Amazing Love Story (Part 8)

38 6 2
                                    

"The heart wants what it wants. There's no logic to these things. You meet someone and you fall in love and that's that."- Woody Allen

"See? Aku menepati janjiku tadi pagi di taman itu."

"I'm happy to hear that," jawabku sembari menggeser kursiku. Mempersilakannya duduk di sebelahku.

Percaya atau tidak, jantungku benar-benar ingin meledak saat ini. Duduk disamping murid baru sebenarnya bukan hal baru bagiku.

Karena sejak duduk di bangku sekolah dasar aku beberapa kali pindah sekolah karena pekerjaan Papa.So, bergaul dengan orang baru seharusnya bukan masalah yang berarti bukan? Tapi kenapa ini... Oh my God!?!

"Hendi, bisakah kamu menemani Samuel berkeliling sekolah saat istirahat nanti? Ajak dia untuk mengambil formulir alih jurusan sekaligus nanti. Kau juga belum mengambilnya,kan?" tanya Miss Rya tiba-tiba.

Sekilas aku melihat Hendi yang masih terdiam. Refleks, dia balik memandangku. Segera kualihkan pandanganku dari tatapan mautnya. Mau ditaruh di mana mukaku kalau dia tahu aku memandangnya setelah pertengkaran tadi? Belum sempat Hendi menjawab pertanyaan Miss Rya, indra pendengaranku menangkap suara laki-laki di sampingku.

"Saya rasa akan lebih menyenangkan jika Talitha yang menjadi guide saya,"ucapnya lantang. Sontak aku kaget. Wajahku memerah karena malu.

"Hmm.. Oke, it doesn't matters. Talitha, kamu mau kan?"

"E.e.eee.. Iya, miss, saya bersedia," jawabku dengan suara bergetar.

Setelah selesai dengan semua urusan 'murid baru', Miss Rya memulai pelajarannya pagi ini. Aku memerhatikan penjelasan Miss Rya dengan seksama hingga sebuah kertas disodorkan di hadapanku. Aku tercekat. Samuel tersenyum dengan begitu manisnya sembari menatapku.

Let's make a fantastic dating today❤

-Sam

***

"Apa maksud tulisan di kertas tadi?"

"Anggap saja acara berkeliling sekolah ini sebagai dating pertama kita" jawab Sam dengan begitu santai.

"What?!?!"

"Hahaha... Kamuu lucu saat marah," ujarnya sambil berjalan meninggalkanku di koridor sekolah.

Ya Tuhan, cobaan apa lagi ini :')

"Hei, kenapa kamu diam di situ? Ayo!" teriak laki-laki bule itu dari ujung koridor.

***

Aku dan Samuel berjalan beriringan di sepanjang koridor. Tadi kami sudah sempat mampir ke ruang guru untuk mengambil formulir pindah jurusan milik Sam. Dia bilang dia akan mengambil jurusan Dance karena ingin mengembangkan bakatnya dalam bidang tari menari itu.

 Dia bilang dia akan mengambil jurusan Dance karena ingin mengembangkan bakatnya dalam bidang tari menari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tahu, sebenarnya aku ingin tetap di kelas vocal bersamamu,"

"Ha? Tapi.. Tapi kenapa?" tanyaku padanya.

"Kau orang yang sangat menyenangkan bahkan sejak saat pertemuan pertama," jawab Sam.

Manik matanya mengarah pada lapangan basket luas yang dibatasi oleh jaring-jaring besi di hadapan kami.

Aku terdiam dan menunduk. Kali ini aku benar-benar kehabisan kata-kata untuk menjawab perkataannya. Secepat itukah dia merasa dekat dengan seseorang? Aku tak habis pikir dengan cowok itu.

"Eumm.. Sam,"

"Ya?"

"Aku mau tanya sesuatu, boleh?"

"Apapun untukmu 'tuan putri'," jawabnya. Duh, mukaku pasti udah kayak kepiting rebus ini :")

"Mm.. Kenapa kamu mau ikut pertukaran pelajar? Bukankah kehidupanmu di Amerika lebih menyenangkan?" tanyaku dengan sangat hati-hati.

Samuel masih belum menjawab pertanyaanku. Kini ia justru menatapku lekat. Aku tidak tahu apa yang ia pikirkan. Tapi... apakah mungkin ia tersinggung dengan pertanyaanku? Ah, jika itu benar, aku benar-benar menyesal telah merusak acara 'jalan-jalan' ini dengan pertanyaan konyol itu.

"Kau tahu ikan salmon?" ucapnya tiba-tiba.

Aku yang ditanya hanya melongo, tidak mengerti apa yang dia bicarakan. Tanpa pikir panjang, aku pun mengangguk mantap.

"Aku hidup seperti ikan salmon."

"Apa maksudmu? Kenapa ikan salmon? Apa yang spesial dari ikan salmon?" tanyaku penasaran.

"Rasanya enak sekali. Aku menyukainya," bule itu nyengir tanpa rasa bersalah sedikitpun. Untung ganteng.

"Saammm!! Aku serius....."

"Hehehe.. Baiklah. Dengarkan aku," pintanya. "Banyak orang yang bilang kalau kita harus hidup dengan mengikuti arus, tapi tidakkah mereka sadar bahwa ikan salmon justru bertahan hidup dengan melawan arus? Suka atau tidak, itulah prinsipku. Melawan arus."

Tubuhku mematung mendengar penjelasan yang diutarakan Sam. Sangat mengejutkan bagiku. Jujur, sebenarnya aku tidak berharap jawaban filosofis itu yang akan kudengar dari mulut Sam. Yang ada di benakku sebelum bertanya tadi adalah jawaban-jawaban sederhana khas anak SMA atau bahkan anak luar negeri.

Belum selesai dengan monologku tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku. Aku mengalihkan pandangan ke belakang, begitu juga Sam. Di sana kudapati ada seorang cowok yang sepertinya adik kelasku. Wajahnya familiar tapi aku tidak tahu siapa namanya.

 Wajahnya familiar tapi aku tidak tahu siapa namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai kak!" sapa cowok itu.

"Eh.. Hai juga! Ada yang bisa aku bantu?" sapaku ramah sambil menyunggingkan senyum.

"Aku mau ngembaliin ini kak. Kemarin jatuh di ruang UKS waktu kakak nganter aku kesana." ujaranya menyerahkan sebuah name tag bertuliskan namaku.

"Oh, kamu Hanan ya? Sorry aku lupa.By the way, makasih banyak, ya." Aku menerima nametag itu.

"Iya kak. Aku juga mau ngucapin terimakasih sama kakak karena udah mau nolongin aku kemarin." kata Hanan.

"Nggak masalah kok, Nan. Itu udah jadi tugas aku sebagai panitia acara. Lain kali jaga kesehatan, ya."

"Oke. Aku pergi dulu kak, bye!"

Aku mengamati punggung itu yang perlahan menghilang di ujung koridor. Dia benar-benar malaikat tak bersayap, batinku.

***
Jangan lupa Voment nya guys 😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Amazing Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang