First Meet (Kecelakaan)

69 3 4
                                    

Menjadi mahasiswa di Universitas ternama Yogyakarta membuat ku merasakan sensasi yang sangat berbeda. Meskipun dari SD sampai SMK aku bersekolah ditanah kelahiranku di Bandung. Tapi setiap membuka lembaran baru aku ada disini. Iya setiap akhir tahun aku dan keluargaku kesini untuk liburan melepas penat.

Aku mengambil jurusan ekonomi disini. Tidak tau kenapa aku tertarik saja dengan jurusan yang satu ini. Tentunya dengan meminta petunjuk-Nya terlebih dahulu. Karena banyak sekali jurusan yang aku minati.

Aku memasuki semester 4 sekarang. Artinya 2 semester lagi aku akan mendapatkan gelar S1. Tapi bagiku gelar itu bukan suatu pencapaian terakhir, ini adalah awal dari sebuah pencapaian ku.

"Faa!!!"

Kedengarannya ada yang memanggil namaku. Dan aku menyipitkan mataku ke arah depan. Dan benar saja ada yang melambaikan tangannya di depan sana.

Gadis ayu yang memakai celana bahan dan baju yang longgar serta hijab nya yang simple, iya dia memanggilku.

Dia adalah sahabatku yang bernama Zahra Indriawati. Pertama kali aku mengenalnya saat masa ospek. Waktu itu aku sama sekali tidak mengenal satu orang pun disini. Dan tanpa sengaja kita berkenalan. Dan dia orang nya ramah, baik, pengertian dan kelemahannya itu gampang baper.
Dan kami bersahabat sudah 2 tahun. Melihat kita sama sama mengambil jurusan. Yaitu jurusan ekonomi. Jadi kemana-mana kita selalu bersama. Makan bersama. Saling tukar cerita. Apalagi kost kita itu sama, cuma beda kamar aja.

Dengan senyuman yang merekah terus di bibir ku aku pun berpelukan dengannya dan mencubit pipinya.

"Assalamualaikum ara. Ih kangen deh seminggu ga ketemu"
Sapaku padanya.

Memang. Sengaja aku mengambil cuti 1 minggu untuk membereskan berkas-berkas ku yang ada di Bandung, kota kelahiranku.

Kelihatannya dia cemberut dan mengelus pipinya. Mungkin aku terlalu rindu padanya sehingga aku menyakiti pipinya. Oh malangnya. Habisnya gemesin.

"Wa'alaikumsalam faa. Ih kamu mah nyebelin nyubit-nyubit pipi aku. Ntar aku makin chubby dong. Aku tuh udah diet seminggu ini"

"Iya deh maaf Ra, abisnya aku kangen banget. Ayo mau ke kelas bareng? "
Ajaku padanya.

"Sayangnya aku mah engga kangen wleee"

Dia mengejeku dan langsung tancap gas pergi duluan ke kelas sambil berlari. Niatnya sih mungkin mengerjai diriku yang tak berdaya ini. Nasib nasibb.

"Ihh Araaa nyebelinnn"

Aku pun mengejarnya dengan langkah yang sedikit cepat. Untung sekarang aku pake celana bahan yang longgar, jadi fleksibel kan? Kalo ngga aku udah jatuh dari tadi.

Gubrakkkk..

Tuh-kan

Badanku terhuyung dan sepertinya aku akan mencium tembok. Dan sepertinya lagi pandanganku mulai buram. Dan..

Brukk

Author POV

Syifa terus saja mengejar Zahra yang notabene nya sedang mengerjai Syifa.

Tanpa Syifa ketahui dari arah lawan ada seseorang yang sedang berjalan ke arahnya sambil menelpon.

Dan mereka pun bertubrukan. Karna badan lelaki itu tinggi dia hanya terhuyung sedikit. Tidak dengan Syifa yang sudah terjatuh. Dan pingsan.

"Astagfirullah"
Laki-laki itu panik.

Ia segera meminta tolong pada orang orang yang ada disekelilingnya untuk membawakan perempuan itu ke UKS. Karna terlihat ada darah segar yang mengalir di dahinya.

Kau yang ku semogakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang