13. Spasi II

3 0 0
                                    

bernyali kita turun ke dasar lembah
disayat paruhparuh berkicau
upaya jadi kesayangan
bawa gerhana depan mata

sadarkah kita?
Langit perkasa di atas kepala
kharisma ada menyala nyata
cinta mati kita dibuatnya

kita bawa diri
menjulang sama tinggi
menggenggam sama erat
darah sama pekat
bergerak demi tegak

tapi pucat pasi...
berpeluh kita sampai ke hati
lelah digagahi anarki
hampir lunglai berselimut bumi

kita cinta; Dia Maha Cinta
memanjat sajalah!
biar Dia yang takar kita punya percaya
siapa kita berani gugat Dia?

kelak kau dan aku menanti
berkawan sepi atau cemeti
dan buka mata kedua kali
prahara kita bawa sendiri.

Tangerang, September 2016

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mencicip KesangsianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang