part 28

4.7K 176 5
                                    

Author pov

    Suasana koridor ICU benar-benar penuh ke khawatiran. Mereka semua berdoa untuk putri yang sedang berjuang didalam sana .
   Sehun tak henti-henti memukuli kepalanya sendiri , menyesal karna tidak bisa menjaga orang-orang yang dia sayangi. Apalagi saat ia menemukan putri. Putri sudah tak sadarkan diri dengan air bathup yang sudah meluber ke lantai .
   Saat kejadian itu sehun benar-benar takut terjadi apa-apa dengan putri dan anak mereka . Sehun sudah menduga hal ini akan terjadi karena sehun tau pasti sifat sheila yang satu ini  apa yang ia inginkan, harus ia dapatkan . Walaupun harus dengan cara kotor sekalipun.

    Dalam sekejap sehun langsung menemukan keberadaan putri saat itu . Karna ia pernah mengasih putri sebuah kalung yang terdapat GPS didalam berlian yang tergantung di kalung itu .
    Dan sekarang sehun hanya bisa menunggu dokter yang sedang menangani istri nya dengan perasaan cemas.
  
"Kamu jangan nyalahin diri kamu sendiri sayang. Kita semua disini juga khawatir sama keadaan putri , jadi kamu jangan nyalahin diri kamu terus. Kita berdoa semoga tidak terjadi apa-apa dengan putri dan bayi nya ya sayang" kata mamah sehun

   Tiba - tiba ruang ICU terbuka dan muncul lah dokter yang dari tadi mereka tunggu-tunggu.

"Bagaimana keadaan istri saya dok ?" Kata sehun penuh ke khawatiran.

"Awalnya memang sedikit rumit , suatu cairan masuk kedalam tubuhnya , cairan itu lah yang menyebabkan tubuh pasien mati rasa dan kaku. Tapi kalian tak perlu khawatir, karna kami sudah mengeluarkan cairan itu dari dalam tubuh pasien. Dan untung saja tuan mengeluarkan pasien dari air secepatnya. Jadi air belum sepenuhnya masuk kedalam paru-paru istri anda" jelas dokter itu

"Lalu janinnya ?" Tanya ibu sehun

Sehun langsung menatap dokter itu dengan tatapan yang menuntut penjelasan.

"Alhamdulillah , janinnya baik-baik saja . Meski dibulan yang sangat rentan keguguran . Janin nya sangat kuat" kata dokter

"Alhamdulillah" ucap mereka sambil menghembuskan nafas lega karna keduanya baik-baik saja .
Sehun tersenyum bahagia , karena tidak terjadi apa-apa dengan dua orang yang sangat ia cintai itu.

"Tapi saya sarankan kepada anda untuk lebih memperhatikan istri anda lagi dengan baik. Jangan sampai hal ini terulang lagi , agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan" saran dokter kepada sehun

"Baik dok, saya akan lebih menjaga istri saya lagi . Terima kasih ya dok, sudah membantu istri saya" kata sehun berterima kasih

"Iya sama-sama . Lagian juga kan emang tugas saya sebagai dokter untuk membantu pasien semampu saya. Kalo gitu saya permisi dulu ya , masih ada yang harus saya tanganin" pamit dokter itu kepada mereka.

"Iya dok. Sekali lagi terima kasih" kata mamah putri
Dokter itu hanya mengangguk sambil tersenyum menanggapinya.

_________

    Dikamar inapnya putri mengerjap-ngerjap kan matanya untuk menyesuaikan cahaya lampu diatasnya. Ia menyentuh kepalanya yang terasa sedikit pusing, lalu melihat ke sekelilingnya.
    Ia menutup matanya untuk mengingat apa yang telah terjadi kepadanya , sehingga ia bisa terbaring lemah disini.

Sheila . Batinnya

    Putri mengingat semua yang telah terjadi padanya , saat ia tidak bisa berbuat apa-apa didalam bathup yang terisi air. Dan saat menoleh ia sudah melihat sheila sedang berayun-atun diatas sana . Lalu pada saat itu juga ia melihat sehun..

Ceklek....

    Pintu kamar inapnya terbuka. Ia mengalihkan pandangannya pada seseorang yang berjalan masuk ke arahnya, dan dia adalah sehun.. putri tersenyum lemah kearah sehun, tangannya mencoba terulur untuk menggapai sehun.
     Sehun langsung menggenggam tangan putri yang terulur kearahnya.

"Hai" sapa putri serak

"Hai..kamu ada ngerasa sakit gak , dimana gitu ?" Tanya sehun khawatir

"Nggak kok . Aku baik-baik aja" balas putri

"Bener ? . Kalo ada yang sakit biar aku panggil dokter" Kata sehun sambil menduduki bokong nya di kursi sebelah ranjang putri.

"Iya sayang aku gak apa-apa" kata putri sambil tersenyum

"Oh iya . Kamu tau dari mana , kalo aku ada di rumah tua itu" tanya putri penasaran

Sehun tersenyum "Insting seorang suami" padahal berkat GPS yang ia taru di kalung putri

    Putri mengabaikan jawaban sehun , karna ada hal penting yang ia lupakan.
"Bagaimana keadaan sheila ?.. tadi saat aku terakhir liat , dia sudah gantung diri

Meski sheila berniat akan membunuhnya , tapi putri masih memiliki rasa peduli sesama manusia.

"Dia sudah..meninggal" kata sehun . Putri spontan membelakan matanya karena kaget mendengar kabar tersebut.

"Meninggal..." gumam putri

"Iya. Tadi kata para polisi sheila sudah meninggal saat di tempat penyekapan . Jadinya kita belum sempat membawanya kesini" kata sehun

"Terus sekarang dia gimana ?" Tanya putri bingung

"Tadi aku sudah menghubungi keluarganya. Dan mereka sangat syok mendengar kabar ini , bahkan mereka sempat ngira kalo aku bercanda. Tapi aku terus meyakinkan mereka kalo emang ini kenyataannya. Lalu mereka datang ke tempat penyekapan bersama ambulance dan langsung membawa jasat shila ke tempat pemakaman keluarganya " jelas sehun panjang

"Kamu kenapa jadi peduli bangat ama dia ? , seharusnya kamu marah dong sama dia. Karna dia sudah berniat jahat sama kalian . Segala pake nenggelamin kamu di bathup lagi . sampai kamu gak sadarkan diri kaya gini . Aku aja marah sama dia" kata sehun kesal

"Emang nya salah aku peduli sama dia , dia juga kan manusia yang gak luput dari kesalahannya. Lagian aku gak berhak marah sama dia , karna aku tau perasaan dia , sampai bisa ngelakuin hal itu ke aku. Kamu jangan marah dong sama dia , apa lagi dia udah meninggal. Jadi maafin aja kesalahannya, kalo kamu gak maafin , dia gak bakal tenang disana . Emang kamu mau digentayangin sama dia karna kamu masih belum memaafkan perbuatan yang dia lakuin" kata putri

"Ya enggak ... Iya deh aku maafin kesalahan dia" kata sehun sambil terus menggenggam tangan putri .

"Yang ikhlas dong" kata putri

"Iya sayang . Aku udah ikhlas ini" kata sehun tersenyum

"Emm...oh iya , gimana keadaan bayi kita . Gak terjadi apa-apa kan sama dia" tanya putri khawatir sambil mengelus permukaan perutnya yang masih datar.

"Kamu tenang aja sayang , anak kita baik-baik aja kok didalam sana" kata sehun yang ikut mengelus perut putri

"Huh...aku pikir - "

"Dia anak yang sehat , kuat . Seperti ibunya" putri yang mendengar itu spontan tersenyum

"Iya dia kuat" gumam putri

"Kamu mau kemana hun ? . Baru juga masuk masa udah mau ninggalin lagi" tanya putri saat ia melihat sehun berdiri dari kursinya

"Aku mau panggil dokter, buat cek keadaan kamu dan baby kita" kata sehun tersenyum.

"Oh yaudah" kata putri menganggukan kepalanya sambil melihat punggung sehun yang semakin lama semakin jauh.

______

Haiiii semua maaf author baru update ya
Sory juga pendek .
            

             Lanjut gak nih ?              

Insyaallah nanti malem author upate lagi .

Jangan lupa votment ya
Byeeeee

Damn I love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang