part 2

481 21 0
                                    

Disetiap pagi cuaca begitu cerah, mentari yang baru saja muncul memberi kehangatan pagi setiap insan, suara kicauan burung seakan mengiringi semangat pagi. Tapi berbeda dipagi ini, suara ocehan dan juga teriakan terdengar merdu dipagi ini padahal masih pukul 7.12

"Yak! Jeon jungkook, bukankah hyung sudah mengatakan untuk memberi kabar jika ingin pergi!". Omel hyung tertua digrup itu, yah dia adalah jin, yang mendapat julukan ibu cerewet.

Bukan keinginan jin memang untuk mengeluarkan suara kerasnya dipagi hari, hanya saja itu semua karena kelakuan maknae mereka, yang pergi malam tanpa pamit dan juga pulang pagi.

Kini ke6 pemuda itu hanya menatap jin takut, jin memang terlihat begitu menakutkan jika sedang marah, terlebih jungkook dia sudah mengiri ini akan terjadi, salahkan saja kecerobohan jungkook yang mengabaikan kewajiban setiap member bts untuk memberi kabar jika akan pergi.

"Maaf hyung, aku hanya pergi ketaman saja tadi malam, sungguh". Ucap jungkook meyakinkan, memang jungkook hanya pergi ketaman dan menghabiskan waktu disana.

"Kenapa tak memberi kabar pada kami, kau tak menganggap kami hyungmu?". Jin terus saja memberi pertanyaan yang membuat jungkook mengelah nafas berat.

"Sudahlah jin hyung, toh dia sudah kembali". Ucap hoseok berniat menyelesaikan pertikaian ini.

"Kalian juga sama, pergi tidak pernah memberi tau, kalian semua adalah tanggung jawabku". Nah kan semua akhirnya mendapatkan omelan dari jin.

Ya memang orang tua mereka menitipkann anaknya pada jin ,jadi wajar saja jika jin marah jika mereka pergi tak meninggalkan pesan. Bagaimana jika mereka diculik oleh fans fanatik atau pun haters, bisa bisa jin terancam karena melalaikan tanggung jawabnya untuk menjaga bayi bayi itu.

"Jungkook-ah". Jin memanggil jungkook dengan nada rendah, merasa namanya disebut jungkook pun menatap jin, menunggu hyungnya itu melanjutkan ucapannya.

"Jangan pernah mengulanginya lagi, kau mengerti". Jungkook hanya mengangguk mengiyakan ucapan jin.

"Hyung, aku lapar bisakah kita makan sekarang?". Tanya jimin setelah merasa suasana sudah tenang. Jujur saja ia lapar, ia juga yakin bukan hanya dia yang merasa lapar tapi semua member.

"Hyung belum membuat apapun". Jawab jin masih sedikit kesal.

"Kalau begitu masaklah sesuatu hyung". Kali ini taehyung yang bicara, semoga saja hyungnya itu tak mogok masak, karena kejadian itu.

"Namjoon bantu aku didapur". Ucapnya kemudian lalu pergi menuju dapur untuk membuatkan makanan bayi bayinya, ia juga tak tega jika harus membiarkan mereka kelaparan, dan kenyang hanya mendengar ocehannya.

"Aku pikir aku bisa tidur selagi dia masak". Ucap namjon lemah, segera bangkit dari duduknya, dan menuju dapur untuk membantu jin memasak. Semua orang yang mendengar ucapan putus asa namjon hanya bisa terkekeh.

"He maknae, apa benar kau hanya pergi ketaman?". Tanya jimin menggoda jungkook, jungkooj hanya memutar bola matanya malas.

"Tentu saja tidak". Belum sempat jungkook menjawab taehyung sudah memjawab pertanyaan jimin lebih dulu, membuat jungkook menatap taehyung dengan kesal.

"Dia pulang dengan tubuh penuh keringat, rambut berantakan, dan juga nafas yang terengah". Sambung taehyung yang membuat jimin berekspresi kagum. Sebenarnya entah apa yang jimin banggakan hanya dengab mendengar cerita taehyung.

"Wahh maknae kita sudah besar rupanya". Ucap jimin kagum sambil menepuk bahu jungkook.

"Suga hyung bantu aku". Mohon jungkook pada yoongi, tapi yoongi hanya tersenyum meremehkan, yang membuat jungkook sedih.

"Kau tak salah menyebut namaku, jeon jungkook?". Tanya yoongi dengan wajah datarnya, jungkook menepuk pahanya sendiri melupakan kewajibannya.

Memang ketika semua memberi berada diatas panggung atau pun kamera mereka wajib memanggil dengan nama panggung. Tapi setelah berada dia luar itu semua mereka harus memanggil dengan nama asli. Dan kali ini jungkooj melupakan hal penting itu.

"Maksudku yoongi hyung bantu aku keluar dari otak aneh jimin hyung". Kali ini jungkook yakin yoongi pasti membantunya, lihat saja jimin akan adu mukut denga yoongi.

"Hilangkan otak mesummu itu jimin-ah". Ucap yoongi penuh perintah, noh benarkan yoongi membelanya.

"Aku tak mesum hyung, aku hanya mengatakan kalau jungkook sudah dewasa". Bela jimin.

Selagi jimin dan yoongi bertengkar mulut ,jungkook diam diam menatap taehyung, menikmati wajah tampan itu dan juga senyum hangat itu. Merasa menjadi topik penglihatan jungkook taehyung pun menatap jungkook.

"Ikut hyung". Taehyung menarik tangan jungkook untuk pergi dari ruangan itu. Jungkook yang masih bingung yang dengan tiba tiba ditarik pergi hanya pasrah mengikuti langkah yang menajadi hyungnya sekaligus orang yang ia cintai.





Tbc.

Nah siapa yang menunggu kelanjutan ceritanya.
Jangan lupa divote ya.
Makasih....

secret [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang