Berbaris torehan dari kebisuan
mengalun dalam indah dan kesakitan
Jerit di keheningan kaubalut romansa
Terlalu tebal untuk koyak
Terlalu solid untuk pecahAku buta,
tuli...
Melihat saat terlanjur koyak
Mendengar saat terlanjur pecahAku lalai
Pedih penghujung hari siasia disesali
Aku terkoyak dan pecah
berpeluk serpihan sakitmuGemetar jemariku memungut sisa duka
Tak dapat kusatukan serpihannya
Hanya mampu mengutuk mata dan telinga
Mencari celah di hati untuk relaMa'afkan aku karena telah buta
Ma'afkan aku karena telah tuli
Habis dayaku antarkanmu lepas lelahmu
Lunglai dan rapuh di hari bayu berembus piluMa'afkan aku.
Tangerang, Januari 2018