Untuk Cetta

9 1 0
                                    

Cetta, halaman ini gue tulis khusus buat lo.  


Gue tau ini udah bertahun-tahun berlalu sejak gue baca surat yang lo tulis. Gue tau ini udah bertahun-tahun berlalu sejak gue terakhir ketemu lo. Gue tau ini sudah sangat terlambat. Tapi biarkan gue tulis ini sebagai perantaraan isi hati gue.

Cetta, maafin gue atas semua yang gue lakukan ke lo.

Cetta, gue tau gue cewe brengsek yang pernah nyakitin lo.

Gue dengan brengseknya memberikan harapan buat lo deket sama gue. Chattingan sama gue tiap malam dan menceritakan hal-hal yang lo alami ke gue.

Gue tau gue udah nolak lo bahkan sebelum lo nembak gue. Dan gue menceritakan kebohongan bahwa gue ga mau pacaran lagi. Gue tau lo terluka setelah gue nge-stalk akun sosial media lo. Lo mencurahkan semuanya di sana. Dan gue cuma bisa baca tanpa bisa melakukan satu halpun untuk menutup luka yang udah gue torehkan di hati lo.

Dan yang lebih brengseknya lagi, dua minggu setelah gue nolak lo, gue jadian sama cowo lain. The only reason gue mau nerima cowo itu adalah gue kasian, Ta.

Gue emang bener-bener cewe brengsek.

Dia nembak gue di depan umum. Dia udah memberanikan dirinya buat diperhatikan sama banyak orang demi nembak gue. Dan gue sebagai cewe terpaksa menerima dia. Gue ga mungkin nolak dia di depan banyak orang.

Gue cuma pacaran sama dia selama seminggu. Dan seminggu itu, gue bahkan ga berkomunikasi sama dia. Di hari ketujuh gue minta putus. Gue ga punya perasaan apa-apa dan gue bilang nerima dia cuma karena gue kasihan.

Itu adalah kesalahan terbesar yang pernah gue buat, Ta.

Andaikan gue ga nerima dia. Gue ga akan merasa bersalah disepanjang hidup gue.

Gue dengan setia nge-stalk akun lo.

Lo marah, lo benci, lo sedih, lo tersakiti, lo nyumpahin gue, lo jatuh, Ta. Dan semua itu karena gue.

Lo bilang gue cewe munafik. Iya, Ta. Iya. Gue munafik.

Gue udah nyakitin lo dan ikut nyakitin cowo lain.

Gila. Cewe macam apa gue.

Cetta, gue ga tau sebesar apa dampak yang telah gue perbuat ke hati lo. Yang gue tau lo benci gue dari lubuk hati lo yang paling dalam. Yang gue tau gue udah menghancurkan perasaan yang lo punya.

Cetta, one day, if we meet, gue berharap lo mencurahkan semua kesakitan lo ke gue. Gue berharap lo bisa langsung nyumpahin gue. Gue berharap lo menuangkan kebencian lo ke gue.

Tapi gue pengen lo tau, Ta. Gue menyimpan rasa bersalah ke lo sampai saat ini.

Terakhir gue cek akun lo, gue seneng karena lo akhirnya bisa menghapus gue dari ingatan lo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Khandra's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang