Part 3

11.8K 669 16
                                    

Aminah sedang berjalan menuju perpustakaan. Seperti biasa, Aminah akan mengisi waktu luangnya untuk belajar di perpustakaan dan duduk ditempat biasa.

Aminah mulai membuka buku yang kemeran sempat dipinjam oleh Zikri. Hari ini dia akan mengerjakan tugasnya.

Ketika membuka buku itu, secarik kertas terjatuh dari dalam buku. Aminah mengambilnya dan membaca tulisan yang ada di kertas itu.

Terima kasih ya bukunya.
Semangat belajarnya ^^

Aminah tidak dapat menyembunyikan rona diwajahnya. Dia membacanya berkali-kali dan bahkan mencium-cium kertas itu.

Kemudian dia mulai mengerjakan tugasnya dengan semangat sambil tersenyum-senyum.

Setelah dua jam mengerjakan tugasnya Aminah berjalan keluar dari perpustakaan, ketika melewati lapangan basket, Aminah melihat tim basket kampusnya sedang latihan. Dan salah satu anggota itu adalah Zikri. Aminah bahkan tak berkedip melihat Zikri yang tampak sangat tampan ketika bermain basket, bahkan dilapangan itu sudah tampak ramai dengan teriakan-teriakan yang didominasi oleh perempuan.

Zikri yang saat itu melihat Aminah, menjadi tidak fokus melempar bola basketnya sehingga bola basket itu mengenai

DUK

"Aw" ujar seseorang yang terkena lemparan itu.

Zikri segera berlari menuju seseorang yang menjadi korban lemparan bola basketnya.

"Kamu nggak papa?" Tanya Zikri khawatir

"Ish kak Zikri, ring basket itu ada disana bukan disini" ujar Aminah sambil menggerutu lucu.
Yah, yang menjadi korban lemparan bola basket itu adalah Aminah.

"Maaf ya, kakak nggak sengaja" ujar Zikri sambil melihat kening Aminah yang tampak sangat memerah. Membuat Zikri tambah bersalah.

"Iya nggak papa" ujar Aminah sambil tersenyum tipis. Aminah juga nggak tega melihat wajah bersalah Zikri.

"Hmm sebagai permintaan maaf dariku bagaimana kalau aku belikan es krim?" Tanya Zikri

Aminah melebarkan senyumnya dan memandang Zikri dengan mata berbinar kemudian menganggukan kepalanya semangat.

"Baiklah, nanti setelah latihan kita beli es krim oke" ujar Zikri

"Oke" ujar Aminah semangat

Zikri hanya terkekeh melihat Aminah yang tampak semangat kemudian Zikri kembali ke lapangan untuk melanjutkan latihannya dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

"Hei bro, siapa perempuan itu bro?" Tanya Rozi penasaran

"Bukan siapa-siapa" ujar Zikri

"Serius bro, itu yang namanya Aminah? Cantik ya bro" ujar Rozi yang membuatnya kemudian mendapat lemparan bola basket dari Zikri.

"Diam, dan mari kita mulai latihan lagi" ujar Zikri dan Rozi hanya mendengus dan mengikuti Zikri kembali kelapangan.

-----------------------***-------------------------

Sesuai janji Zikri, setelah latihan dia akan mentraktir Aminah es krim.

Dan disinilah mereka di kedai es krim dekat kampus mereka.

Aminah tampak serius memakan es krim itu dengan wajah berbinar-binar. Sedangkan Zikri hanya terkekeh kecil melihat Aminah yang tampak lucu ketika memakan es krim. Seperti anak kecil saja pikir Zikri.

"Pelan-pelan makannya, nggak akan ada yang mau ngambil es krim kamu kok" ujar Zikri sambil terkekeh kearah Aminah

Sedangkan Aminah hanya menampilkan cengiran lucunya kearah Zikri.

Setelah memakan es krim lebih tepatnya hanya Aminah yang memakannya. Sedangkan Zikri tidak memesan apa-apa.

"Kak Zikri, makasih ya es krimnya" ujar Aminah dengan senyum lebarnya.

"Iya sama-sama" ujar Zikri

"Oh ya, apakah kening kamu masih sakit?" Tanya Zikri kembali dengan nada khawatir

"Hmm, udah nggak sakit lagi kok kak" ujar Aminah tersenyum meyakinkan

"Yaudah, nanti jangan lupa di kompres aja ya di rumah, oh ya Kamu pulang pakai apa?" Tanya Zikri

"Hmm tadi papa mau jemput Aminah katanya kak" ujar Aminah

"Oh yaudah, kalau begitu, kakak kembali ke kampus dulu ya" ujar Zikri kemudian melambaikan tangannya kepada Aminah dan Aminah membalas lambaian tangan itu dengan senyum di wajahnya.

Aminah memilih menunggu papanya di kedai es krim itu.
Sudah beberapa menit lamanya papanya tak kunjung datang juga. Untuk itu Aminah berinisiatif menelpon papanya.

Tut tut tut

"Assalamu'alaikum sayang" ujar suara diseberang sana

"Wa'alaikumussalam papa, papa nggak lupakan jemput Aminah di kampus?" Tanya Aminah

"Maaf sayang, papa sekarang lagi rapat mendadak, jadi papa nggak bisa jemput kamu, maaf ya tadi papa nggak sempat bilang sama kamu, soalnya papa buru-buru" ujar papanya menyesal

"Yaudah deh pa, Aminah pulang naik taksi atau bus aja" ujar Aminah

"Hati-hati ya sayang" ujar papanya

"Iya pa, Assalamu'alaikum" ujar Aminah

"Wa'alaikumussalam" jawab papanya, kemudian sambungan itu terputus.

Aminah segera beranjak menuju halte bus, dia berniat untuk menaiki bus ke rumahnya.

Zikri yang baru keluar dari kampus kemudian memasuki mobil sportnya dan melajukannya keluar dari area kampus, ketika dia melewati halte bus, dia melihat perempuan yang dikenalnya yang seketika menghentikan laju kendaraannya dan berhenti didepan halte itu.

"Aminah?" Tanya Zikri ketika dia membuka kaca jendelanya.

"Kak Zikri" ujar Aminah

"Kok belum pulang?" Tanya Zikri

"Hmm, iya kak, Aminah lagi nunggu bus, soalnya papa nggak bisa jemput Aminah" ujar Aminah

"Kalau begitu, biar kakak antar kamu ke rumah bagaimana?" ujar Zikri

Aminah hanya menganggukkan kepalanya dan menaiki mobil Zikri.

Selama perjalanan, hanya keheningan yang menemani mereka, masing-masing mereka berusaha menghilangkan debaran jantung mereka yang menggila.

Zikri kemudian menghidupkan radio yang ada dimobilnya untuk menghalau keheningan mereka.

"Baiklah para pendengar dimanapun kalian berada kami akan memutarkan sebuah lagu dari Sigma kupu-kupu cinta, selamat mendengarkan"

Pertemuan ini menjadi suatu berarti 
Dikala diri menepi untuk warna-warna hati
Ruang-ruang jiwa hanya untuk maha kuasa 
syair-syair cinta tercipta karna dia

Kupu-kupu cinta 
terbanglah tinggi menuju jalannya 
Hinggaplah engkau dibunga yang indah 
Terbang bersama hembus angin cinta

Ya illahi Robbi 
Tiada lain hanyalah namamu 
Satukan Cinta ini dalam bingkai 
Untaian ridhomu

Aminah tersenyum dan memejamkan matanya mendengar lagu yang sedang terputar. Dan Zikri juga melakukan hal yang sama, dia tersenyum kemudian mengalihkan wajahnya kearah samping melihat Aminah yang sedang memejamkan matanya sambil tersenyum.

Zikri tidak menampik perasaannya, dia sudah benar-benar jatuh cinta kepada sosok disampingnya ini. Sosok cantik yang dapat menggetarkan jiwanya.

Masih dengan tersenyum Zikri kemudian kembali mengalihkan pandangannya kedepan. Ingat dia masih dalam keadaan mengemudi.

Sekarang keheningan yang mereka ciptakan bukan lagi keheningan yang penuh dengan kecanggungan tetapi kenyamanan dengan getaran-getaran halus didada mereka dan juga wajah yang penuh senyuman.

TBC

Assalamu'alaikum...
Author update SWEET LOVE..
Ada yg nungguin hehe.. kepedean..

Jgn lupa vommant ya..
Follow juga hehe

Syukron

SWEET LOVE [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang