No Sana No Life.
Virus Sana menyebar, gue nggak bisa hidup tanpa Sana.
"I Have everything that i want there is something i don't but, i'm 2% lack of something. This is the first time i feel like this only for the spesial you." Minatozaki Sana (shot...
Malam yang sangat cerah. Tentu saja ini —bukan— karena banyaknya lampu yang bergemerlapan di tempat ini. Tapi cerahnya senyuman gadis itu. Senyumnya bahkan terlihat terlalu lebar dan err... Aneh.
Sana tidak pernah mengetahui perasaan orang lain untuk dirinya, entah suka ataupun tidak, Sana akan selalu bersikap baik. Mungkin gadis ini sering kali bertingkah kekanakan, melucu, ceroboh, bodoh, tapi percayalah... Dia lebih dewasa dari yang orang lain kira.
Menjadi bagian dari TWICE, adalah suatu pencapaian terbaik seumur hidupnya. Dan Sana yakin, semua member atau juga semua staf yang berkerja sama dengan mereka akan merasakan hal yang sama sepertinya. TWICE adalah takdir dan impian bagi banyak orang. Sana tidak ingin merusaknya, Sana akan berusaha ikut menjaganya bersama yang lain.
Seperti saat ini. Membungkuk dalam-dalam adalah salah satu cara menunjukkan rasa hormatnya. Karena menatap mata seniornya secara langsung apalagi di hadapan ratusan kamera adalah salah satu hal yang bisa mencapnya sebagai junior kurang ajar, apalagi mereka tidak dekat, heol!! Big no!!.
Semua member TWICE akan terkesan berhati-hati —sewajarnya— pada siapapun itu, karena tindakan mereka saat ini adalah masa depan mereka nantinya.
Dekat-dekat dengan idol superior, adalah suatu kebahagiaan juga sumber petaka untuk TWICE, ini bahkan belum genap setahun TWICE debut. Mereka memang sedang naik daun, tapi bukan berarti 'penurunan' akan absen dari karir mereka yang masih berumur jagung ini.
'Emm.. Sepertinya jagung manis enak juga.' Sekelebat pemikiran Sana tidak fokus. Dia lalu menggelengkan kepalanya samar. Membuat beberapa orang yang memperhatikannya mengernyit dalam diam.
Lain dengan apa yang gadis berkepala pink itu pikirkan.
Sehun, lelaki dengan tubuh sempurnanya sedang menyanyi atau dalam situasi ini bisa kalian artikan sebagai berteriak atau bahkan berucap, karena part menyanyi yang dia dapat sangat tidak berperi kenyanyian sekali. Kakinya yang panjang dan jenjang tampak mantap melangkah ke deretan idol berkumpul. (Meskipun Sehun nyanyi nya dikit, gue tetep cinta. Karena dia adalah Sehun bukan shifa).
Matanya yang tajam tidak berhenti memandang gadis berkepala mencolok itu. Berpura-pura menyapa beberapa juniornya, melambai ke arah ribuan fansnya yang telah susah payah datang, dan berniat memberikan senyuman hangatnya untuk Sana.
Dan respon yang Sehun dapatkan sebelum bibirnya selesai tersenyum adalah tundukan sopan dan berpalingnya arah pandang gadis itu. Membuat Sehun sedikit gemas.
Sana baik namun tidak terlihat seperti terlalu baik, cerewet, ceroboh, sopan, melankolis. Sana hanya terlihat seperti gadis yang seimbang kecuali senyumannya yang berlebihan, Kiranya itulah hal yang bisa ditangkap Sehun saat melihat perempuan itu ditelevisi. Tapi, Sehun memang sudah mengenal Sana sebelumnya. Tepatnya sebelum Sana debut menjadi bagian dari Twice.
Saat itu. Perempuan berambut pirang dan berkulit putih dengan bias kuning super pucat mengunjungi dorm EXO. Dia adalah Sana. Pipinya dulu lebih gembil –itu yang Sehun ingat. Sana berkunjung untuk mengajarkan beberapa tata krama Jepang dan sedikit Bahasa sehari-hari Jepang. Itu berarti setahun yang lalu. Sana datang dengan senyuman lebar dan menyapa para member EXO dengan sumringah. Entah kenapa semua kepala menerimanya dengan mudah, padahal dia adalah gadis yang paling banyak tersandung dan mengatakan maaf –yang pernah mereka kenal.
Sehun tetap melirik ke arah Sana. 3 detik kemudian dia turun dari podium idol dan berjalan kepanggung lagi. Selama performpun seorang Sehun tidak pernah melepaskan padangan dari gadis pink yang seakan takut menatapnya itu.
Sedangkan Sana masih menatap sembilan punggung yang berjalan menjauhinya. Senyumnya mengembang karena dia termasuk fans yang beruntung. Beruntung dapat bertemu dengan kumpulan lelaki sesempurna mereka, dahulu sangking terlalu bersemangatnya badannya sampai terasa berguncang-guncang dan jadilah ia tersandung berkali-kali. Sungguh memalukan.
Dahulu Sana juga hanyalah seorang penikmat, siapa yang tidak kenal EXO(?) Sana juga salah satu dari puluhan juta gadis yang menangisi perginya 3 anggota EXO, seperti Mina. Angka 12 favoritnya, bulan kelahirannya, dan banyaknya member EXO kala itu. Baper dah tuh.
'Kekekeke. Ah, kenapa aku suka sekali mengingat masa lalu?' Lagi, kepala pinknya menggeleng samar.
Sedangkan punggung paling lebar itu tetap tegap berjalan. Seakan tidak akan pernah menoleh lagi.
Tapi.
"AAAHHHRRRRR"
Sebuah kedipan jahil dari maknae EXO itu mampu membuat gedung ini nyaris ambruk.
'Yak!! Sana!! Kau harus sadar, dia tidak mungkin berkedip ke arahmu!!!!' Inner Sana menjerit-jerit, tapi tubuhnya terus mematung ditempat.
Salahkan kameramen yang berdiri tetap didepannya.
Sana in pink
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.