"Bisakah kau menjamu tamu dengan baik?"
Pria itu masuk begitu saja ke dalam apartement Jihyo. Jihyo yang terlihat malas dan kesal hanya mengekori dari belakang.
"Katakan ada perlu apa kau kesini?"
"Aku hanya ingin melihat keadaan sepupuku saja, apa tak boleh Jisoo?"
"Heii.. Berhenti memanggilku dengan nama itu."
Pemuda itu menyeringai lalu berjalan keruang tengah dan menghempaskan dirinya di sofa mahal milik Jihyo.
Seketika pandangannya teralih pada benda di depannya."Apa kau sudah memakainya?" tanya pemuda itu saat melihat jarum suntik serta cairan berwarna kuning pucat.
"Aku baru mau memakainya kalau saja tikus pengganggu sepertimu tidak muncul." Jihyo berjalan dan duduk disamping pemuda itu.
"Sini akan ku bantu memakainya." Ujarnya lalu menarik tangan Jihyo.
"Hei..hentikan bodoh. Terakhir kau membantuku kau menusuk daging dan bukan uratku. Kau tau bahkan tanganku sampai bengkak seminggu karena ulahmu."
Pria itu tersenyum sambil mengelus puncak kepala Jihyo.
"Kali ini tak akan. Aku tak akan menyakitimu." Terdengar kesungguhan dalam kalimat itu.
Dia mengambil jarum suntik dan memasukkan cairan kuning tersebut kedalamnya. Dia mengambil sedikit alkohol dan mulai aksi dokter dadakannya itu.
"Apa keadaanmu baik?" Dia bertanya sambil menancapkan suntikan itu kekulit Jihyo.
"Aku baik." Jihyo meringis pelan saat jarum itu menembus kulitnya.
"Ekspresimu itu menunjukan sebaliknya. Apa bulan ini kau sudah kedokter?" pemuda itu kembali bertanya.
"Belum."
"Baik aku akan mengantar mu nanti."
"Tidak perlu."
"Tapi aku perlu."
"Aiisshh... Kau keras kepala juga ya. Berhentilah bersikap sok manis tikus bodoh. Kau membuatku ingin muntah saja." Jihyo mendengus kesal dengan pemuda didepannya ini.
"Aku memang manis Park Jisoo."
"Yaa.. Sudah ku bilang jangan memanggilku spert......"
"Apa dia memukulmu lagi?" Pandangan pemuda itu tertuju pada lengan gadis didepannya yang terlihat membiru.
"Katakan padaku apa dia memukulmu lagi?" Kali ini kata yang dikeluarkan penuh penekanan.
"Hemmmm..." Jihyo membuang pandangannya dari pemuda itu.
"Kau kesana lagi hem? Buat apalagi?"
"Ada sesuatu yang tertinggal. Aku hanya ingin mengambilnya".
"Ckkk... Sesuatu? Sudah tiga tahun kau pergi dan kau sekarang masih bilang meninggalkan sesuatu. Sesuatu apa itu sampai kau kembali kesana ohh!!?"
Suara pemuda itu meninggi. Amarahnya kini memuncak. Dia tak habis pikir tentang sosok gadis didepannya ini.
"Hatiku . Hatiku Chim".
Jawab Jihyo dengan pandangan datar. Ekspresi apa yang ditunjukkannya ini bahkan tak terbaca sedikitpun.
Amarah pemuda itu seketika mereda. Dipandangnya gadis dihadapannya dengan tatapan iba. Dia menghela nafasnya perlahan.
"Apa yang kau lakukan tadi siang? Kau tau itu tindakan terbodohmu selama ini." Pemuda itu terlihat mengalihkan pembicaraan.
Wajah Jihyo yang datar tanpa ekspresi kini terlihat agak panik. Tapi sebisa mungkin dia menutupinya dan bersikap setenang mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE ( Jeon Jungkook ) - END
FanfictionJihyo gadis dengan reputasi sebagai playgirls disekolah yang suka memutuskan kekasihnya setelah seminggu berpacaran harus berurusan dengan pria mesum dan tukang bully Jeon Jungkook yang ternyata menaruh dendam pribadi dengan Jihyo. " Aku ikuti perm...