8. teka teki

677 42 1
                                    

Entah kenapa tiba tiba hati joongki terasa hangat. Selama ini tak ada yang memperhatikannya kecuali ibunya. Meski minyoung lebih sering bekerja tetapi ia tetap memperhatikan anaknya. Dan gadis ini mengkhawatirkannya?

"Ekhem" joongki mengedipkan matanya sambil berdeham canggung. Berjalan menuju taman belakang sekolah karena nggak mood masuk kelas. Hyekyo masih setia membuntutinya "lo kok ngikutin gua?"

"Jamkos" hyekyo duduk disebelah joongki saat cowok itu sudah terlebih dahulu duduk di rumput bawah pohon "kenapa telat?"

"Bukan urusan lo" ia kembali ketus saat mengingat alasan ia telat

"Kalo mau cerita gue bakal seneng. Tapi kalo ga mau gue bakal tunggu"

Hening lagi. Joongki sedang berpikir keras. Hyekyo sedang melamun menikmati waktu berduanya dengan doi

"Gua ada masalah" ucap joongki tiba tiba

Hyekyo memilih diam, menunggu lanjutan ucapan joongki dengan antusias dan tidak memotongnya

"Selama ini gua ama bokap gak pernah akur. Alsannya simple, bokap gua ninggalin nyokap tanpa alasan yang jelas. Gua pikir karena dia udah gak cinta lagi sama nyokap gua. Dan karena itu gua benci banget sama bokap, sampe sekarang. Tapi kemarin..." jeda sebentar karena rasa sakit dan amarah itu kembali muncul "nyokap gua bilang kalo gua bukan anak kandung bokap gua"

Mata hyekyo melebar. Dengan cepat ia menoleh ke joongki

"Waktu umur gua 7 tahun. Bokap, ah bukan, paman. Paman yang selama ini gua anggep bokap gak punya hati adalah orang terbaik yang ada di dunia. Dan itu fakta yang ga bisa gua terima" matanya berkaca kaca

Untung sepi, jadi hyekyo bisa langsung memeluk cowok itu tanpa teriakan histeris para fan joongki. Gadis itu ikut sedih, ia menepuk nepuk punggung joongki yang bergetar karena menahan tangis. Ia pernah merasakan ini, tapi mungkin tak sesakit joongki

Saat ia masih kecil papa nya meninggal dunia karena sebuah kecelakaan yang menurut hyekyo disengaja. Tapi sebelum itu beliau menulis sepucuk surat untuk keluarganya. Karena surat itulah hyekyo berpikir kalau papanya telah bunuh diri. Berkendara dengan kecepatan maksimal dan menabrak pembatas jalan, hingga masuk ke jurang. Papanya juga bukan tipe orang peminum, jadi pasti itu dalam keadaan sadar. Lalu sebelumnya ia telah menulis sebuah surat. Bukankah itu semua aneh?. Yang lebih aneh lagi isi surat itu

Isinya:

Maaf, sebenarnya selama ini ada satu lagi. Maafin papa, terutama kamu hyekyo. Papa benar benar minta maaf sama kamu nak

Tertanda
Song dae-seob

Awalnya mama dan hyekyo tak mengerti apa maksud surat itu. Ada satu lagi? Apa yang satu lagi? 'Apa' atauuuu 'siapa'? Dulu pertanyaan itu selalu berputar diotaknya. Pertanyaan yang mengatakan kalau satu lagi itu adalah seseorang dan bukanlah benda mati terputar di otaknya

Ah ia benar benar pusing

"Hyekyo tau perasaan kakak" hyekyo menangis lalu melepas pelukannya. Menutup wajahnya di atas kaki yang ia peluk. Joongki yang melihat itu tak jadi menangis dan menatap hyekyo heran. Seolah gadis itu sedih bukan karena dia, tapi ada alasan lain

"Loooo" dengan ragu joongki bertanya "kenapa?"

Hyekyo sakit kak batin hyekyo menjawab dengan histeris tanpa menengadahkan kepalanya

***

"Hyekyo pulang" salam hyekyo dengan lesu

"Kok cepet pulangnya?" Tanya mama dari ruang keuarga

"Ada rapat guru" ia lagi malas bicara

"Kebetulan papa juga pulang cepet, ini mau siap siap buat liburan kantor. Keluarga juga boleh diajak lho, kamu siap siap gih" jelas mama antusias

Bingung?

Beliau papa tiri. Tapi meski begitu hyekyo menyayangi papa tirinya itu

"Jjinja?"
(Jjinja = benarkah)

"Ngomong apa sih kamu?!" Alis mama berkerut

"Beneran mam?"

"Yaiyalah nak" kini papanya yang menjawab

"Yey! Kajja" hyekyo berteriak semangat
(Kajja = ayo)

Papa dan mama hanya tertawa kecil sambil menplay film romance yang sempat mereka pause dan kembali nonton bersama

***

"Baju pergi? Udah. Baju renang? Udah. Sisir? Udah. Baju tidur? Udah. Daleman? Udah. Sikat gigi odol? Udah" tapi entah mengapa hyekyo merasa ada yang kurang, atau lebih tepatnya akan tertinggal

Sangking sibuknya berpikir ia melupakan seorang cowok yang sedang diambang depresi karena masalah keluarga

"Mau kemana lo?" Tanya seseorang di belakangnya

Tanpa menoleh hyekyo sudah tahu kalau itu kakak kandungnya yang menyebalkan "jonggol"

"Ck" hyunbin menengok keluar kamar hyekyo dengan tubuh dan tangan masih bersedekap di depan dada lalu berteriak "MAM, HYEKYO MAU KEMANA?!"

"Mau ikut mama sama papa buat liburan kantor. Kamu juga siapin baju kamu gih, ikut kita" jawab mama

"Siap nyonya" setelahnya hyunbin berlalu ke kamar untuk bersiap siap

"Ini apaan sih yang kurang?! Kok hati gue kayak ga enak gitu ya?" Desis hyekyo sambil berkacak pinggang. Masih menatap isi kopernya "tauk ah" ia menutup koper dengan kasar

***

"Kamu bener ga mau ikut nak?" Tanya minyoung

"Enggak bu" jawab joongki malas karena ibunya terus menanyakan hal yang sama. Yonggak yang berdiri di samping minyoung hanya menghela napas lelah, cowok itu pasti tak mau ikut karena ada dirinya

"Oh yaudah, kalau gitu hati hati ya di rumah" pinta minyoung lalu pergi bersama yonggak

Yonggak, pria itu adalah orang yang telah menolong ibunya. Saat itu ayah kandungnya melarikan diri ketika tahu bahwa ibunya hamil. Mereka belum menikah, jadi ayah tidak percaya kalau dia anak kandungnya dan lebih memilih pergi tanpa kabar

Yonggak yang merupakan sahabat ibunya saat itu sudah menikah, namun istrinya mengalami kecelakaan hingga koma. Dan yonggak sebenarnya saat masih remaja sudah menyukai ibunya, jadi saat itu ia memilih menggantikan ayah kandungnya untuk bertanggung jawab, dan membesarkan joongki seperti anak kandungnya sendiri. Hingga 8 tahun kemudian sebuah keajaiban yang entah bagus atau tidak terjadi. Istri yonggak terbangun dari komanya. Meski berat yonggak sadar kalau hubungannya dan minyoung salah, ia tak berani menikahi minyoung karena ia sudah berjanji pada dirinya akan menikah hanya satu kali seumur hidup. Ia tak menyakiti hati istrinya. Jadi ia memilih pergi, tapi ia tetap membiayai kehidupan minyoung hingga minyoung mendapat sebuah pekerjaanpun ia tetap mengirim uang, entah kenapa ia merasa bersalah

Dan beberapa hari lalu istri yonggak meninggal, penyakit yang disebabkan kecelakaan itu ternyata belum pulih sepenuhnya. Penyakit itu kembali kambuh dalam tingkat yang sudah tidak bisa ditangani lagi oleh dokter. Yonggak sedih, sangat sedih, hingga rasanya ia ingin menyusul istrinya. Tapi ia tahu itu akan membuat dosanya bertambah. Ia tak bisa jujur pada istrinya hingga maut mendatangi istrinya. Dan disaat itu minyoung datang di pemakaman istri yonggak, menenangkan pria yang di ambang depresi itu

"Tunggu" ucap joongki tiba tiba. Membuat minyoung dan yonggak berhenti dan menoleh padanya

"Akuuuuu" joongki agak ragu ingin mengatakannya. Tapi ia bertekad untuk kembali membuat keluarga kecil mereka utuh, walau ayahnya yang sekarang bukanlah ayah kandungnya "mau ikut"

Tbc

4 Januari 2018

Makasih buat yang udah vote ^^

SONGSONG [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang