Diary: Uchiha Sasuke

4.1K 393 33
                                    

NARUTO BELONG MANG KISHI

JUST WANT YOU

OOC.ABAL.ANEH.GAK NYAMBUNG.GAJE.TYPO .

Aku dan Naruto sudah berteman sejak kami masih kecil dan mungkin bahkan sejak kami masih berada diperut Ibu kami, kami sudah berteman. Aku tau semua tentangnya dan dia... aku menyembunyikan beberapa kisahku darinya. Itu memang sedikit tidak adil. Tapi aku menyembunyikan sesuatu yang aku rahasiakan darinya hanya untuk menjaga persahabatan kami. Dia sahabatku yang paling berharga. Aku tidak ingin kehilangan sahabat sepertinya.

Aku memiliki seorang Kakak yang begitu dielu-elukan oleh Ayahku. Kakakmu begini Kakakmu begitu. Selalu begitu. Aku selalu dibanding-bandingan dengannya. Jadilah seperti Kakakmu. Kenapa kau begitu berbeda dengan Kakakmu. Selalu kata itu yang aku dengar. Aku jadi terlihat seperti aib baginya. Aku benci itu.

Kakak dan Ibuku memang selalu diam dengan sikapku. Kakakku selalu mengatakan padaku untuk tidak mendengakan perkataan Ayah. 'kau adalah kau' dia selalu mengatakan itu. dia Kakak terbaik didunia ini. aku sangat menyayanginya. Aku tidak pernah membencinya. Dia selalu mendukungku. Apalagi dia selalu ada untukku. Aku selalu mendengarkan perkataannya.

Berbeda dengan ayahku. Dia selalu cerewet dengan semua apa yang aku lakukan. Padahal semua yang aku lakukan tidak ada melenceng dari kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh klan Uchiha. Aku akui, aku memang tidak sehebat Kakakku itu. aku juga tidak sepintar Kakakku itu. apalagi sesempurna dia. Tapi dengan membandingkan anaknya seperti itu, apa itu adalah sikap yang benar. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Apa dia tidak tau.

Sampai berada pada titik terjenuhku. Aku sudah tidak sanggup lagi untuk pura-pura tuli dengan perkataan ayah. Aku lelah dengan sikap Ayahku dan aku memutuskan untuk pergi keClub yang paling terkenal dikota ini hari itu. Aku ingin mabuk untuk melupakan semuanya. Diusiaku yang baru menginjak umur lima belas tahun, minuman itu pasti akan merusak tubuhku. Tapi aku tidak peduli. Lebih baik mati daripada harus mendengar ocehan menyebalkan dari Ayah sialanku itu setiap hari.

Aku menegak minuman beralkoholku dengan sekali tegak. Meniru para artis bintang film yang melakukan adegan minum yang pernah aku lihat. Itu terlihat keren.

Seperti takut tidak akan ada yang mengangkat mayatku jika aku akan mati hari itu. aku mengajak Naruto untuk ikut pergi ke-Club itu. Dia hanya diam memandangku yang sedang menikmati minuman yang aku pesan dari sebrang sofa yang aku duduki. Dia terlihat tidak berniat untuk menghentikanku. Mungkin sebenarnya dia ingin bergabung denganku. Aku mendengus saat memikirkan itu.

"Hei_"

"Wah~ kau memang sangat berbeda dengan Kak Itachi, ya!" aku langsung melotot saat mendengar dia bicara seperti itu. apa dia mulai memihak Ayahku. Dia penghianat.

"Jika kau hanya ingin bicara seperti itu, pergilah!. Aku tidak butuh orang sepertimu!" ucapku dingin sambil menuangkan kembali minumanku. Sedikit berceceran karena aku yang mulai mabuk.

Aku menegang minumanku sambil melihat kearah Naruto. Dia tetap diam tanpa berniat beranjak dari tempatnya.

"Kau sangat pintar memilih tempat bermain!" ujar Naruto. Sebenarnya siapa yang mabuk disini.

"Waw! Mereka sangat sexy!" ujarnya lagi dengan dia yang menolehkan tatapannya kelantai dansa,

"Kau bisa bermain dengan mereka, mereka pasti akan menerima ajakkan bermainmu!" aku mendengar dia mendengus.

"Mereka pasti membosankan!" gliranku yang mendengus sekarang. Aku kembali menuang minumanku dan berniat untuk menegaknya kembali.

"Apa kau mencari yang masih p_"

Just Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang