SF- Sorry

2.7K 131 0
                                    

" Udah ya... Jangan nangis lagi... Kita pulang... Nayla bobo deh..." Bujuk Ali.

Nayla masih terus menyembunyikan wajahnya di dada Ali. Ali hanya tersenyum dan mengelus kepalanya beberapa kali.

Pandangannya kemudian beralih menatap Prilly yang memainkan ujung dressnya dan menunduk dalam, ada rasa tak enak dari Ali.

Setelah hening beberapa menit Ali menancap gas dan melaju pulang kerumah.

____________

Pintu rumah megah itu terbuka lebar saat beberapa pelayan kembali mendengar suara deruman mobil.

Ali terlihat keluar terlebih dahulu sambil menggendong Nayla yang terlelap dalam pelukannya.

Prilly hanya diam memandang Ali nanar, ia tak tau sikap yang harus ia keluarkan dalam posisinya yang serba salah.

Seharusnya bukan dia yang minta maaf... Tapi Ali yang membentaknya tiba-tiba dan juga menyalahkan dia.

Ia bahkan belum keluar mobil, dan masih terus termenung di dalam.

Tok.. tok.. tok..

Prilly berjengkit kaget saat seseorang mengetuk kaca mobilnya, Prilly tak dapat meneliti siapa disana.

Ia membuka kaca itu setengah dan menatap jelas wajah itu.

" Prill... Kamu kenapa? Kok enggak turun..." Tanya mama.

" Mama.... Enggak kok... Tadi Prilly lagi nyari barang aja...." Elaknya.

" Oooh... Masuk yuk... Belanjaannya aja udah dibawa masuk sama pak Ujang..." Ajak mama sambil membuka pintu mobil.

Prilly hanya mengangguk, mama menyadari perubahan dari Prilly , Prilly tak seceria biasanya sekarang Prilly cenderung murung.

" Udah makan?" Tanya mama.

Prilly hanya menggeleng lemah dan terus melangkah masuk tanpa melihat ke depan.

Setelah tiba-tiba.

Bukhh..

Prilly kaget menabrak tembok... Ia mendongkak dan menemukan..

" Ali....". Ternyata bukan tembok... Itu dada Ali, Prilly.... Bukan tembok....

" Kalau jalan tuh liat kedepan... Jangan nunduk... Kalau jatuh gimana."

Ucapan dingin itu menghantam Prilly, ia tak mampu jika harus berlama-lama seperti ini.

" Ma... Ily ke atas ya... Mau istirahat." Pamit Prilly.

Belum mama mengiyakan, ia sudah berjalan menuju tangga. Ali dan mama saling bertukar pandang.

" Kalian kenapa sih?" Tanya mama mulai kepo.

" Enggak kok ma... Cuma... MasalahHzn kecil aja..."

" Iya... Masalahnya apa..."

" Ali kesel ma... Tadi niatnya mau beli soto... Ali keluar.. bilangin Prilly jangan kemana-mana nanti kalau Nayla kebangun dia pasti nangis liat enggak ada orang.. pas Ali balik naylanya udah nangis kejer ma... Trus Prilly balik bawa dua gulali... Gimana enggak sebel.... Kenapa enggak nunggu aku balik aja baru beli" Adu Ali kesal.

"Aawwaawwwssssshh.... Mama... Sakit..." Teriak Ali ketika merasakan sakit dan panas di telinganya.

" Kamu gimana sih... Kok kamu jadi gini? Kamu mikir enggak kalau Prilly ngidam! Dia hamil Li! Pantes dia murung kayak gitu! Kalau ngidam itu enggak bisa ditunda... Kamu kok jadi gini sih Li! Cepat susul prilly, minta maaf sama dia!" Perintah mama.

SnowFlakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang