Who is Kang Chani [Juho Side]

232 28 19
                                    

"Juho lihatlah! Aku mengambilnya lagi,"
"Ck, jadi kau memungutnya?"
"Aku mengadopsinya. Lagipula aku bisa menggunakannya sebagai diary,"

Juho melihat bergantian cengiran bodoh sahabatnya dan buku bersampul biru yang beberapa menit lalu ia buang. Juho bukan tipe yang menyukai sesuatu yang manis. Tetapi seorang gadis memberinya buku diary. Membuat Juho muak dan langsung melemparnya ke tempat sampah. Tetapi sahabat bodohnya itu malah memungutnya dan berseru dengan heboh jika ia akan mengadopsinya.

"Kau menulis diary?" ejek Juho.
"Kenapa tidak?"
"Dasar kuno!"
"Kelak, benda kuno ini akan membuka mata orang-orang tentang kepribadian seorang Lee Dawon,"

Juho memutar bola matanya. Tetapi Dawon membalasnya dengan senyum lebar.

"Jika sampai suatu hari nanti kau menjumpai diary ini melalui tangan orang lain, berarti aku sudah berada di sana,"

Juho mengerutkan keningnya. Menatap bingung Lee Dawon yang menatap ke langit dengan tersenyum lebar. Bukan senyum lebar yang bodoh ala Dawon. Tetapi senyum lebar yang sarat akan kekosongan dan kekecewaan.

___________________________________

Juho selalu berpikir jika hidupnya sangatlah keras. Setiap detik, jam hingga hari hanya berisi kewajiban. Kewajiban, kewajiban dan kewajiban. Sama sekali tidak ada hak untuknya.

Ini terasa mencekik untuknya. Tetapi sekali lagi, Juho sama sekali tidak mempunyai hak. Termasuk untuk mengeluh. Sedari kecil, ia hidup dengan seorang ayah dan tanpa ibu. Tuan Baek adalah seorang pengusaha sukses. Dan peran Juho sebagai anak tunggal adalah meneruskan perusahaan ayahnya kelak.

Oleh karena itu, tuan Baek sudah mendidik Juho dari kecil perihal perusahaan. Tidak ada waktu bermain, tidak ada kasih sayang, tidak ada waktu bermalas-malasan. Setiap waktu hanya akan diisi dengan belajar.

Dan keotoriteran tuan Baek mempengaruhi temperamen Juho. Juho menjadi pribadi yang kasar dan suka membully. Bersama sahabatnya  -Park Chanyeol-, mereka kerap kali membuat ulah. Dan hal itu sebagai wujud pelampiasan Juho karena tidak pernah mendapat waktu bermain.

Sampai pada akhirnya Juho lelah dengan hidupnya. Lelah dengan harinya yang tidak pernah tersenyum tulus barang sebentar saja.

Namun hari itu Juho mendapatkan senyumnya. Senyum tulus yang selalu dia idam-idamkan tercetak tipis di wajah kakunya karena teman bodohnya yang berisik, Lee Dawon. Dan semua itu di mulai di lapangan basket.

Chanyeol bahkan mengakui jika senyum tulus dan tawa bahagia Juho adalah yang terbaik. Setidaknya Chanyeol tidak perlu memutar otaknya untuk mengendalikan amarah Juho.

Mereka benar-benar melewati semuanya dengan persahabatan. Tetapi tidak ada sesuatu yang sempurna, termasuk persahabatan.

Sebenarnya hanya satu yang mereka butuhkan saat itu. Saling memahami.

Juho hanya butuh paham, jika Dawon menyayanginya dan ingin membantunya dengan cara menyadarkan tuan Baek.

Dawon juga hanya perlu paham, jika Juho tidak suka terlihat lemah.

Tetapi ego mengalahkan mereka. Membuat Jaeyoon harus mau direpotkan untuk mengobati Lee Dawon setiap kali Juho melampiaskan amarahnya.

Dan puncaknya adalah hari itu. Hari di mana sebelumnya Juho bertengkar hebat dengan tuan Baek.

HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang