beri aku waktu melihat senyummu
di tengah hutan lepas
saat di mana aku berhadap-hadapan dengan hewan buas
aku ingin sekali melihat senyummu meski di detik tercabik-cabiknya leherkuberi aku waktu melihat senyummu
di saat aku menemukan diriku tidak mengenal lagi siapa diriku
saat aku tak mengenal kamu
tapi aku benar-benar ingin melihat senyummu
tanpa sadar dan tanpa tahu apa yang aku lihat waktu ituberi aku waktu melihat senyummu
sebelum semuanya benar-benar tak berguna
sebelum semua kata-katanya berhamburan di jalan raya dan corong-corong spiker masjid
dan rumahku sesak oleh keluarga-keluarga dekatkutolong! Beri aku waktu melihat senyummu
untuk kesekian kalinya
aku sudah tidak tahan lagi melihat wajahmu murung di dunia
sebab, cintamu kaupaksa-paksa untuk mencintai orang lain
orang pilihan ibu bapakmuPamekasan, 3 Januari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu di Kepala dan Tubuhku
RomanceAku tidak tahu sebutan apa yang akan disandang di puisi-puisiku ini. Bacalah! Barangkali kaumenemukan cinta yang lain dan tidak menganggap lagi bahwa mencintai adalah patah hati paling sengaja