Kencan yang Tak diRencanakan

6.6K 524 12
                                    

NARUTO BELONG PAKPOH KISHI

JUST WANT YOU

OOC,ABAL,ANEH,GAK NYAMBUNG,GAJE,TYPO .

Hinata berjalan kaki dengan memasang wajah malasnya menuju sekolah yang tinggal beberapa meter lagi dia akan sampai. Dia kesiangan. Ibunya tidak membangunkannya tadi. Sepertinya Ibunya memang sengaja melakukannya mengingat Ibunya mengatakan lupa membangunkannya dengan ekspresi tidak tahu bercampur mengejeknya. Ya ampun. Ibunya memang sangat jahil jika berhadapan dengan anaknya.

Meskipun dia tau, dia kesiangan, tapi dia tetap berjalan santai tanpa menambah kecepataan laju kakinya itu. Dia sudah terlambat, dia lari atau tidak, dia akan tetap terlambat. Hanya jangka waktu terlambatnya saja yang berbeda jika dia lari.

Hinata sudah sampai didepan gerbang utama sekolah. Dia melihat keadaan didalam gerbang. Tidak ada penjaga gerbang yang berjaga disana.

"Waktunya pulang!"

Saat Hinata sudah berbalik dan mulai melangkah menjauh dari gerbang sekolahnya, tiba-tiba ada yang menarik tasnya.

'tuan penjaga?'

Hinata berbalik tapi yang ada dihadapannya saat ini membuatnya terkejut.

"Namikaze!"

Naruto cengengesan sambil menatap Hinata.

"Kau juga terlambat?" tanya Hinata heran karena Naruto tiba-tiba ada didepannya saat ini. Dia tadi tidak melihatnya.

"Ya, seperti yang kau lihat!" jawab Naruto enteng. Hinata melihat sekeliling.

"Apa yang kau cari?" tanya Naruto penasaran yang mengikuti arah pendangan Hinata.

"Dimana mobilmu?"

"A-ah~ i-itu, mobilku. service!" Goroh Naruto, padahal mobil Naruto disita oleh Ibunya untuk alasan yang menurut Naruto tidak masuk akal.

"Ouh!. Ah. Kalau begitu sampai jumpa" kata Hinata sambil mengangkat tangan kanannya dan berlalu pergi.

"Eh! Kau mau pulang?" Naruto mengejar Hinata dan berhenti didepan Hinata.

"Ya! Ibuku mengatakan jika aku terlambat dia menyuruhku untuk pulang, jika aku tidak bisa masuk kesana" kata Hinata sambil menunjuk kearah gerbang.

"Hah~ kau ini membosankan sekali! Jika kau ingin membolos. Kau harus melakukannya dengan sepenuh hati!"

"Sepenuh Hati?" Hinata tidak mengerti dengan maksud kata Naruto. Membolos dengan sepenuh hati?.

"Hah~ aku tidak punya pilihan lain!"

"Pilihan lain?" Hinata masih bingung.

"Sepertinya aku harus mengajarimu bagaimana cara melakukan membolos dengan sepenuh hati" kata Naruto berkacak pinggang.

"Ayo, kita pergi" kata Naruto dan berjalan mendahului Hinata. Hinata curiga.

"Kau tidak membawa telur angsakan?" tanya Hinata curiga. Dia masih sedikit trauma dengan kejadian saat acara kenaikan kelas dulu.

Naruto menghentikan jalannya. dia tau maksud Hinata. Dia berbalik membuka tasnya dan menjungkirkan tasnya. Tidak ada apapun didalam tasnya. Kosong. Bahkan pensilpun tidak ada.

Apa Naruto memang berniat membolos hari ini! Hinata mengelengkan kepalanya. Mungkin buku dan pensil Naruto sudah Naruto letakkan diloker bukunya.

"Lihat? Tidak ada apa-apa didalam tasku. Kau tidak perlu khawatir. Aku tidak akan menyakitimu!" Kata Naruto meyakinkan Hinata.

Just Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang