Tidak ingat?

244 42 1
                                    

Yoo jung mabuk berat dan sekarang meracau tak jelas.

"Aduh bagaimana ini kek?" tanya Bo gum.

Yoo jung teler di meja ruang tengah.

"Aigoo... kau saja yang menanganinya. Kau kan suaminya." kakek pun berlalu pergi.

Bo gum megajak Yoo jung ke kamarnya.

"Ayo pindah ke kamar..." ajak Bo gum.

"Apa kau menyukaiku?" Tanya Yoo jung pelan.

"Apa?"

"Kau pasti sangat menyukaiku ya. Makanya kau jadikan aku istrimu." Imbuh Yoo jung.

"Hmmm... memangnya kalau iya kenapa? Aku kan laki laki normal." Jawab Bo gum.

Yoo jung cekikikan.

Yoo jung berjalan dengan malas. Ia berhenti dan bergelayut di pintu.

"Sebaiknya kau istirahat..." Bo gum memapahnya masuk ke kamar.

Sesampainya di kamar. Yoo jung malah bergelayut manja di lengan Bo gum.

"Jangan pergi. Jangan pergi..." racau Yoo jung.

Matanya terpejam.

Kini Yoo jung mengalungkan tangan di leher Bogum dan memeluknya dengan wajah menghadap ke atas. Bo gum memeluk pinggang Yoo jung agar tak jatuh.

Bo gum terpaku. Jantungnya berdebar kencang. Ia pun gugup. Wajah Yoo jung sangat dekat dengannya. Ia bahkan sangat cantik saat mabuk. Bibir Yoo jung yang merah dan sedikit terbuka membuat Bo gum tak karuan.

Yoo sedikit membuka matanya lalu menatap Bo gum.

"Aku juga menyukaimu. Aku tidak keberatan jadi istrimu." katanya. Yoo jung berjinjit dan mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir Bo Gum.

Bo gum terpaku dan matanya melebar.

Yoo jung terus melumat bibirnya, hingga Bo gum mulai terhanyut, ia memejamkan matanya dan mulai membalas lumatan Yoo jung. Kini mereka saling melumat seolah melepas kerinduan.

"Aku sangat merindukanmu..." tutur Bo gum dalam hati.

...

Hari sudah pagi. Nyanyian burung2 kecil sayup terdengar. Yoo jung menggeliat. Namun ada sesuatu yg aneh. Ada sebuah tangan melingkar di perutnya dan satu lagi di bawah lehernya. Ia menoleh dan mendapati Bo gum tidur satu selimut dengannya sambil memeluk tubuhnya.

Bo gum masih tertidur dengan memakai kaos putih tipis.

Bo gum bergerak. Yoo jung pikir Bo gum bangun ia pun pura2 tidur. Namun tak ada yg terjadi. Bo gum malah mengeratkan pelukannya dan kembali tidur.

"Yoo jung~ah... Kau sudah bangun?" tanya Bo gum.

Yoo jung diam saja.

Perlahan Yoo jung membalikkan badannya. Bo gum masih memeluknya. Yoo jung memandangi wajah Bo gum yg begitu dekat dengannya. Wajahnya yg bening, hidungnya, matanya, seperti pahatan yg indah.

"Aku tampan ya..." kata Bo gum tapi matanya masih terpejam.

Yoo jung berdehem kecil. Entah kenapa tangannya tiba tiba ingin menyentuh wajah Bo gum. Bo gum tersenyum.

"Apa yg terjadi..." tanya Yoo jung.

"Kita tidak..." Yoo jung membuka sedikit selimutnya.

Dan merasa lega melihat pakaian mereka masih menempel di tubuh masing masing.

Fiuh.

Yoo jung tersadar. Rasanya mau teriak tapi tak bisa. Yoo jung panik. Apa yg telah terjadi.

"Ini gilaaaa....! Aku dan dia tidur bersama...!" teriaknya dalam hati.

Jantungnya berdesir tak karuan.

Bo gum tersenyum tapi matanya masih terpejam. Membuat Yoo jung jadi salah tingkah. Ia buru2 bangun dan memukuli Bo gum menggunakan bantal. Bo gum mengaduh.

"Dasar mesum..." Yoo jung terus memukuli Bo gum. Bo gum pun bangun.

"Apa yg kau lakukan...?!" selidik Yoo jung. Ia memicingkan matanya. Bo gum bangkit dari tempat tidur.

"Masa tidak ingat sih. Tapi terima kasih... cuuuppp..." kata Bo gum mengecup pipi Yoo jung sekilas lalu pergi keluar kamar dengan santainya sambil mengacak2 rambutnya sendiri.

"Yaaaaaaaaaakkk!!!!!! Peri mesummmm !!!!" Yoo jung melempar bantal ke pintu.

Bo gum yg masih berdiri di depan pintu meraba dadanya yg berdesir tak karuan. Wajahnya memerah.

"Dia kalau marah, lucu sekali... ahhhhh...."

Fireflies - Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang