Mencet bintang di pojok kiri bawah gak susah kok♡
***
Kamu dan Kai baru aja sampai di apartment-mu dari Mbc Gayo yang acara akhir tahun ituloh. Kamu capek banget gak tau kenapa, badan kamu rasanya kaya remuk. Ini juga udah tengah malem dan kamu ngantuk banget. Kasur eodiga?
"Yang, kulkas kamu kok isinya begini semua sih." omel Kai saat melihat kulkasmu hanya berisi kimchi instant yang jumlahnya tak terhitung berapa bungkus. Karena memang ini tanggal tua dan kimchi instant selalu jadi menu sarapan dan makan malam kamu.
"Uang jajan aku belum turun, baru tanggal 31 begini."
"Kamu kok sedih banget sih. Pacar kamu ini artis, papa mama kamu juga pengusaha, kamu juga kerja, masa kamu makannya kaya orang susah begini." Kai menatapmu dengan tatapan 'yang bener aja'
"Jadi kamu mau banget gitu punya cewek yang kalo mau makan aja harus minta uang? Matre mah itu namanya!" kamu membalas dengan nada nyolot.
"Uuuuu, [yn]-ku sayang marah ya. Gausah marah dong," Kai berjalan mendekatimu seolah-olah ia mau memelukmu.
"Kok aura kamu jadi kaya aura om om yang biasa duduk di pinggir troatoar yang suka godain cewek lewat sambil pripit pripit itu sih. Serem," kamu berjalan mundur sambil mengendikan bahumu jijik, berusaha menjauh Kai yang sudah berubah menjadi om om genit.
"Yang, masakin apa kek. Laper," keluh Kai.
"Hemmmm," kamu melepas sweatshirtmu dan mulai mengeluarkan bahan bahan dari lemari di atas kompor dan kulkas. Kai cuma duduk di meja counter di belakangmu, sambil memainkan handphonenya. Dosa apa kamu tengah malam harus masak, tahun baru lagi.
Kai ini lagi mabuk atau apa ya, jelas jelas dikulkas kamu ada daging ayam, daging sapi, udang, sosis, nugget, dan masih banyak lagi, masa dibilang cuma ada kimchi. Dia nyari pake mata atau pake anu sih?! Akhirnya kamu memutuskan untuk memasak bulgogi, udang goreng tepung, dan ayam pake saos asam manis, paket komplit yang harganya kalo di restoran bisa puluhan ribu won. Ya walaupun masakan versi kamu itu versi ala kadarnya, yang penting bisa dimakan kan?
"Mau pake nAAA–"
Kamu hampir aja melempar sendok yang kamu pegang ke kepala Kai. Ini orang ngapain lagi sih!? Bisanya bikin orang teriak aja. Kai menenggelamkan kepalanya di lekukan lehermu sambil memelukmu erat. "Kangen meluk meluk kamu,"
"Kai kangen-kangenannya nanti aja bisa gak? Nanti kamu gak makan yang ada,"
"Gamauu, kalo kangennya nanti udah kadaluarsa,"
"Ka–"
"Bentar aja, posisinya enak."
Kai gak berpindah sesentipun. Leher kamu pegel sih, tapi lagi-lagi Kai bener, posisinya enak. Kamu melepaskan tangan Kai yang berada diperutmu.
"Eh, Kai... Nasinya belum dimasak, nanti makan pake apa?"
"Aku maunya makan kamu aja,"
"Heh! Yang bener,"
"Masak nasi lama kan? Ditinggal aja kenapa,"
Bener juga sih, masa iya kamu mau berdiri di depan rice cooker sampai nasinya matang?
"Yaudah, sana dulu," kamu mengusir Kai dari dapur.
Kamu mencuci dan mengembalikan semua peralatan dapur yang tadi kamu pakai dan nasi yang kamu masak belum juga matang. Haruskah kamu menuruti kemauan Kai kali ini? Tapi apa salahny? Dia juga gak bakal makan kamu kan.
Kamu menyusul Kai yang sudah berada di kamarmu sedang menonton televisi.
"Ngapain kamu nonton Wannaone Go?" tanyamu saat menyadari kalau Kai sedang menonton reality show hoobae-nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jongin As Your Boyfriend
FanfictionApasih rasanya jadi pacar dari Dancing Machine-nya grup yang selalu menjadi sorotan di Korea? Kim Jongin, se-ongok manusia yang bisa bikin anak perawan jejeritan saat melihat doi menari tanpa atasan apapun. Warning; cerita ini hanya fiksi belaka, j...