30. Tears

3.4K 417 69
                                    

Ku mohon sekali play media diatas.. Pas bgt buat part ini...

Jungkook duduk menunduk menatap nanar lantai berubin putih itu. Cairan bening tak henti-hentinya mengalir dari pelupuk matanya. Menggantung di ujung hidungnya hingga terakhir jatuh hancur membentur permukaan keramik. Tangannya mengepal hebat. Hingga membuat buku-buku jarinya memutih. Mulutnya terus merapal doa yang ada didalam pikirannya. Berharap sebuah keajaiban tiba-tiba saja datang dan membangunkannya dari mimpi buruk ini.

Hatinya berteriak. Menolak semua kenyataan yang ada didepan matanya. Sebuah kenyataan yang menghancurkan seluruh hatinya. Kenyataan yang membuatnya terjatuh pada palung dilema yang sangat dalam. Benaknya terus bertanya. Apakah ini nyata? Apakah ini bukan mimpi? Benarkah semua ini?

Suara derap langkah kaki terdengar menggema, memantul disetiap lorong rumah sakit ini. Seorang pria berjalan tergesa-gesa mendekati Jungkook yang tengah terduduk diam.

"Dimana Jihyo?" Suara Jimin menyadarkan Jungkook dari keterdiamannya. Dia mengangkat wajahnya, memandang Jimin yang terlihat sangat khawatir.

"Kenapa kau merahasiakannya?" Sebuah kalimat yang membuat Jimin terdiam seketika. Dia melihat dengan jelas gurat kesedihan dari wajah Jungkook. Guratan ketersiksaan yang sangat menyakitkan. Dia mengerti dengan keadaan ini. Jungkook pasti telah mengetahui semuanya.

Jimin melangkah pelan dan duduk disamping pemuda itu. Dia menghela nafasnya perlahan. "Adakalanya seseorang memiliki rahasia masing-masing yang tidak ingin di bagi oleh siapapun Jungkook. Begitupun Jihyo."

Jungkook menatap Jimin dengan pandangan marah. "Tapi kenapa kalian merahasiakan masalah sebesar ini dariku? Kenapa hanya aku yang seperti orang bodoh disini yang tidak tahu apa-apa? Kenapa kalian tidak pernah bilang kenyataan yang sebenarnya ah?" Jungkook menarik kerah baju Jimin dan mendorongnya kasar hingga membentur tembok.

Jimin mengangkat sudut bibirnya. Sama sekali tidak ada perlawanan dari pemuda itu. "Sekarang aku mengerti kenapa Jihyo memilih menyembunyikan semua darimu Jungkook. Lihatlah dirimu sekarang? Kacau dan hancur. Kau pikir kenapa Jihyo memilih untuk tidak memberi tahumu? Itu karena dia tidak ingin melihatmu seperti ini. Dia terlalu menyayangimu hingga tidak pernah peduli akan dirinya sendiri. Dari dulu hingga detik ini, yang ada dipikirannya hanya tentang kebahagiaanmu. Tidakkah kau menyadari itu? Tidakkah kau menyadari pengorbanan yang selalu Jihyo lakukan padamu?" Air mata Jimin mengalir tanpa dia sadari. Sungguh saat ini dia juga menderita. Dia juga lelah dengan keadaan ini. Keadaan yang selalu membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

Mendengar itu perlahan cekalan tangan Jungkook mengendur. Tubuhnya merosot jatuh. Air matanya mengalir. Jimin benar, selama ini Jihyo selalu berkorban untuknya. Tanpa pernah Jungkook sadari, selama ini Jihyo selalu terluka karena nya. Jihyo yang selalu diam saat Jungkook membencinya, Jihyo yang selalu berpura-pura kuat saat Jungkook menghinanya. Jihyo yang selalu tersenyum saat Jungkook bersamanya. Ini semua dilakukan gadis itu untuk membuat dia bahagia.

"Kau mungkin ingat Jungkook, kenapa dulu Jihyo terdiam ditengah jalan saat ibumu kecelakaan karena menyelamatkannya? Itu karena saat itu sakitnya kambuh. Dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya karena rasa sakit yang ia rasakan. Apa kau juga tahu sejak saat itu dia selalu menyalahkan dirinya sendiri karena telah membuat ibumu pergi untuk selamanya? Dia sering menyalahkan tubuh lemahnya itu. Dia selalu berkata andai saat itu sakitnya tidak datang, pasti sekarang kau bisa hidup bahagia bersama ibumu. Kau tidak tahu bukan kalau adikku itu selalu menanggung beban rasa bersalah seumur hidupnya? Apa kau tahu semua itu Jungkook? Ini beban yang sangat berat untuknya. Dia tidak ingin kau merasakan kehilangan seperti yang pernah kau rasakan dulu. Jadi bisakah untuk sekali ini saja kau tidak menyalahkan kami atas semua ini?" Isakan Jimin semakin dalam. Dadanya sesak saat mengatakan semua itu.

REVENGE ( Jeon Jungkook ) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang