “ panggil vania
“syaaaa... “ teriak keisha
“apa sih kei?” jawabku malas
“udah deh jangan sedih gitu dong , kamu tau gak kalau kamu sedih kita juga ikut sedih sya.” Aku yang mendengar itu pun terdiam beberapa saat sampai akhirnya aku kembali sadar dan terseyum ke mereka berdua
“tarrraaaaaa aku gak sedih kok nih liat aku senyum kan” kataku sambil tersenyum lebar
“nah gitu dong baru tasya yang kita kenal.”
Iya soal akting senyum aku jago nya kok kata batinku, dengan begitu gak ada yang tau apa yang sedang aku rasakan
Kita berjalan beriringan tertawa sampai akhirnya sudah sampai di kelas XI IPA 3
Tetttt tetttttt tettttttt tetttttttttt
“tunggu diluar aja van kei aku mau nyimpan tas dulu” pintaku kepada kedua sahabat ku mereka berdua hanya mengangguk aku masuk kedalam kelas ku hampiri mejaku di sisi kanan nomor 2 dari depan ku simpan tas di kursiku ku ambil topi lalu aku keluar hendak mengikuti upacara
“ayo guys” kata ku
Mereka berdua merangkul dan kita bertiga berjalan bersama menuju lapangan



Maaf ya cerita nya gak jelas soalnya aku lagi dalam belajar menulis
So maklumi aja ya
Kalau suka sama cerita ini jangan lupa kasih vote dan komentarnya biar aku semangat nulis 😆😊
Terimakasih yang sudah membaca 😊😊



My Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang