Meet Him

233 22 0
                                    

Sowon merasa tidak betah dikelas barunya. Ia mulai mengedarkan pandangan ke seisi ruangan pengap itu. Ia memandang AC rusak dalam ruangan yang terasa sangat pengap. Akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari kelas yang membuatnya tak nyaman itu.

Baru saja ia berdiri, mata seisi kelas melihat sinis kearahnya. Namun hanya sebentar mereka kembali ke kegiatan masing-masing. Sowon yang merasa masih dipandangi, merasa risih untuk berjalan. Baru saja ia melangkahkan kakinya, seisi kelas kembali menatap sinis kearahnya. Ia mengulum bibirnya kemudian berjalan dengan gugup. Ia merasa lega begitu tiba di depan pintu. Dengan tersenyum dilangkahkannya kakinya keluar kelas, namun ia tidak sadar jika seseorang melintas tepat di depannya.

Malang pun tak dapat dihindari sehingga Sowon menabrak orang itu. Mereka berdua pun sukses jatuh terjerembab diatas lantai tegel.

"Aduh."
Sowon meringis sambil berusaha bangkit. Ia masih sempat mencuri pandang ke orang yang ditabraknya. Disampingnya, seorang cowok juga dalam keadaan berusaha untuk berdiri. Seragam anak itu agak kotor akibat debu di lantai emper kelas. Dari penampilannya anak itu terlihat sangat rapih. Sowon lega melihat anak itu baik-baik saja.
"Kalian main anjing-anjingan?"
Tiba-tiba sebuah suara datang dari arah belakang Sowon, membuat Sowon kaget dan segera berdiri. Kemudian ia memegang tangan cowok yang ditabraknya tadi. Tujuannya tentu saja untuk membantu anak itu berdiri. Betapa kaget dan malunya Sowon ketika anak itu ternyata menepis tangannya.
"Gak usah." Kata anak itu dengan nada dingin.
"Eh maaf ya." Ucap Sowon sambil menggigit kukunya menahan malu.
Cowok itu akhirnya berdiri tegap. Terlihat kakinya gemetaran. Mungkin kakinya sakit pikir sowon.
Sowon melihat wajah cowok itu yang terlihat menahan sakit.

Sowon melihat wajah cowok itu yang terlihat menahan sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waah ganteng banget pikir Sowon sambil menutup mulutnya. Takutnya kalau-kalau air liurnya sampai menetes.
"Gue hantu ya?" Tanya Chanyeol yang merasa dari tadi dirinya dikacangi. Sowon membalik kaget. Ia benar-benar lupa kalau tadi ada seseorang di belakangnya.
"Eh, kamu. Ngapain disini?" Tanya Sowon sambil menengok ke Chanyeol.
"Kamu yang ngapain disini?" Balas Chanyeol sengit.
"Ini di depan pintu goblok. Dan gue mau masuk." Chanyeol menggeser tubuh Sowon kemudian berjalan masuk ke kelas. Belum lama ia di dalam kelas lama ia berbalik, melihat Sowon yang masih menatapnya. "Pacaran aja kalian disitu!" Ucap Chanyeol dengan wajah yang terlihat kesal.
Sowon menggaruk kepalanya yang tidak gatal, melainkan bingung. Tadi pagi dia sangat baik padaku, sekarang malah marah-marah.
"Kamu benaran gak apa-ap......" Sowon menghentikan kata-katanya. Mencari cowok ganteng yang Tadi ditabraknya. Namun terlambat, cowok itu sudah pergi dari tadi. Entah ia kemana, ia menghilang begitu cepat. Sowon memegangi dadanya yang ternyata dag dig dug sejak tadi. Sowon jadi mengingat kata kata Eunha
Gue itu, kalau udah lihat cowok ganteng terus langsung suka, pastinya jantung gue tuh dag dig dug gak karuan, terus pipi gue merah banget. Ketahuan jelas ya, kalau gue jatuh cinta.
Sowon memegangi pipinya yang panas. Pasti pipi gue merah kayak si Eunha nih Sowon jadi khawatir. Otomatis, Dengan kecepatan 1km/menit🙊🙊, Sowon berlari ke kamar mandi yang berada di lantai paling bawah sambil tetap menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Para siswa yang melihat hal itu berpikir bahwa Sowon habis dibuly.
Ketika dekat dengan toilet ia menambah kecepatannya kemudian langsung mendobrak pintu toilet tersebut. Dengan segera ia pergi ke wastafel dan mencuci wajahnya. Ditatapnya wajahnya di dalam cermin yang ternyata lebih merah dari wajah Eunha biasanya. Berkali-kali ditadahnya air keatas telapak tangannya kemudian ia pukul-pukulkan di wajahnya.
Ini pertama kalinya gue jadi merah banget. Biasanya gak gini kok kalau gue suka seseorang. Berkali-kali Sowon membasuh wajahnya, sedangkan hatinya menyuruhnya untuk tetap tenang. Pintu toilet terbuka.
Tiba-tiba Chanyeol masuk ke dalam toilet dan menghampiri Sowon. Kemudian berdiri disamping Sowon sambil menatap wajah Sowon yang memerah di cermin.
"Lu suka cowok tadi ya?"
"Lu ngikutin gue sampai kesini?" Tanya Sowon tanpa perduli pertanyaan Chanyeol. Sedangkan Chanyeol asyik berdiri di depan cermin sambil merapikan rambutnya.
"Gak usah sok ganteng." Sindir sowon
"Gue emang ganteng kok." Kata Chanyeol sambil tersenyum.
"Kepedean. Ngapain lu ngikutin gue?"
"Pertama, gue kaget soalnya lu tiba-tiba lari kayak orang kesurupan." Jawab Chanyeol sambil mencubit gemas pipi Sowon yang basah.
"Terus???" Sowon menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras agar tangan Chanyeol lepas dari pipinya. Tingkah Sowon malah membuat Chanyeol tertawa.
"Yang kedua, secara kebetulan untung gue ngikutin lo tadi. Jadinya aku bisa melindungimu." Lanjut Chanyeol sambil memeluk pundak Sowon dan mendekatkan dahinya ke dahi Sowon.
"Melindungi apaan? Gue gak butuh perlindungan lo ya. Nih dahi juga jauh-jauh bisa kan?." Sowon menjitak tak dahi Chanyeol
"Oke, kalau lo mau gue tinggalkan disini terus digebuk cowok-cowok itu." Chanyeol memegang kedua pundak Sowon kemudian memutarnya 180 derajat. Seketika mata Sowon membelalak, kakinya seakan lemas dan wajahnya kembali memerah melihat cowok-cowok yang seolah berbaris menatap ke arahnya. Itu adalah toilet pria yang tanpa sadar ia  masuki. Selain tidak fokus, ia lebih konsentrasi menutupi wajahnya sehingga ia tidak melihat tanda di depan pintu toilet dengan baik.Sejak masuk tadi sebenarnya cowok-cowok itu sudah memandangi Sowon heran, namun Sowon tidak menyadarinya akibat terburu-buru untuk membasuh pipinya yang memerah.
"Ini toilet pria, sayang" bisik Chanyeol.
Sowon kembali menutupi wajahnya kemudian bersembunyi dibelakang Chanyeol.
"Sorry ya, pacar gue ini memang agak linglung, jadi Maklumin dia."
Sowon mencubit pinggang Chanyeol yang dengan seenaknya menyebut dia pacar. "Awas lo nanti." Ucap Sowon.
Chanyeol memandang Sowon yang bersembunyi di belakangnya, kemudian ia menggenggam tangan Sowon dan menariknya keluar toilet. Baru saja mereka sampai diluar, Sowon menghempaskan tangan Chanyeol. Kemudian ia menyibakkan rambutnya dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
" Thank you, tapi sebenarnya gue gak butuh bantuan lo."
"Gak butuh apaan? Lo tadi aja sembunyi di belakang gue."
"Itu kan karena gue kaget aja!"
"Lo cantik ya kalau marah." Chanyeol menatap mata Sowon. Dipandang seperti itu, Sowon jadi makin gugup. Tapi ia masih berusaha untuk bersikap cool. "Tapi lo bakal lebih cantik kalau tersenyum." Chanyeol melanjutkan gombalannya sambil memegangi dagu Sowon. Kini Sowon benar-benar K.O ditepisnya kembali tangan Chanyeol.
Chanyeol malah tertawa senang melihat Sowon yang wajahnya mulai merah lagi.
"Ternyata lo gampang banget digombal." Chanyeol menempelkan tangannya di depan dada Sowon "wah, jantung lo juga udah gak karuan. Lo benaran baper sampai segininya?"
Sowon lagi-lagi menepis tangan Chanyeol kemudian berteriak "COWOK MESUM SIALAN!!" Ia segera berlalu dari hadapan Chanyeol kemudian berlari kembali ke kelasnya. Chanyeol malah tersenyum melihat Sowon yang berlari dengan wajah memerah.
Sowon berlari tanpa henti menaiki tangga-tangga, ia sampai ngos-ngosan namun tidak berhenti berlari. Beberapa kali ia memukul-mukul kepalanya sambil bergumam berhenti memikirkan Chanyeol.  Ketika Sowon tiba di depan kelas, Kyungsoo sudah menariknya yang masih sesak nafas ke arah belakang kelas. Saat itu kelas mereka sedang sepi. Entah kemana semua penghuninya yang berisik.
"Lo kenapa sok dekat-dekat sama Chanyeol? Sudah merasa jadi yang paling cantik? Baru datang disini sudah menggombal!" Seketika sesak nafas Sowon reda, tergantikan dengan amarah
"Sejak kapan? Dia aja kali yang dekatin Gue."
Mendengar jawaban Sowon, Kyungsoo meninju tembok di sampingnya. Sowon kaget, namun ia tak mau kalah. Menurutnya ia tidak ada masalah dengan Kyungsoo namun kenapa Kyungsoo bisa sebegitu marah padanya? Ia benar-benar heran mengapa Kyungsoo marah padanya, lagipula ia merasa tidak sok cantik apalagi sok dekat pada Chanyeol. Bahkan Sowon baru mengenal Chanyeol pagi ini. Itupun setelah diberitahu Yuju.
"Lo bilang Chanyeol yang duluan dekati lo? GR amat lu."
"Maksud lo?"
"Lu pikir Chanyeol suka sama lo?" Kyungsoo tersenyum miring. Sowon mengernyitkan dahinya, kemudian tertawa lepas. Lebih tepatnya tertawa mengejek.
"Kenapa lo?"
"Hahahaha sejak kapan gue bilang kalau Chanyeol suka sama gue? Telinga lo tuh bawa ke dokter sana!" Ejek Sowon. Sowon tahu kalau sejak awal masuk ke kelasnya tadi, Chanyeol memang selalu menggoda dirinya. Bahkan dengan santainya ia mencium kening Sowon, namun tidak ada satupun pikiran Sowon kalau Chanyeol suka padanya. Secara tadi Yuju bilang kalau Chanyeol itu Playboy.
Sowon tersentak dari lamunannya ketika Kyungsoo dengan kasar menarik kerah bajunya.
"Apaan? Lo ngejek gue? Lo aja kali yang tuli" bentak Kyungsoo
"Apaan sih lo pegang-pegang gue? Najis tau tangan Lo!"
"Lo kali yang najis. Aaah..  pantas gak ada cowok yang mau sama lo."
"Lo tuh kalau ngomong jangan sembarangan Ya! Asal lo tau,dari dulu tuh gue dikejar-kejar cowok. Atau Lo juga naksir gue?"
"Siapa juga yang suka sama lo? Jomblo karatan!"
"Apa? Lo ngatain gue jomblo karatan?" Air mata Sowon mengalir tanpa ia sadari. Ia merasa sedih bercampur kecewa. Selama ini, belum pernah ia dikatai seperti itu.  Jujur, Sowon juga ingin pacaran seperti Yuju dan Eunha, namun selama ini belum ada pria yang menyatakan cinta padanya. Sowon juga sudah berkali-kali jatuh cinta, tapi ia tak pernah berani mengutarakannya.
"Sudah hentikan! Menurutmu, kata-katamu barusan tidak keterlaluan?" Ucap Sowon sambil berlalu dari Hadapan Kyungsoo.
"Mentang-mentang anggota way-e-es berlagak sombong." Sindir Kyungsoo.
Begitu Sowon tiba di depan pintu kelas, ia melihat Chanyeol menempelkan kupingnya di tembok kelas. Kemudian tersenyum malu ke arah Sowon. Kentara sekali kalau ia ingin Sowon tahu bahwa dari tadi ia menguping percakapannya dengan Kyungsoo.
"Aku gak nguping loh." Ucap Chanyeol tanpa ditanya. Ia memasang cengiran kudanya yang polos.
"Aku gak nanya." Jawab sowon sambil terus berlalu.
"Sowon!!" Panggil Chanyeol akhirnya.
"Apa?" Jawab sowon tanpa berbalik.
"Kamu marah sama aku?"
Iya. Jawab sowon dalam hati. Tapi setelah menimbang-nimbang, akhirnya ia menjawab tidak. Mendengar itu, Chanyeol tersenyum lebar.
"Kalau kalau suka sama kamu, bagaimana?"
Sowon kaget mendengar pertanyaan Chanyeol. Ia segera membalikkan tubuhnya, dan entah sejak kapan Chanyeol sudah berada pada jarak satu jengkal dihadapannya. Kini ia sukses berhadapan dengan Chanyeol. Sementara bibir Sowon menganga, Chanyeol tersenyum menunggu jawaban Sowon.
"Kalau aku benaran suka sama kamu, kamu gak bakal marah?" Chanyeol mengulangi pertanyaannya. Kemudian dengan sedikit membungkuk, ia memajukan wajahnya sehingga kini wajahnya sejajar dengan wajah Sowon.

To be continued😆
Maaf ya, ini lambat banget diupload🙏🙏

MY SUPPORTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang