LITD-3

30 6 0
                                    

Selama lo deket gue, keselamatan lo itu tanggung jawab gue.
-Dio Ravendra.

🍃🍃🍃

Diorave added your as friend.

"Dio?! Dapet id line gue darimana ini anak" Tanya pada diri sendiri. Zahra meng-accept line milik Dio.

Drrrttt...

Diorave : Oii ra?

Zahrame : Oit?!

Diorave : Besok pergi ke sekolah bareng gue ya?


Zahrame : Hmm. Gausah yo, gue bareng abang gue kok.

Diorave : Oke besok gue jam 6 teng udah sampe di rumah lo. Titik.

Read.

"Dasar pemaksa." Zahra lagi-lagi bergumam sendiri.

Drrrttt...

Diorave : Kok cuma diread doang? Udah ngantuk, Ra?

Zahrame : Iya nih udah ngantuk. Pengen tidur.

Diorave : Yaudah deh. Good night, my girl❤.

Read.

Setelah membaca pesan yang dikirimkan dari Dio, Zahra memegang dadanya "Shit! Kok gue deg-deg an ya?"

Zahra meng-off kan data selulernya dan menaruh pensel miliknya di atas nakas. Setelah itu, Zahra bersiap untuk tidur.

🍃🍃🍃

Setelah selesai sarapan, Zahra dan Dio pamit untuk berangkat sekolah menggunakan motor Dio.

Dio sarapan di rumah Zahra? Yaps. Tepat jam 6 teng Dio sampai di rumah Zahra dan langsung di ajak masuk untuk sarapan oleh Mama Mei. Ya walaupun mereka belum sangat dekat, tetapi Dio bisa menghilangkan rasa canggung-nya.

Sekitar 10 menit dari rumah untuk sampai ke SMA Pertiwi, kini Zahra dan Dio sudah sampai di parkiran sekolah yang sudah lumayan ramai. Mereka berdua turun dari motor dan langsung disambut dengan berbagau macam tatapan dari anak-anak di sekitar parkiran. Ada yang menatap dengan tatapan sinis, tajam, ada yang melotot dan lain sebagainya.

Namun, Dio mengacuhkan mereka. Sedangkan Zahra, dia masang muka dengan datar saat di tatap oleh murid-murid SMA Pertiwi yang seperti tidak suka dengan kedatangan Zahra bersama Dio.

"Hebat ya. Seorang Dio Ravendra ternyata banyak fans juga."

"Ah. Iyalah, orang ganteng gini. Sayang kalo gak di liat, mubazir." Dio dengan gaya cool nya sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana.

"Mubazir sih. Tapi sayang, masih aja jomblo." Balas Zahra cekikikan.

"Gue kan nunggu yang di sebelah gue siap buat di pacarin!" Dio mengedipkan sebelah mata ke arah Zahra.

"Eh!"

"Atau udah langsung siap di halalin neng?" Goda Dio

🍃🍃🍃

"RA!"

Zahra menatap heran Cindy yang tampak buru-buru berlari dari pintu kelas hingga duduk di sebelahnya.

"Napas dulu Nday. Ada apaan sih, sampe lari-larian gitu?" Zahra heran. Ya Zahra memanggil Cindy dengan sebutan Nday, katanya biar kaya lirik lagu Cindai-- Cindailah mana tidak berkias. Jalinnya lalu rentah beribu.

Mira yang penasaran, kini memutar tubuhnya ke arah Cindy.

"Tega lo ngga cerita-cerita.... kalo lo ternyata deket sama si most wanted di sekolah kita,Dio." Ucap Cindy sambil mengatur napasnya yang terpenggal-penggal.

Mira langsung menatap Zahra. "Oh ya? Lo pacaran sama Dio, Ra?

Zahra hanya menjawab dengan sebuah cengiran.

"Dan yang bikin heboh sekolah, lo tadi pagi berangkat bareng Dio, Gils gils gils!" Seru Cindy heboh sendiri.

"HAH?!" Mira pun tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya. "Serius, Ra? Kok bisa? Gimana ceritanya?"

"Aduhh, pertanyaan lo banyak banget Mir. Pusing gue jawabnya." Keluh Zahra sambil memegang kepalanya.

"Oke. Lo jawab pertanyaan gue satu-satu! Pertama, sejak kapan lo bisa kenal seorang Dio Ravendra?" Tanya Cindy

"Dia temen SD gue Nday." Jawab Zahra cuek.

"Kedua, kenapa tadi pagi lo bisa bareng pacar gue?" Tanya Mira

"Siapa pacar lo?" Seru Zahra dan Cindy barengan.

"Hehe-- maksud gue Dio" Ucap Mira cekikikan.

"Oh. Dia yang kerumah gue tadi pagi." Jawab Zahra.

"Ketiga, kata Veronica kemaren, dia ngeliat lo pulang di boncengin sama Dio? Seriusan?" Tanya Cindy yang semakin kepo.

"Banyak bacot lo ah berdua. Kantin yuk ah, laper gue denger celotehan lo-lo pada."
Ucap Zahra yang sudah berdiri dan jalan lebih dulu dari Cindy dan Mira.

Light In The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang