Part 9

2.1K 114 1
                                    

Mereka mulai menatap gw serius.

tak sadar air mata pun menetes dari ujung mata gw.

"ngapain lo nangis ? sok kenal bgt sih lu! sejak kapan jg lu manggil kita kita ini abang dan kakak ? mimpi lo!"ucap aldi.

"ya mu..m..mungkin kalian seneng menjadi artis dijakarta, tetapi kalian gk tau gimana kesedihan aku saat kalian ninggalin aku, rasanya sakitnya itu gk bisa terungkapkan ;'(" gw pun mengusap air mata gw.

"halaaaaah! gk jelas lu! ngarang bebas bgt sih ?" ucap babas meremehkan.

"m..ma..maaf waktu itu aku salah paham di MnG, maaf aku gk dengerin kalian dulu" ucap gw lemas.

"maksud lo apa, hah ?"tanya iqbaal yg kebingungngan.

gw pun menundukkan kepala, dan kacamata desa gw pun terhempas ke aspal lapangan. gw mengeluarkan kalung KEBVF dari balik seragam kotor gw ini.

tampang mereka semakin serius.

"a..a..adek?"ucap mereka bersamaan.

"te..t..tapi kalian harus inget, aku akan selalu menyayangi kalian sampai kapan pun, kiboy, bintang, varo, fakhri,persahabatan kita akan selalu seperti mentari yg bersinar.. yg akan selalu indah sampai kapan pun ;')" ucap gw semakin lemas.

kaki gw mulai semakin melemas. pandangan gw buram, daan........

Aldi POV

"a..a..adek?"kata gw, iqbaal, bang kiki dan bastian bersamaan.

"te..t..tapi kalian harus inget, aku akan selalu menyayangi kalian sampai kapan pun, kiboy, bintang, varo, fakhri,persahabatan kita akan selalu seperti mentari yg bersinar.. yg akan selalu indah sampai kapan pun ;')" ucap dia, yg baru gw sadari dia itu adalah Adek EIN!

Badannya mulai ambruk ke aspal lapangan, kami pun segera menghampiri ein yg sudah pingsan.

"dek,dek, bangun dek, lo gak papa kan ? maaf dek.." kata gw menepuk nepuk pipi ein sambil terisak.

"dek, maaf.. maaf atas perlakuan kitaini" isak bastian.

"maaf dek, kita gk tau.. kalo.. Kaloo......." isak iqbaal.

"udah ayok kita bawa ein ke rmh sakit! babas, iqbaal siapin mobil kita! aldi bukain pintu mobil nanti!" kata bang kiki mengintruksi dan langsung menggendong ein di bagian depan.

SKIP

dirumah sakit ein lang sung dimasukan ke ruang UGD, kami khawatir bgt.

"gw Bodoh bgt sih!! kenapa gw ngebully sahabat gw sendiri" kata gw kesel lalu menonjok tembok hingga tangan gw berdarah.

"udah di, udah, kita semua merasa bersalah! kita semua salah di !" ucap bang kiki.

"Ya tapi ini adalah kesalahan kita yg keduan kalinya! padahal dulu dia udh maafin kita.. sekarang ? dia mana mau maafin kita lagi ?? ini tuh udh FATAL!!" kata gw frustasi.

"Udah lah di, nanti kita pikirin cara minta maafnya" kata iqbaal menenangkan gw.

CEKREK! pintu UDG dibuka,

"dok, gimana keadan ein dok ?" tanya bang kiki sigap.

"Dia hanya terkena luka ringan akibat.. hmm, batu tajam sepertinya" kata dokter itu menjelaskan.

"dia udh boleh dijenguk belo dok ?"tanya iqbaal.

"sudah, tetapi dia harus dipindahkan ke ruang rawat inap" kata dokter itu menjelaskan.

"Mau ruangan apa ?" tanya sang suster.

"VVIP aja" kata bang kiki dgn gigihnya.

Setelah ein dipindahi ke kamar rawat inap, kami berempat pun memasuki ruangan, terlihatlah ein yg terkapar lemas di ranjang rumah sakit itu.ein banyak dibalut oleh hansaplas karena luka luka yg diperolehnya dari kami. oh tuhaan.. kami sungguh berdosa membuat sahabat kami menjadi seperti ini.

Tak Terlupakan.. (CJR Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang