Prolog

46.4K 1.5K 9
                                    

Cinta itu ada namun tiada mau mengakuinya.

"Kenapa? Lo marah karena gue cuma jadiin lo sebagai pelarian?!"

Tangan gadis itu mengepal dengan kuat. Ia menahan amarahnya untuk tak menghantam pipi itu dengan tangan kanannya.

"Bukannya, lo cuma jadiin gue taruhan sama sepupu lo itu?" ucapan itu terdengar begitu melecehkannya.

Mulut gadis tadi menganga dan shock seketika. Rahasianya terbongkar sudah!

"Impas kan kita?"

Meski terdengar mengejek, namun hatinya sangat perih. Ia juga sakit saat mengetahui fakta itu. Kenapa disaat ia ingin memulai segalanya dari awal lagi, namun detik itu pula hancur? Hanya karena kebohongan. Ya, sejak awal keduanya memulai dengan kebohongan.

"Sekarang gue rasa semuanya udah berakhir."

Pelan namun pasti, lelaki itu berbalik dan berjalan meninggalkan gadis yang masih membeku di belakang punggungnya. Gadis yang sedang berusaha menahan isak tangisnya dan air matanya. Gadis yang tak mau terlihat rapuh karena disaat ia juga ingin memulai semuanya dari awal dalam hitungan detik semuanya hancur.

Jika laki-laki itu berjalan pelan dengan tenang, maka ia sebaliknya. Langkahnya sempoyongan sambil mengusap dengan kasar air mata yang jatuh dipipinya. Kini ia baru benar-benar merasakan betapa sakitnya jatuh cinta dan ditinggal pergi.

♡~♡

Hallo gue bawa cerita baru. Eh, bukan cerita baru juga sih, ini sebenarnya cerita Pura-Pura Cinta yang dikemas ulang karena mood gue buat lanjutin ceritanya hilang. So, gue bikin cerita baru namun dengan kondisi berbeda. Masih dengan suasana putih abu-abu.
Semoga pada minat baca yaaaaaa.

Ah ya, satu lagi. Cerita ini agak beda ya sama cerita yang sebelum-sebelumnya. Karena gue mau nyoba cerita teenlit buat remaja gitu. And, betewe mohon pengertiannya dan.....semoga cerita ini bisa selesai seperti cerita sebelumnya. Wkwkwkwkwk

Salam Kece

Carissa Aznii

MascheravieleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang