BAB 11

10.4K 109 1
                                    

Setelah dio pulang dari jepang, Dio dan dea Mereka berdua memutuskan untuk hari ini pernikahan di lakukan di sebuah gerja yang terpencil sesuai dengan permintaan dio dan dea bahwa pernikahan hanya akan di hadiri oleh keluarga dan kenalan terdekat saja.

Di balik kerudung Dea terlihat gugup sambil berjalan ke altar dengan ayah di sampingnya, pandangannya kedepan melihat calon pendampingn hidupnya yaitu dio walupun pernikahannya hanya sampe dua tahun tetapi dea akan mencobah untuk bertahan agar pernikannya akan baik-baik saja, dea cobah tersenyum kepada dio tetapi dio menatapnya tersenyum sinis kepada dea  membuat dea menunduk "kamu harus kuat dea " ucap dea sangat pelan sehingga tidak ada yang mendengarnya nanum  tidak dengan dio, dio tau apa yang di katakan oleh dea karena dio meliahat gerak mulut dari dea.
Setelah selesai mengucapkan sumpah dio dan dea salaing menukar cincin, dan tibalah saatnya mereka harus bercium membuat dea kaku dan pucat di tempat, semuanya tak luput dari pandangan dio membuat dio menjadi tersenyum sinis kepada dea.  Dio maju kedepan membuka kerudung dan mengakat dagu dea sehingga membuat dea menatap mata dio yang gelap dan dio yang terkejut melihat mata dea yang sangat indah dan teduh walaupun di balik kaca mata tebal milik dea namun dio cepat merubah mukanya menjadih dingin, tidak terasa dio maju kedepan dan menyentu bibir mungil dea dan dea menutup matanya, melihat dea yang menutup mata dio tersenyum mulai melumat habis bibir dea dengan panas dan tangan dio memeluk pinggang ramping dea dengan erat,  semua orang bertepuk tangan dan tersenyum senang melihat dua sejoli  yang sudah terikat menjadi pasang suami istri.
Dea memukul dada dio karena dea sudah kehabisan napas, dio pun melepas pagutannya dan meliahat waja dea yang sudah merah padam membuat dio tersenyum sinis kepada dea.  Dea masih menunduk karenah  menahan malu, namun dea tarkejut ketika dio membisikan sesuatu di telinganya membuat wajanya pucat dan dea menjatukan air mata,  tapi langsung dihapusnya ketika dio membisikan sesuatu lagi di telinganya,
Dea mengangkat wajanya dan tersenyum tipis kepada semua orang terutama kepada kedua orang tua dio dan orang tuanya..
Namun tidak dengan tristan yang melihat semua kejadian dimana kaka iparnya menangis ketika kakaknya dio membisikan sesuatu, wajah tirstan langsung kecewa dan senduh ketika melihat kaka iparnya mencobah tersenyum kepada semua orang di dalam hati tristan dia berjanji akan selalu melindungi kaka iparnya itu karena tristan yakin suatu saat kakanya dio akan berubah menjadi dewasa dan dapat membuaka mata mana yang baik dan buruk.

Dio
Sekarang gw berdiri di altar menunggu penganti perempuan yang sebentar lagi gw hancurin hidupnya, ya dia adalah Deandra aryanto, gw meliaht sudah banyak orang di dekat altar gw memperhatikan semua orang dan melihat mereka semua tersenyum senang, mataku tertuju pada keluarga gw dan keluarga dea,  aku membalas tatapan mereka dengan senyum yang sangat tulus sehingga mereka nggak tau apa yang gw rencanakan habis ini.
Musik berbunyi dan aku melihat dari pintuh muncul laki-laki paru baya dan di sampingnya ada wanita yang sedang menunduk di balik kerudung dia mulai tersenyum dan gw tidak berhenti memandang gerak geriknya yang kaku dan tidak lama matanya terkunci kepada gw, dia mencobah tersenyum kepada gw namun gw balas dengan senyum sinis kepadanya dan membuat dea menunduk dan gw bisa melihat dia berkata pada diri sendiri "kamu harus kuat dea" amanda lo berhasil buat gw benci sama ini perempuan yang sebentar lagi menjadi istri gw.
Ya gw memutuskan membenci perempuan ini karena pada saat di jepang gw melihat sebuah video amanda kekasiku selingku dan tidur dengan laki-laki lain yang memilih untuk pisa dari pada menunggu gw yang tidak pasti apa gw cerai dengan dea atau tidak itu membuat gw menjadi murka dan gw memutuskan membuat keputusan bahwa perempuan ini harus di sakiti bukan untuk di lindungi karena dea adalah gadis murahan, ular dan bodok kecuali orang tua atau seorang ibu.
Dea tibah di depan altar, ayah dea memberi tangan dea ke pada gw dan sambil berbicara "jaga dea buat saya ,  ucap ayah dea kepada gw,  sambil mengguk dan tersenyum menerima tangan dea.
Setela selesai mengucapkan janji dan bertukar cincin pastor menyuru kami untuk bercium, gw melihat waja dea memucat membuat gw semangat,  gw maju dan membuka tudung kepalanya dea tetap menunduk membuat gw harus menyentu dagunya dan meliat mata dea gw terkejut karena warnah matanya yang sangat inda dan sangat teduh, tampa menunggu lama gw langsung menempelkan pada bibirnya gw melihat dea menutup mata membuat gw menarik pinggangnya dan memeluk erat, gw mulai bergerak dan mengisap bibir dea rasanya sangat manis membuat gw makin memperdalam ciumannya. terdengar suara tepuk tangan, gw melepas ciuman karena merasa tangan mungil memukul dada, dea menunduk mukanya merah padam dan, gw mendekat ke telinga dan membisikan sesuatu di telinganya
"Gw benci lo murahan dan gw jijik sentu lo"
Dea terkejut dan air matanya jatu gw puas meliatnya begini.
"Angkat waja lo murahan gw nggak mau orang tua kita kecewa dan tersenyumla ke mereka yang hadir disini,  dea menghapus air matanya dan mengangkat wajanya dan tersenyum tipis kepada semua orang,  gw juga tersenyum kepada semua orang. Tangan gw selalu di pinggang dea, dea seperti risi dengan tangan gw yang di pinggang tapi gw merasa tubuh dea sangat pas untuk gw peluk,
"Astaga apa yang lo pikirin dio,  cewe ini yang buat lo hancur dan dia udah buat lo pisa sama amanda. Sadar dio.

Dea
Dio menciumku ketika selesai aku memukul dadanya dan dia melepas pelukannya aku menunduk mukaku menjadi mera karena kahabisan namun aku terkejut ketika dio membisakan sesuatu di telinga ku .
"Gw benci lo murahan dan gw jijik sentu lo" aku terkejut dan membuatku mukaku pucat tanpaku sadari air mataku jatu di pipi, dio mendekat lagi dan membisikan ssesuatu di telingaku lagi.
"Angkat waja lo murahan gw nggak mau orang tua kita kecewa dan tersenyumla ke mereka yang hadir disini"aku langsung menghapus air mataku dan mengankat wajaku dan tersenyum tipis kepada semua orang.
"Dea kamu harus kuat dan ingat dengan prinsip kamu tang selalu tegas dan kuat"aku menghibur diriku sendiri agar tidak membuatku takut untuk hidup ku kedepannya. 

Bad boy and nerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang