[2]

486 37 13
                                    


"Kyung..."

Chanyeol masuk ke dalam kamar, menghampiri istrinya yang tengah terduduk di tepi ranjang dengan kepala tertunduk.

Kyungsoo yang mendengar suara berat favoritnya, langsung mengangkat kepala dan menunjukkan senyuman terbaiknya pada suaminya. "Kemarilah, Sayang. Aku ingin dipeluk," tutur Kyungsoo dengan nada manjanya.

Chanyeol tersenyum lemah melihat tingkah laku istrinya. Walau terlihat manja dan menggemaskan, ia tahu di dalam hatinya Kyungsoo pasti tengah menangis. Semuanya bisa dilihat di kedua mata bulat indah yang selalu bisa membuat Chanyeol tenang. Tapi malam ini, sinar di mata indah itu seakan telah redup.

Chanyeol lalu menarik Kyungsoo untuk berdiri kemudian memeluk tubuh pendek istrinya yang sedikit berisi tetapi terasa pas di dalam pelukannya.

Kyungsoo tak kalah erat membalas pelukan suaminya yang selalu terasa hangat. Ia membenamkan kepalanya di dada Chanyeol, mendengar degup jantung suaminya yang membuat Kyungsoo merasa tenang.

"Sayang.." Chanyeol mengusap halus rambut Kyungsoo yang terasa begitu lembut. Pikirannya masih melayang pada kejadian di rumah orangtuanya malam ini dan dia masih belum mendengar pendapat Kyungsoo sampai sekarang.

"Ssh," Kyungsoo meletakkan jarinya di depan bibir tebal Chanyeol—menyuruhnya untuk tidak berkata apapun. "Biarkan aku seperti ini sebentar, Chan. Pikiranku lebih jernih jika kau memelukku,"

"As you wish, my queen," bisik Chanyeol sembari tersenyum. Lengannya semakin erat memeluk tubuh Kyungsoo.

Lama sepasang suami-istri itu bertahan dengan posisi mereka, Kyungsoo akhirnya menjadi yang pertama untuk melepaskan pelukan itu. Kepalanya mendongak untuk bisa memandang wajah tampan Chanyeol.

Kyungsoo menghela nafas berat. Ia sudah memikirkan keputusannya. Sebuah keputusan yang tidak mudah memang, tapi dia sudah yakin.

"Aku mau kau menerima pernikahan itu, Chan,"

Mata Chanyeol membulat tak percaya. Ia menatap wajah istrinya, berharap menemukan sebuah kebohongan di sana. Tapi sayangnya—tidak ada. Kyungsoo terdengar yakin dengan apa yang ia utarakan.

"Kyungsoo..."

"Aku akan baik-baik saja, Chanyeol."

Chanyeol dengan cepat menjauhkan tubuhnya dari istrinya. "Aku sudah bilang, Kyung, aku tidak mau. Itu akan menyakitimu. Apakah kau sadar dengan apa yang kau ucapkan?"

Kyungsoo kembali menunjukkan senyuman lemahnya. "Aku sangat sadar, Chan. Aku tidak akan tersakiti," ujarnya.

"Aku tidak mau."

"Chanyeol.." Kyungsoo berjalan mendekat, kemudian menggemgam kedua tangan suaminya yang sekarang tengah membuang muka tak mau menatapnya. "Kau tidak mau mengecewakan orangtuamu, bukan? Mereka... sangat menginginkan seorang penerus keluarga ini. Dan aku... aku tidak akan pernah bisa memberikannya. Kau tahu itu,"

"Tidak, Kyung. Kau adalah duniaku. Aku tidak mau,"

"Maka dari itu aku yakin aku tidak akan tersakiti jika kau menikah lagi,"

Chanyeol menatap istrinya bingung dengan dahi berkerut. Kyungsoo tersenyum, diraihnya satu tangan Chanyeol lalu dikecupnya lama telapak tangan suaminya itu.

"Karena aku adalah duniamu, dan kau adalah duniaku." ujar Kyungsoo, meletakkan telapak tangan Chanyeol di pipinya. "Aku percaya padamu, Chanyeol. Aku percaya kau akan selalu mencintaiku."

Chanyeol menatap sendu istrinya. Kedua mata bulat Kyungsoo memancarkan ketulusan dan kesedihan di saat yang sama. Ia tahu, pasti juga berat bagi istrinya untuk memutuskan hal besar seperti ini.

Seconds [ CHANBAEK / CHANSOO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang