BAB 12

11K 116 2
                                    

Setelah selesai acara perkawinan dio dan dea memutuskan pulang keruma orang tua dio, dea mengemas semua barang yang di perlukan pakyannya dan alat mandih barangnya yang lain masih di simpan di apertement milik dea nanti kalau ada waktu baru dea mengambil karena dea harus mengikuti dio ke apertementnya,.... mereka pamit kepada keluarga mereka.
Sesampai di bawah mereka pun menyalami kedua orangg tua mereka, 
Mama, papa, ayah dan bunda kami mau pamit pulang ke apertement dio ya ucap dio kepada orang tua dea dan orang tuanya. "Dio dea kalain minum teh dulu sedikit lagi baru ke apertement kamu dio bujuk mama dio.  "Emmm dea sedikit lagi baru kita jalan ya sayang sambil mencium pipi dea, muka dea langsung merah padam.
"Mukanya merah hahahaha,mama mira semua orang di ruang keluarga tertawa.
" dio kamu jagain dea ya kalo dia nakal kamu jewer aja telinganya supaya dia nggak nakal dan satu lagi yang kamu harus tau tentang dea mira menyuru dio mendekat kepada mira dan membisikan sesuatu yang membuat dio melihat ke dea dengan senyum yang mengejek, membuat dea yang liat memjadi kesal dengan tingka laku mamanya, setelah membisikan sesuatu ke dio  mira menjauh dan tersenyum kepada dea.  Ia mama aku akan selalu jagain dea ucap dio kepada mira.
"Dio papa titip dea ke kamu jangan buat dia menagis, kalau sampai dia menangis papa akan buat kamu menyesal" ucap indra kepada anaknya dio dengan penuh penekanan, ia pa aku janji ucap dio lagi. Aku pegang janji kaka awas aja kalau ingkar. Ucap tristan sambil tunjuk kepalan tangannya kepada dio.
Dan buat kaka ipar ku yang cantik ini kamu harus janji sama aku kalo kak dio sakitin kamu kasitau sama aku ya, ucap tristan sambil memegang tangan dea, dan dea pun mengguk tersenyum ke pada tristan.
Melihat keluarga dio seperti itu kepada dea membuat dio menjadi kesal tapi dio menyembunyikan samua kekesalannya dengan senyumnya.
"Dea kamu harus menjadi istri yang baik selalu menaati printah suami kamu, selalu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan saling percaya dan jangan manja. ucap indra kepada dea anaknya
"Ia ayah dea ngerti dan janji sama ayah.
"Satu lagi yang kamu harus ingat dan pegang selalu prinsip kamu seperti duluh karenah ayah suka prinsip kamu, lanjut indara kepada dea, dea langsung memeluk ayahnya sambil menangis, dea melepas pelukannya dari ayahnya dea menyodorkan jari kelingkingnya kepada ayahnya,  membuat ayah dan ibu dea  tertegun,indra langsung menautkan jari kelingkingnya kepada anaknya dea dan menghapus air mata dea anaknya .
Semua melihat tingka anak dan ayah membuat mereka terharu namun tidak dengan dio yang terliahat muak dengan semua yang di lakukan oleh dea, menurutnya dea sedang ekting.
"Dasar licik liat ajah lo sampe apertement gw. Lamun dio berhenti ketika mendengar namanya di sebuat oleh ayah mertuanya dan mengajaknya pergi agak jauh dari dea dan yang lain. Sampai di tempat yang cukup jarak, indra dan dio terdiam sebentar, dio melihat ayah mertuanya menarik napas membuat dio penasaran .
Indra mendekat kepada dio dan berbisik kepada dio. Dio terkejut mendengar apa yang di samapikan oleh indra,dio meliat dea yang sedangan tersenyum kepada orang tuanya dan tristan,  tatapan mereka bertemu dan dea memalingkan wajanya ketempat lain,  membuat dio kesal.
"Jadi ayah mohon jaga dia baik-baik, ucap indra kepada dio dengan penuh harap.
"Ia ayah aku bakalan jagain dea, tenangan aja ya, ucap dio kepada ayah mertuanya. 
"Ayo kesana yang sudah tunggu ucap indra kepada dio
Ayo ayah balas dio sambil menyuru indra jalan deluan.
Mereka berbincang dan bercerita dio tetap memperhatikan dea yang sedang tersenyum kepada keluarganya, dio merasa dea tersenyum palsu dan itu membuat dio jenga dan membenci apa yang dea lakukan apalagi dio mendengar cerita dari ayah mertuanya membuat dio menjadi jijik kepada perempuan yang sudah menjadi istrinya.
Jam menunjukan pukul 10 pagi dio dan dea memutuskan untuk pamit kepada keluarga dan menuju ke apertement,  apalagi besok dea harus mulai mengikuti ospek di kampus barunya trisakti.

Dalam perjalanan mereka terdiam dan tidak ada yang mulai berbicara, dio dengan pekirannya sendiri dan dea juga dengan pikirannya sendiri.
Sampai di apertement dio turun dan mengambil hanya barangnya saja sedangankan barangnya dea di tinggal,  melihat tingka dio membuat dea manarik napas dan mengambil barangnya sendiri,  dea cukup kuat karenah dea juga bisa belah diri walaupun cuman sedikit.
Sampai di lobi dea mengikuti dio berjalan namun dea menabrak badan dio karenah dio berhenti mendadak di depan dea,  membuat dea kesal, sebelum dea berbicara dio sudah menariknya ke pojok dan mengurunnya membuat dea gugup,  melihat dea yang gugup membuat dio jijik.
"Eeee cupu lo harus ikut kata gw,  di depan sana ada teman-teman gw kalo di tanya bilalng ke mereka kalau lo itu pembantu gw, ngerti.
dea mau protes namun terdiam lagi.
"Gw jijik ngaku lo sebagai istri gw jadi lo ikut omongan gw. Ucap dio sambil memandang dea dengan senyum sinisnya.
Dea memandang waja dio yang melihat dea dengan jijik.
Ok.....  Ucap dea akhirnya.
Dio tersenyum,"ayo sekarang kesana kasian teman-teman gw uda nunggu.
Teman-teman dio sedang tertawa dan mereka juga membawah cewek dengan pakayan yang kurang bahan membuat dea meringis ngeri dan dea terkejut melihat sala satu cewek teman dio membuat dia pucat dan menunduk menjadi takut dea bersembunyi di belakang dio.
Woiiii kalian udah lama disini tegur dio membuat teman-temannya menoleh dan tersenyum.
"Lumayan bro,  kemana aja lo ilang gitu aja mentang-mentang libur lo jarang gabung. Ucap sala satu kwn dio. Tidak dengan toti yang matanya selalu memandang ke belakang dio,dio yang sadar dengan pandangan toti dia baru sadar di belakangnya ada dea, 
Dio menggeser badannya dea juga mengikuti dio yang bergeser membuat teman-teman dio penasaran.
Dio menarik dea kedepan agar teman-temannya bisa lihat. Dea tetap menunduk karana takut melihat salah satu cewek yang pernah membuat hidupnya hancur.
"Siapa ni dio yang lo bawa?  Tanya toti penasaran
"Dia pembantu gw  namanya dea dan dia baru masuk kulia di kampus kita, ucap dio menjelaskan kepada teman-temannya,  semua teman-teman dio mengguk.
"Ayo masuk gw kangen sama kalian semua,  ucap dio mengajak teman- teman, sambil mendorong kopernya, dea yang terkhir masuk meliahat sedah penuh dea berhenti dan melihat dio, dio malah sibuk dengan teman ceweknya, toti melihat dea dan merasa kasian.
"Bro kalian deluan aja soalnya lifnya penuh,  dio mengguk dan pintu lif tertutup.  Dea tetap diam di tempat membuat toti menjadi canggung
"Kenalin gw toti, sambil mengulurkan tangan sambil tersenyum kepada dea, dea mengulurkan tangan dan menyalami tangan sambil tunduk. Membuat toti semakin penasaran kepada cewek di depannya ini, lif berbunyi dan mereka berdua masuk pintu tertutup namun tetap dea menundukkan kepalanya dan diam, toti yang melihat dea yang kaku hanya diam melihat tingka laku dea.
Sesampai pintuh lif terbuka toti keluar dan dea mengikuti dari belakang sambil mendorong kopornya,
Sini biar gw yang bawah lo jalan aja dea, namun dea menolak.
"Biar nggak usah saya bisa bawah sendiri ko, sambil menunduk.
Ya sudah kalau gitu.  Sampai di depan pintuh apertemen dio, toti menekan bel bili membuka pintuh dan mereka pun masuk kedalam,
Dio mendekat kepada dea dan menariknya ke dapur dan mbuat semua heran dengan perlakuan dio,  sampai di dapur,
"Lo bisa masak nggak tanya dio kepada dea.
"I-iIa aku bisa masak,  ucap dea gugup.
gw mau belanja, dulu nanti lo yang masak dea mengguk.
Dio meninggalkan dea di dapur sendiri dea menarik napas lega karena melihat dio yang sudah pergi.
"Woii cupu cepat kesini panggil dio dengan suara lantang dari ruang tv,  dea langsung ke ruang tenga dan bertanya ada apa...
Kamar lo di lantai dua ujung sebela kanan dan kamar gw ujung kiri ucap dio kepada dea sambil memberikan kunci kamar kepada dea .
Dea menerimah kunci dan mengangkat kopernya ke lantai dua kamar barunya. Dea seperti kewalahan toti melihat langsung membantu dea mengangkat koper dea.
Makasih sudah membantuku ucap dea kepada toti,  ia sama-sama dea kata toti sambil mengacak rambut dea yang di kepang dua,  dio yang melihat semuanya menjadi tidak suka. Dio berguma
"Emang dasar murahan "siapa yang lo bilang murahan tanya dewi kepada dio.
Dewi mengikuti pandangan dio,  dia kesal melihat toti yang perhatian sama pembantu baru dio.
"Dio aku nggak suka sama pembantu lo dia keliatan mau godain toti, tutur dewi yang membuat dio mengepal. "Awas aja kalau dia berani godain teman-teman gw bakalan buat dia menyesal.
Dewi tersenyum senang melihat dio yang marah terhadap pembantu baru dio tersebut.

Bad boy and nerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang