Hari pertamaAku tak percaya kakiku sudah memasuki lapangan sekolah baru. Rasanya mendebarkan sekali hari ini aku kan bertemu wajah-wajah asing yang tak saling mengenal.
Ah! Kebiasaanku selalu berangkat siang belum juga hilang. Sepertinya kali ini aku agak terlambat. Karna aku lihat seragam putih biru telah rapih berbaris di lapangan. Aku bergegas berlari ke belakang barisan.
Aku pikir akan ada upacara untuk menyambut siswa baru hari ini. Aku melihat ada seseorang membawa berbagai macam balon yang diikat menyatu dan diujung tali balon itu tergulur tulisan matsama dengan hiasan berwarna hijau.
Selesai upacara, balon itu diterbangkan, lalu terdengar riuh tepuk tangan. Aku terdiam terpaku memandang kepergian balon itu. Semakin menjauh, terbang tinggi semakin terlihat mengecil hingga raib dari pandangan.
Hari ini adalah masa ta'aruf siswa madrasah. Aku berharap mempunyai banyak teman disini setidaknya aku tak ingin hanya jadi pendiam seperti dahulu.
***
Kami (para siswa baru) membentuk lingkaran seluas lapangan yang terbagi dua, dengan anak laki-laki membentuk lingkaran kecil dan anak perempuan membentuk lingkaran besar.
Kami melakukan banyak permainan disini hingga teriknya matahari tak menyurutkan semangatku. Aku senang dengan kesan yang baik ini.
***
"Dia yang tinggi, pake jas beda sendiri, keliatan ganteng"
"Yang itu juga ganteng putih"Telingaku sangat sensitif sampai-sampai aku seringkali mendengar obrolan anak-anak lain. Tapi ini tidak disengaja. Hehe
Aku pikir obrolan semacam ini wajar saja. Lagi pula, kita sekarang sudah ada di masa putih abu-abu. Dan kupikir kita sudah beranjak dewasa walau tidak sepenuhnya benar begitu.
Biasanya putih abu-abu identik dengan hal-hal berbau cinta, pikirku. Rasanya aku pun pernah bermimpi akan bertemu seseorang yang spesial di masa putih abu-abu nanti. Maklum lah, efek dari kebanyakan nonton film anak sekolahan itu di zaman kecilku dahulu. Hehe
Dan aku tak percaya akan segera memasuki masa ini. Tapi kini pikiranku berubah, rasanya aku lebih ingin mempunyai teman yang banyak.
Dan aku belum tertarik untuk membahas laki-laki atau bahkan seorang pacar. Lagipun aku mempunyai banyak harapan yang harus ku perjuangkan."Semangat!" Terkadang kita perlu menyemangati diri sendiri, walaupun sebenarnya hanya alasan karna tiada yang menyemangati. Hehe
Benar! Ini adalah awal perjuanganku. Aku ingin menjadi lebih baik lagi.***
Hari kedua
Kini aku tengah duduk bersama seragam putih biru di lapangan. Kami sedang menunggu nama kami dipanggil untuk dijadikan sebuah kelompok.
Namaku dipanggil, dan aku bergegas maju ke depan. Aku juga mendengar nama santi disebut dalam kelompokku. Aku bersyukur, setidaknya ada satu teman yang ku kenal sekaligus teman baikku.
Aku dan santi selalu bergandengan tangan, karna aku hanya mengenalnya di kelomopok ini. aku sendiri bukan orang yang mudah untuk bergaul berkebalikan sekali dengan santi. Walaupun aku tau santi pun tak mungkin seberani anak-anak yang sering menonjolkan diri.
Kini kami ada di dalam kelas, sedang berta'aruf dengan pembimbing osis kelompok kami. Namanya kka akina, katanya kita akan tampil di acara pamungkas masa ta'aruf esok dengan menyanyikan lagu daerah.
Ini mengejutkan!
Sungguh !
Aku, esok, ah tidak, maksudku setiap kelompok harus maju menunjukkan lagu daerah didepan anak-anak man.
Aku yakin esok sangat gugup > <***
Kelompok kami sedang berlatih untuk acara esok. Menyanyikan lagu daerah dari sumatera. Dan kami sedang membuat tarian yang sekiranya pantas disajikan dengan lagu daerah ini. Walaupun sekedar menggunakan tepuk tangan dengan variasi kaki yang bergerak kesana kemari. Hehe
***
Selesai untuk matsama hari ini. Sekarang aku sedang berjalan pulang bersama teman-temanku. Ah iya aku lupa aku pun membentuk grup dance cover bersama teman-teman ini sewaktu smp. Yaa hanya sekedar untuk kesenangan semata.
"Eh, besok kita juga nampilin dance yu kek dance sewaktu smp aja" ajakku.
"Tapi aku agak lupa tariannya" kata santi.
"Gampang kita belajar lagi beberapa jam jadi" kata dinar
"Yaudah kita latihan sekarang, dirumah siapa ?" Tanyaku.
"Di rumahku yuk ?" Ajak kinar
"Hayu" serempak menjawab.***
Sesampainya di rumah kinar, kami berempat duduk dulu melepas penat sambil bercerita pengalaman matsama masing-masing.
"Udah selesai capeknya ? Latihan sekarang yu ?" Ajakku.
Kami berlatih lagi entah sudah kelima kalinya tentu dengan bantuan ponsel.
"Eh, besok kita pakai kaos olahraga sekolah baru yah?" Tanyaku dengan semangat.
"Iya benar, rasanya engga sabar mulai sekolah baru" jawab kinar
"Yakin kita bakal nampilin dance cover ? Tanya santi.
"Harus" aku meyakinkan.
"Kita nampilin dance cover di depan anak anak madrasah aliyah ?" Sambung santi.
"Iya si sebenernya aku juga masih bingung, tapi ya liat aja besok" jawab kinar.***
Hari ketiga
Sepertinya aku berangkat agak pagi hari ini. Hehe
Rasanya aku tak sabar untuk hari terakhir matsama ini.
Dan .wow. aku melihat panggung di lapangan, ya walaupun sekedar panggung kecil-kecilan. Aku juga lihat semua anak madrasah memakai kaos olahraga duduk dengan rapih didepan panggung.***
Acaranya di mulai, ini menarik, susunan acaranya sangat banyak.
Dan ini yang pertama, ada kka osis yang membawakan berita.Aku mengenalnya, itu dulu, maksudku dia masa laluku. Yang sering kuceritakan pada ibuku, yang dulu ngga pernah lupa ngajakin puasa sunnah senin dan kamis. Kami hanya sebatas teman dekat yang saling menyembunyikan rasa. Tapi kupikir ini hanya rasa kagum semata.
Tapi itu dulu, sekarang udah dilupa.
Beritanya sudah selesai, ada drama yang berisikan cinta lagi dan lagi. Ngga heran sih, mungkin tak apa, nikmati saja. HeheIni saatnya anak baru yang menampilkan lagu-lagu daerah dengan kelompoknya. Sudah banyak yang menampilkan tapi ternyata kelompokku tidak jadi menampilkan.
Ah saking serunya aku menikmati pentas aku jadi lupa padahal aku dan teman-temanku akan menampilkan dance juga. Aku jadi gugup melihat bayaknya anak madrasah aliyah yang turut menonton acara.
Aku dan teman-temanku pergi ke balik panggung, sembari berbincang dengan kakak penyusun acara. Dan katanya iya nanti, kita disuruh bersabar. Kami lalu masuk ke dalam kelas sekedar menata pakaian.
Bahkan ada juga anak baru yang menampilkan silat, mungkin dari smpnya. Dan kita sudah menunggu lama hingga acara berakhir, tapi memang ngga jodoh buat aku bisa menginjakkan kaki di panggung kali yah. Padahal rencana majunya dua kali tapi sekalipun ngga maju sama sekali.Bagus sih kalau gitu, lagipun aku bukan anak yang berani untuk maju, bahkan maju bersama teman pun masih ketara kegugupanku ini. Tapi sebelum acara benar-benar berakhir ada pembagian hadiah. Yah walaupun aku tau aku bukan anak yang aktif dan ngga mingkin dapat hadiahnya.
Mungkin lain kali aku pengen juga jadi aktif. Lain kali. HeheAcara selesai beriringan dengan lagu mars madrasah. Semua anak-anak behamburan pulang sembari melantunkan mars madrasah.
************************************
Assalamu'alaikum warahmatullah, maaff yah kelamaan update ini, saking sibuknya sampe kelupaan. 😅
Monggo yang mau komentar entah memberi saran atau kritikan ❣️
Belum greget si, masih awal jumpa. /EhEngga deng, emang pengalamanku ya engga segreget anak muda zaman now yg senang bercinta
/digeplakHave a nice day yah ❣️
Pesan : jangan pacaran dulu, kalo udah nikah boleh pacaran yaaa
Hehehe 🤣🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrahku Di Putih Abu - Abu
De TodoAku hanya muslimah biasa dan sederhana. Rasanya, aku tak pernah merasakan keistimewaan apapun dalam diriku. Tapi disini, di sekolah baruku, aku menemukan tatapan yang membuatku heran. Semuanya berawal dari tatap namun tak saling mengenal. Aku tak pe...