#6. NAMM{Harris}

644 69 4
                                    

Follow ig : nisasaniunuy1

Tulisan yang bercetak miring, itu perkataan yang diucapkan bang Dhean.

🍁🍁🍁

Aku memilih-milih pakaian yang ada di toko ini, aku sangat bingung, tapi ketika aku bertanya dengan Dhean mana pakaian yang pas untukku, Dhean malah memilih dress tanpa lengan dengan warna merah muda, atau malah ia memilih lingerie berwarna hitam. Jadilah aku kesal dengannya, aku menyuruhnya menunggu di kursi yang ada di toko ini saja.

Selesai aku memilih, Dhean menyuruh ku mencobanya, dengan malas aku mencobanya, sesekali ia masuk ke ruang ganti dan tangannya menggerayangi tubuhku.

Satu kata untuk Dhean, mesum.

Oh God, aku tak pernah berfikiran untuk berdekatan dengan orang mesum, dan sialnya lagi orang itu memintaku untuk menjadi kekasihnya. Aku tak tahu apa yang akan terjadi padaku setelah ini.

Seperti sekarang ini, Dhean memaksa untuk ikut masuk keruang ganti, dengan terpaksa aku mengiyakan nya.

"Dhean, tangannya diam...!" kata ku untuk kesekian kalinya.

Bukannya mengikuti apa yang aku suruh, Dhean membalikkan tubuhku dengan alasan ada sesuatu di belakang tubuhku. Ia membalikkan tubuhku hingga menghimpit ke kaca besar, ia memelukku dari belakang, sedangkan tangan kirinya menggerayangi tubuhku di bagian atas, dan tangan kananya menggerayangi tubuhku di bagian bawah. Dhean menaruh kepalanya di pundakku. Meniup, menjilat, dan menggigit telingaku, hingga membuatku mendesis. Aku menggelengkan kepalaku, menepis pikiran ku itu, aku takut jika nanti ada yang melihat kami.

"Dhean, lepas, nanti kalau ada yang lihat gimana?!," tanya ku was-was. Dengan bersusah payah, aku mencoba melepas pelukannya, menghadap kearahnya.

'Sebentar dulu, itu tanggung banget,' katanya. Dhean mencoba membalikkan badan ku lagi, tapi aku mencegah nya.

"Gak ada tanggung-tanggung, ini udah hampir senja, sekarang kita pulang," kataku lagi. Kulihat Dhean menghela nafasnya, kemudian ia mengecup bibirku.

Setelah membayar, kami segera keluar dari mall untuk pulang. Tapi ketika kami melewati toko kerajinan kulit, Dhean menarik tanganku untuk ikut masuk kedalam toko tersebut. Dhean berhenti menarikku ketika kita sampai di meja yang penuh dengan tali pinggang.

"Untuk apa?," tanyaku.

'Pilih lah..!' jawabnya.

Aku bingung dengan maksudnya itu, pilihanku jatuh ke tali pinggang yang keras dan kuat dengan warna hitam, setelahnya aku memberikan pilihanku ini ke Dhean. Dhean menyeringai kecil dan menerima pilihanku. Setelahnya kami melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.

Sekitar lima belas menitan, mobil yang di kendarai Dhean sampai di rumah. Dhean membantu ku membawa barang belanjaan, tanganku tidak membawa apa-apa, semuanya berada di tangannya. Kami memasuki rumah dan disambut oleh Dio yang sedang memainkan telepon genggam di tangannya. Dio yang mengetahui kedatangan kami, langsung berjalan mendekat. Tanpa basa-basi ia mengambil belanjaan yang ada di tangan Dhean. Awalnya Dio kaget dengan kenyataan bahwa anak majikannya itu membawa barang belanjaan ku yang notabenenya sebagai pengasuhnya, tapi ia mengerti, mungkin itulah saatnya Dhean untuk lebih dekat dengan ku.

Not Anymore, Mr.Mute [MXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang