Pukul 12.00 Sowon memilih untuk lekas pulang. Sebenarnya waktu yang tepat untuk pulang adalah pukul 14.00. Namun suasana hatinya sedang tidak mendukung untuk bertahan di sekolah dua jam lagi.
Siang itu matahari bersinar dengan ganasnya. Jus jeruk ditambah es parut yang Sowon beli di warung dekat sekolahnya tidak membuatnya segar. Ia mengeluarkan buku tulisnya kemudian mulai mengipasi dirinya.
Tiba-tiba, matanya tertuju pada pohon rindang di tepi jalan. Di bawah pohon itu terdapat sebuah bangku, kelihatannya sangat nyaman untuk diduduki. Sowon memutuskan untuk bernaung disana sambil menghabiskan jus jeruknya. Di sekitar tempat itu sangat sepi, sehingga Sowon dapat menikmati kesendiriannya.
Namun nyatanya ia tidak duduk di bangku itu . Hanya tas sekolahnya yang ia sandarkan di atas bangku panjang itu. Setelah melihat sekeliling sepi, dan hanya beberapa kendaraan yang lewat, ia mulai membentur-benturan kepalanya ke batang pohon besar itu. kemudian ia menatap ke awan sambil menganga. Berkali-kali diusapnya bibirnya dengan kasar, bahkan sesekali ia meludah.
Sowon benar-benar tidak percaya apa yang dilakukan Chanyeol padanya tadi di sekolah. Hal yang membuat Sowon lekas pulang ke rumahnya tanpa memikirkan hukuman dari guru jika ketahuan pulang cepat. Chanyeol Sialan! Ini tuh ciuman pertama gue! Gerutu Sowon seolah sedang curhat pada pohon besar itu.
Tangannya masih gemetaran. Padahal kejadian menampar Chanyeol sudah berlalu cukup lama. Ia tidak menyangka kalau Chanyeol akan menciumnya sesaat setelah menyatakan suka padanya. Sowon bahkan lupa apa saja sumpahan-sumpahan yang telah meluncur dari mulutnya untuk Chanyeol. Bilang suka ya bilang aja, tapi jangan sampai nyium anak orang segala. Kesal dan sedih bercampur di hati Sowon sehingga ia mulai menangis."Sowon?" Seorang gadis menghentikan motornya tepat di samping Sowon.
"Sowon kan?" Ulang gadis itu.
Sowon menoleh dengan mata yang masih sembab
"Kak Jennie? Kok udah pulang?"
"Dosen kakak gak datang. Kamu sendiri kok udah pulang?"
"Sowon gak belajar kok kak."
"Ya sudah, ayo sini bareng kakak aja pulangnya."Sowon mengangguk kemudian mengambil tasnya yang tergeletak di bangku. Dengan gontai ia berjalan ke arah motor kakaknya.
"Nih, pakai Helm." Ucap jennie seraya memberikan helm berwarna pink kepada Sowon.
"Makasih kak."
"Kamu kenapa menangis?" Tanya jennie setelah motornya mulai melaju.
"Aku gak bisa cerita kak." Jawab sowon sambil memeluk Jennie dengan erat.
Biasanya Sowon akan mengeluarkan semua unek-uneknya pada kakaknya yang satu itu. Tapi untuk yang kali ini, Sowon benar-benar tidak bisa bercerita.
"Sowon masih sedih soal kelas Sowon kak." Jawab Sowon berbohong.
"Kan kakak udah bilang, gak usah mikirin soal kelas lagi. Kamu dipindahkan, kita bisa apa? Itu sudah keputusan wali kelasmu kan?"
"Ia kak."
Jennie adalah kakak Sowon. Ia satu-satunya kakak Sowon. Kini ia berkuliah di universitas X dekat sekolah Sowon. Sebenarnya jennie sangat ingin berkuliah di luar negeri. Namun Ayah mereka tidak mengizinkan. Sebagai gantinya, Jennie dibelikan motor sebagai bujukan untuk tetap bersekolah di kota mereka.
"Turun dek, sudah sampai ini."
"Oh, aku kok gak nyadar?" Sowon mengambil kunci pagar dari tasnya kemudian membuka pagar agar Jennie bisa masuk. Gerbang pagar Sowon terbuat dari besi, dan untuk sekeliling rumahnya, di tembok dengan beton setinggi 2m, Sehingga untuk berinteraksi dengan tetangga mereka, agak sulit.
"Thank you cantik."
"Ia kak. Sowon masuk duluan ya," ucap Sowon meninggalkan Jennie yang tengah menuju Garasi untuk memarkir motornya.
Sowon membuka pintu rumah yang ternyata tidak dikunci. Kalau bukan Ayah, berarti dia sudah pulang. Pikir Sowon seraya membuka pintu.Di ruang tamu keluarga Sowon, seorang gadis tengah duduk meminum jus strawberry sambil menonton film doraemon. Umurnya sekitar 25 tahun an. Ia memiliki wajah yang cantik, kulit putih dan tubuh yang tinggi. Rambutnya diwarnai merah cokelat diikatnya ekor kuda.
Sowon mendengat melihat gadis itu. Apaan sih? Dia kok cepat banget pulangnya?. Sowon berlalu melewati gadis itu. Buru-buru ia menaiki tangga menuju kamarnya di tingkat dua. Ia berharap gadis itu tak memperhatikan dirinya. Namun,
"Sudah pulang nak?" Sontak bulu kuduk Sowon seolah terangkat. Kesal rasanya karena gadis itu melihat dirinya.
Ia menoleh ke arah gadis yang sedang tersenyum cantik itu.
"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SUPPORTER
FanfictionPernah tidak kamu merasa jatuh cinta pada pandangan pertama? Namun orang yang kamu sukai ternyata pacaran dengan orang lain? Sowon kelas 3 SMA, memiliki kehidupan yang sangat biasa, serta tidak perduli dengan keadaan di sekitarnya, Akhirnya ia beru...