#5. NAMM{Harris}

682 71 7
                                    

Follow ig: nisasaniunuy1

Tulisan bercetak miring, adalah kata-kata yang di keluarkan bang Dhean.

🍁🍁🍁

Dengan badan sedikit bergemetar, aku berjalan ke kamar Dhean, mengetuk pintu kamarnya. Ketukan pertama, tak ada balasan apapun dari dalam. Ketukan kedua, sama seperti sebelumnya. Hingga ketukan ketiga, Dhean keluar dengan pakaian formalnya.

"Emm.. I-itu.. Sa-sarap-" ucapanku terhenti ketika Dhean memajukan kepalanya.

Chup~

Kecupan kilat mendarat di bibirku, aku masih bengong, tak percaya dengan yang barusan ia lakukan. Aku menatap Dhean yang sedang tersenyum manis, selanjutnya seringaian miliknya.

Tanpa aba-aba, Dhean menarik tanganku hingga aku masuk ke kamar nya. Kemudian ia menjatuhkan badanku ke kasur miliknya.

Dhean membuka jas miliknya, dan melonggarkan dasi miliknya.

Badanku tak bisa berkutik, seperti ada ribuan tali yang mengikat badanku. Butiran keringat turun membasahi baju yang ku kenakan, air mata yang beberapa menit ku bendung kini meluncur dengan deras.

Dhean tak memperdulikan ku, ia menibani tubuhku, kini ia berada diatasku. Apa maunya dia itu?

"Apa yang kau lakukan?," tanyaku lirih. Dhean tak menjawabnya, ia menjilat, dan mengecup leher jenjang milikku.

Dhean menghentikan kegiatannya, ia menatapku dari atas hingga kebawah, kemudian ia menggerakan bibirnya.

'Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kamu memakai baju yang menerawang seperti itu?.'

Aku tak bisa menjawab perkataannya tadi, aku tak tahu harus menjawab apa. Pakaian ini, ini semua hanyalah pakaian milikku yang paling sopan. Selebihnya, banyak yang memiliki tambalan-tambalan, dan ada beberapa yang belum sempat ku tambal. Memang ada satu lagi yang masih bagus, tetapi itu sudah dipakai kemarin, tidak mungkin aku memakainya lagi.

Kini Dhean menatap mata ku dalam, aku tak tahu apa yang terjadi dengannya ini. Sekarang ini ia agak sedikit berbeda dari sebelumnya, sebelumnya ia agak-entahlah, aku tak mau mengomentari nya.

"Maaf," cicitku. Dhean bangkit dan membenarkan penampilannya. Entah apa yang terjadi pada diriku, aku bangun dari tiduran ku, berjalan mendekat kearah nya, dan membenarkan dasinya.

Dhean menarik daguku supaya aku bisa melihatnya, karena aku lebih pendek dari Dhean, tinggiku hanyalah sebatas dadanya.

'Aku tahu kau tak memiliki pakaian lagi, pukul dua belas siang nanti, kamu datang ke mall yang ada di kartu ini, akan aku belikan baju baru untuk mu," katanya sambil memberikan kartu nama miliknya, Dhean kenapa menjadi lebih baik seperti ini?.

Baru saja aku ingin menolak nya, tetapi Dhean kembali menggerakkan bibirnya.

'Tak ada penolakan, aku tak suka penolakan. Dan mulai sekarang aku mau kamu menjadi pacarku.'

Aku kembali ingin berbicara, tetapi ia kembali menggerakan bibirnya. Ok, kurasa Dhean orangnya suka memotong pembicaraan orang lain.

Not Anymore, Mr.Mute [MXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang