Special New Year^^

6.2K 452 23
                                    

" Baiklah seperti yang telah kita bicarakan sebelumnya, sekolah ini akan mengadakan hiking dalam rangka memperingati tahun baru. Itu hasil vote tertinggi kalian atas kegiatan akhir tahun ini"

Semua anak bersorak senang, kapan lagi mereka akan hiking dan menghabiskan waktu bersama teman sekolah di tahun baru?

Dan itu juga berlaku untuk Arfan. Merupakan sebuah kebohongan jika Arfan tidak semangat mendengar penjelasan gurunya. Bukan jalan bersama teman yang ia nantikan, karena Arfan memang tidak memiliki satupun teman. Yang ia tunggu adalah acara hiking, ia bahkan rela ikut voting hanya untuk acara ini. Kalian tahu, Arfan sangat menyukai gunung jika saja Karka tidak melarangnya untuk pergi kesana lagi.

" Kau tampak senang Arfan. Apa jangan-jangan kamu juga menantikan acara ini?" tegur Artha saat matanya tidak sengaja menangkap ekspresi Arfan yang tengah tersenyum manis sambil memandang jendela.

Arfan berbalik, wajahnya kembali datar seperti biasa. Tanpa mengatakan apapun dia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan pergi meninggalkan kelas begitu saja. Sejujurnya Arfan kesal, kenapa Karka harus menganggu titik kesenangannya sih?

Dilain sisi, Artha hanya tertawa melihat tingkah Arfan yang menurutnya manis. Hal itu sontak saja membuat seluruh perhatian kelas tertuju padanya.

" Bagaimana bisa kamu bicara sedekat itu Artha? Para guru saja tidak berani menegurnya. Kau tahu, belum lama ini saja guru ter killer disekolah dikeluarkan karena berani menyentuh dan membentak Arfan. Dan sekarang kamu menggodanya? Ucapkan selamat tinggal pada masa mudamu Artha" nada Taki terdengar begitu prihatin. Pelan-pelan ia menepuk pundak Artha.

" Jangan berlebihan Taki. Mulai kemarin aku telah tinggal serumah dengannya. Apa kamu masih belum menyadarinya?  Karka adalah kakakku. Marga kita sama bodoh" canda Artha yang sukses membuat kelas menjadi heboh. Mereka tidak sadar bahwa saat perkenalan nama keluarga Artha memanglah Raika, berarti ia tidak bohong mengenai hal ini.

" Benarkah itu Artha? Hell! Aku tidak sadar akan hal itu. Lalu bagaimana Arfan dirumah? Apa dia bersikap sama sepeti dia disekolah? Apa benar sikap Arfan berubah saat dia tengah bersama Karka?" tanya Taki beruntun. Seluruh anak kelas mulai mendekat untuk mendengar penjelasan Artha.

" Kalian tahu Arfan tinggal bersama Karka?" bukannya menjawab kini Arfan malah balik bertanya.

" Tentu saja kami tahu. Aku yakin kakakmu itu sengaja membeberkan hubungannya dengan Arfan seakan ia ingin memberitahukan kepada seluruh dunia mengenai tunangannya"

Artha mengganguk mengerti, " Arfan begitu dingin padaku saat dirumah sekalipun"

Terdengar suara menyetujui dari beberapa anak.

" Tapi yeah, dia memang begitu ekspresif saat bersama Karka. Aku juga bingung mengapa ia selalu dingin terhadap orang lain"

Ada respon terkejut atau setuju dari beberapa anak. Mereka semua benar-benar tertarik dengan kehidupan Afan yang misterius.

Dan cerita itu terus berlanjut sampai bel selanjutnya berbunyi dan semua anak kembali ke tempat duduknya.

***

" Tidak"

Arfan masih keras kepala berdiri didepan Karka. Sebisa mungkin ia menampilkan wajah memelasnya agar Karka dapat luluh dan mengijinkannya.

Ya, saat ini Arfan tengah berusaha keras membuat Karka mengijinkannya ikut hiking. Namun seperti yang sudah ia prediksi, Karka pasti akan sangat sulit untuk dibujuk.

" Aku ingin pergi ke gunung. Aku merindukannya" aku Arfan.

" Kau hanya boleh merindukanku Arfan. Jangan buat aku cemburu"

[End] TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang