Dalam kehidupan dinas militer, tidak asing bagi salah satu prajurit yang dekat denga atasan memiliki harapan akan menjadi menantu, atau kaki tangan yang di percaya hidup matinya.
Salah satunya adalah Wira.
Usai pemberitaaan bahwa dirinya di pinang oleh Jendral Besar Raka Agung, ia langsung menjadi pemberitaan di kalangan militer angkatan darat. Dan masa lalu Wira kembali di ungkit juga prestasi membanggakannya di dunia militer.
Prawira yang lulus dari Akmil tahun 2015, merupakan lulusan terbaik di Seskoad dan lulus sejumlah sekolah kemiliteran di luar negeri. Usai lulus, Wira yang saat itu berpangkat Mayor dua memangku sejumlah jabatan di usia muda, seperti komando Pleton grup 2/ para komando, komando kopassus.
Karier militer Wira makin melejit dengan pendidikan yang ia tempuh di the Military college of Vermont, Norwich University, national war college, national defense university AS, Harvard University serta Pendidikan Kebijakan dan administrasi publik di The George Washington University AS.
Hingga ia di tarik untuk menjadi Kepala Staf TNI Angakatan Darat dibawah komando ayahnya. Dan Wira tak lagi dipandang sebagai prajurit atau bawahan, namun sebagai kolega yang bisa ia jadikan sosok idaman dan penuntun bagi Mentary.
Usai pulang dari kantor ayahnya, Riry cukup lama duduk di mobil Wira. Merenungkan dan mencoba mencari celah dari keinginan gila itu.
Kalau aku dijodohin, dan aku menerima, artinya aku kalah dan itu membuktikan kalau aku nggak punya pilihan lagi dalam hidup.
Sementara agenda besarku masih banyak. Rencana TNF aja belum terelasisasi. Dan sekarang sudah ada surprise yang bikin jantungan.
Wira memandang Riry dengan curi-curian pandang. Terlepas dari rumor yang masih melekat padanya.
Riry itu LGBT, dia lesbi tulen. Dia anti sama cowok. Kalau ada yang berani deketin dia. Aku bersumpah buat renang di laut 20 KM. Ujar Gading ketika bergossip di pos jaga.
Atau iming-iming yang begitu menggiurkan dari Ganesha dan Darendra, sahabat Wira yang sama-sama lulusan Akmil.
Aku bakal ngasih mobil Carrera S ku buat siapa aja yang bisa nikah sama anak Pak Raka tahun ini.
Kalau aku, bakal ku pasang taruhan 200 juta buat cowok yang bisa nglurusin orientasi seksual Riry.
Sebuah senyuman tersungging di bibir Riry.
"Kenapa senyam-senyum?" Tanya Wira sedikit heran.
Riry melipat kedua lengannya di depan dada, "Aku akui, kalau kamu memang menggoda dan seksi untuk cewek-cewek normal. Tapi,"
"Tapi apa Ri?"
"Aku kan feminist tingkat tinggi." Tubuh Riry perlahan mendekat, membuat Wira auto mundur hingga ia terpojok di pintu mobil, dikiranya cewek didepan dia ini beneran mau nyosor
" jadi menurutku, kamu mundur aja, daripada buang tenaga dan waktu, karena aku hanya bisa nafsu kalau sama cewek yang dadanya montok sama pantat semok." Bisik Riry di telinga Wira.
Dengan jari telunjuk yang ia usapkan dengan perlahan ke bagian paha prajurit muda itu.
"Lo tau, meski penampilan gue bisa bikin 'adek lo bangun' tapi sorry, yang sejalur lebih menggairahkan."
Ucapan Riry barusan berhasil membuat seluruh rambut halus di tubuh Wira berdiri.
astaga