#8. NAMM{Dhean}

576 60 0
                                    

Rate- Mature and No Child

🍁🍁🍁

Raja siang telah bangkit dari peraduannya, sinar nya masuk melalui celah-celah gorden jendela. Aku membuka mataku perlahan, mengerjapkan mataku perlahan, mencoba menyesuaikan mata ku dengan cahaya.

Aku menengok kearah kiri, mendapati Harris yang sedang memandang ku dengan tatapan sayu nya.

'Morning' kataku, menggerakkan bibir ku. Kemudian aku mengecup seluruh wajahnya. Harris tak menjawab, ia hanya memasang wajah polosnya.

'Kenapa? Masih kurang yang semalam? Kalau begitu, mari kita lanjutkan'. Kataku dengan sedikit menggoda. Ku lihat Harris menunduk, mencoba menutupi wajah merona nya. Tapi hal itu percuma saja, aku bisa mengetahui nya dengan jelas. Bagaimana tidak, Harris merona hingga ke bagian telinga dan lehernya.

Aku menarik dagu Harris hingga membuat nya mendongak. Kembali aku menghujami seluruh wajahnya dengan kecupan-kecupan kecil. Harris kembali menatapku dengan mesem. Aku bingung dengan nya, apa yang terjadi dengannya? Harris sangat sulit ditebak. Kukira ia akan marah, tetapi ia malah mesem.

'Kau kenapa, huh?! Aneh sekali.'

Bukannya menjawab, Harris melebarkan senyumnya itu, hingga kedua matanya menyipit membentuk seperti bulan sabit.

Lagi, dan lagi, aku bingung dengan nya. Kenapa ia tak menjawab perkataan ku barusan, sebenarnya yang bisu itu aku atau dia?. Entah sudah berapa banyak tanda tanya di pikiran ku. Aku tak begitu mengambil pusing. Aku rasa, Harris sangat suka dengan kegiatan yang semalam, mungkin nanti malam aku akan mengajak nya lagi.

'Harris, kau tahu?', tanyaku.

"Tahu apa?," tanya nya balik.

'Sekarang ini kau sangat wangi,'

"Wangi? Wangi apa? Aku saja belum mandi,"

'Ya, kau wangi. Sangat wangi, wangi mu bagaikan semerbak bunga yang berada di surga. Sampai-sampai aku di buat mabuk kepayang oleh mu. Apalagi, ditambah dengan wangi sperma ku yang bercampur dengan sperma mu akibat kejadian yang membuat mu mendesah erotis.'

Harris menatapku dengan semburat merah di kedua pipinya. Aku gemas dengannya, untuk kesekian kalinya aku mengecup bibir nya.

"Kau membual," katanya, hening sejenak. "Dan juga terlalu frontal," lanjutnya.

'Tidak, aku bersungguh-sungguh. Dan aku meminta mu, untuk tidak mandi seharian ini.'

"Enak saja! Emang nya kamu pikir tidak lengket apa?! Lengket banget tau!," sarkas nya.

'Baiklah, kau boleh mandi, apa perlu aku gendong my wife?'

"Sialan! Aku membencimu!"
Harris berteriak, kemudian ia beringsut dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi. Aku tersenyum menatap punggung Harris, entah sadar atau tidak, ia bahkan berjalan ke kamar mandi tidak memakai penutup badannya sehelai pun.

Drrtt... Drrtt...

Ponsel ku yang berada diatas nakas berbunyi, aku bangkit dari tiduran ku dan duduk. Kulihat nama Casper tertera di layar ponselku. Paling Casper akan menawarkan barang lagi, pikir ku menebak tulisan yang ada di pesan. Kubuka pesan nya,

~*~
Casper

Dhean, hari ini ada barang baru, apa kau tertarik. Kurasa iya. Narkoba yang sulit didapatkan, rasanya sangat nikmat. Jika kau memesan, aku akan memberikan potongan harga untuk mu.
~*~

Not Anymore, Mr.Mute [MXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang