Tanpa Arti

119K 3.1K 754
                                    

Mau minta panjang ? Nih panjang..
Ada gif? Aku kasih sayang ..
Update cepat ? Ini cepat ..

Jangan lupa bintang yaa..

_______________________________________

Irene berada di sebuah mini kedai bersama Sanders teman lelakinya, terlihat ia sedang mengaduk kopi dengan kesal.

"apa ? Ero mengendong seorang wanita tanpa busana " Geram Irene dengan syok saat mendengarkan penjelasan dari Sanders .

"Yah .. dia sangat cantik Ren"

Irene menatap Sanders dengan tatapan mata sinis"masih cantik aku "

Sanders hanya menjawab dengan berdehem "apa kau tahu siapa dia "

Irene mengambil gelang karet lalu ia ikatkan pada rambutnya"Tentu aku mengerti .. dia adalah budak sex nya Ero "

"Apa ? Budak sex ? " Sanders mengeraskan suaranya.

"Yah .. " balas Irene singkat.

Keduanya saling menyeruput kopinya dengan nikmat , kali ini Irene tidak akan berpura-pura jual mahal lagi , karena sekarang waktunya Irene berhenti mempermainkan keadaan... tapi bagaimana dengan Malio?

~

Lampu yang temaram di sebuah kamarnya sepertinya menjadikan momen yang pas bagi Piero sebagai pemuas nafsunya kali ini .

Dia tak memberi sedikit ampun bagi Cloris , menidurinya adalah hal yang diwajarkan selama masa hukumannya.

"Oh ya .. aku belum menusuk pantatmu kan " mendorong tubuhnya di atas kasur.

Wajah Cloris seketika panik mendengarnya"tidak Ero .. apa kau gila .. "

Piero mengangkat kedua pahanya, di lebarkan ke kanan dan kiri , ditariknya hingga lututnya menyentuh payudaranya.

"Jangan ... " Cloris menjambak rambutnya, namun justru hal itu adalah penambah kegairahan nya.

"Uh.. oh .. tenanglah .. " goda Piero.

Piero melihat bahwa posisinya sudah sangat pas , ia mengeluarkan juniornya yang sudah menegang ke atas .

Menancapkan penisnya di pantatnya karena kaki Cloris sudah di lebarkan dan diangkat"aahhkk..." erang nya dengan tangan yang terus mencakar pundak Piero.

Rasanya memang sakit , bahkan seperti ada benda tajam memasuki nya , namun dengan janji yang sudah di ucapkan Olehnya, dia takkan meneteskan air matanya lagi.

"Kumohon jangan biarkan air mata ini keluar .. aku tidak ingin terlihat lemah di hadapannya" batin Cloris di tengah-tengah rasa sakitnya.

Piero terus menancapkan semakin dalam , bibirnya sudah berkali-kali mengeluarkan nada-nada desahan yang penuh kenikmatan, memompa nya beberapa menit dengan kecepatan yang stabil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Piero terus menancapkan semakin dalam , bibirnya sudah berkali-kali mengeluarkan nada-nada desahan yang penuh kenikmatan, memompa nya beberapa menit dengan kecepatan yang stabil.

My Best VILLAIN | Sudah DiterbitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang