Bo gum hendak menyeduh kopi di dapur sambil menatap keluar jendela. Ia menunggu air di teko kecil yang sebentar lagi mendidih. Ia pun mengingat kejadian tdi malam. Ia jadi senyum2 sendiri dan meraba bibirnya.
Tuuuuuuttttt!!!
Air sudah mendidih. Tapi Bo gum masih senyam senyum tak karuan. Begitu sadar ia langsung mengangkat pegangan teko tanpa memakai alas saat Yoo jung keluar dari kamarnya.
"Aigoo... Aishhh... Panas panas panas...." Bo gum mengibas2kan tangannya. Sakit.
"Omoooooo....!!!"
Yoo jung refleks lari mendekatinya lalu menarik tangan Bo gum ke wastafel dan memutar airnya. Ia memegangi tangan Bo gum supaya tetap di bawah guyuran air mengalir. Bo gum menatap Yoo jung. Ada raut cemas disana.
"Kau ini apa apaan sih..." omel Yoo jung. Bo gum tersadar. Ia merintih perih.
"Apa yg kau pikirkan. Tanganmu bisa melepuh..." Yoo jung marah2. Bo gum hanya menatapnya.
"Dimana salep luka nya?" tanya Yoo jung melunak.
Bo gum menunjuk laci dapur di atas wastafel lalu membukanya dan mengambil salep luka. Yoo jung merebutnya lalu menariknya ke sofa.
Dengan telaten Yoo jung mengoleskan salep dan meniup2nya. Bo gum cuma terdiam memandangi 'istrinya' itu.
"Apa yg sedang kau pikirkan? Sampai seperti ini." tanya Yoo jung yg sibuk membalut luka.
"Kamu..." jawab Bo gum. Yoo jung menatapnya dg penuh tanya.
"Aku memikirkanmu yg semalam." lanjutnya.
Yoo jung seketika memerah pipinya.
"Dasar mesum. Memangnya apa yg terjadi semalam..." Yoo jung kesal membanting tangan Bo gum lalu berpaling menyembunyikan pipi merahnya. Bo gum meringis lalu tertawa kecil.
"Kisseu..." kata Bo gum malu malu. Yoo jung memutar bola matanya kesana kemari.
Ciuman?
"Kau benar2 tidak ingat ya. Kau mengalungkan tanganmu dileherku. Lalu kau bilang kalau menyukaiku. Kau tidak keberatan jadi istriku. Lalu kau berjinjit dan menciumku lebih dulu." jelas Bo gum.
Yoo jung melotot tak percaya. Aku.. Aku begitu??? Aku pasti sudah kehilangan akal sehatku... Rutuknya dalam hati. Matanya berkedip2 tak percaya.
"Aku bisa gila...!!!" Yoo jung sangat malu lalu pergi keluar begitu saja. Bo gum mengikutinya.
"Mau kemana... Hei... Tunggu suamimu..."
Mereka pergi ke kebun bunga lagi. Yoo jung membantu para ahjumma memetik bunga mawar. Bo gum mengawasinya dan tersenyum. Dari tadi Yoo jung menghindarinya.
"Aduhhhh..." tangan Yoo jung terkena duri mawar karna kurang hati2. Para ahjumma panik.
Bo gum yg melihatnya langsung menghampirinya. Setitik darah muncul di ujung jari tengah Yoo jung. Bo gum meraihnya lalu menghisap darah diujung jari Yoo jung. Yoo jung terkesima dengan perlakuan 'suami'nya itu. Geli.
Para ahjumma memuji Bo gum yang sangat romantis dan sangat perhatian pada istrinya.
"Aigoo... pengantin baru membuatku iri..." kata Ahjumma yg gemuk lalu disambut tawa Ahjumma yg lain.
Yoo jung yang malu menarik tangannya.
"Ah... tidak apa apa. Ini luka kecil."
Mereka tidak tau kalau jantung keduanya melompat2 tak karuan.
"Sudah istirahat saja sana. Sepertinya kau banyak pikiran." kata Bo gum setengah menyindir. Lagi lagi pipi Yoo jung merona dan buru2 pergi.
...
Saat pulang...
"Jarimu benar tidak apa apa?" Tanya Bo gum.
"Ah iya tidak apa apa. Luka sekecil ini bukan apa apa karena aku sudah terbiasa dengan luka yang lebig besar dan menyakitkan." jawab Yoo jung menatap jauh ke danau tanpa memperdulikan jalannya.
Yoo jung tak sadar kakinya menginjak batu dan kakinya tak seimbang. Ia terhuyung jatuh ke depan.
Beruntung Bo gum sigap dan menangkap kedua lengannya agar tak jatuh.
Yoo jung menoleh dan mereka saling pandang untuk beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies - Another World
Fantasy"Dia... dia... istriku. Dari kerajaan Timur." jawab Bo gum meyakinkan. Kedua orang itu agak kaget. Yoo jung lebih kaget lagi. Istrinya??? Follow. Vote. Comment 😊