"Rewind.. "suara dalam hati Gondi mengucapkan kata itu.
Kaki Gondi menjadi utuh lagi seperti sedia kala. Namun dia sekarang berada di tempat tadi yang memotong kakinya.
"Kenapa aku kembali diwaktu ini?" kata Gondi di dalam hati yang berusaha menerimanya.
"Kenapa ya???" suara gadis kecil membisikan telinga Gondi dekat sekali.
Gadis kecil yang mempunyai rambut panjang hitam berkilau ini terus berpindah-pindah tempat dengan cara melayangkan tubuhnya.
"Siapa?" kata Gondi sedikit berteriak melihat gadis kecil itu yang berpindah-pindah tempat.
"Sebelum kamu bertanya sebaiknya lihat sekeliling..."
Sfx: Doar...
Tiba-tiba saja tembakan peluru mengenai pundak kiri aku. Darah menetes perlahan... terasa sakit sekali. Peluru ini tetancap di pundak kiri ku dan tidak bisa diambil.
Sfx: Ngueng.... Ngeng.... Dertt...
Suara gergaji mesin mengarah ke kaki Gondi.Aku menghindari serangan dari bawah. Kemudian menendang dengan kaki kanan ke perut algojo, tapi sepertinya tidak mempan karena pada saat aku menendangnya dia berbadan sangat kekar dan tidak merasakan sakit atau lebih tepatnya kebal.
Sfx: Kltakkss... Tangs..
Suara kaki kanan Gondi patah."Huwaaa....!!!"
Akupun roboh dan tergeletak di lantai. Aku tidak bisa berbicara melihat wajahnya yang menyeramkan. Kepalanya ditutupi karung dengan bercak darah.
"Aku tidak bisa meminta tolong ini ke Vida karena aku sudah berjanji akan melindungi wanita di dekatku apapun yang terjadi. Aku tidak akan mengulang kejadian sepuluh tahun yang lalu!" kata Gondi di dalam hati.
"Dengarkan aku!" suara gadis itu berteriak di telinga Gondi.
"Ini hanya mimpi, sebaiknya kamu tidur saja.."
Tiba-tiba asap berwarna biru berhembus ke mata membuat aku sangat lelah dan ingin tidur. Tapi sepertinya hanya aku saja yang melihatnya...
"Tid---" kata Gondi memejamkan mata sesaat.
"Maaf..." kata gadis kecil membisikan telinga Gondi dengan suara senang.
Gadis itupun menghilang masuk ke dalam tubuh Gondi. Seperti dirasuki setan Gondi berwajah seram dan tibgkah lakunya mulai aneh.
"Loop..." kata Gondi beerbicara pelan. Tubuhnya menjadi utuh kembali namun masih tetap pada waktu yang sama.
Setelah beberapa menit Gondi mengalami gejolak adrenaline luar biasa seperti bukan dirinya. Dia dengan cepat menghenuskan kerisnya tepat di jantung algojo. Algojo itu mangayunkan tangannya dengan cepat seperti palu ke kepala Gondi. Gondi menarik kerisnya dan menangkis tangan Algojo yang sempat mengahampiri kepalanya. Tangannya terpental oleh keris Gondi.
Dia berjungkuk dan melihat ke lantai kemudian Gondi meyentuh darah Algojo dengan tangan kanannya. Darahnya menjadi sebuah bola kecil yang menghisap tubuh Algojo itu sendiri. Bola darah ini lenyap begitu saja di tangan Gondi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimensi Lania Season 1
Fantasy{Update setiap sabtu.....} Sinopsis: Pernahkah kalian berikir tentang kembali ke masa lalu, mempunyai kekuatan super, dan menguasai dunia? Itu sih cuma ada di film-film dan beberapa cerita, dimana sang tokoh utama akan mengalami hal sulit atau kebe...