Dengar: Apakah kata demi kata yang sudah kutatah di lempengan kayu— tempat dulu kita saling mengenang satu kesamaan bahwa kita ada untuk ada, dan pergi karena tak lagi perlu, tak lagi bisa mengupayakanku untuk mengenal lagi aku?
Tak ingatkah kau, Sayangku?
Akulah kalimat terpanjangmu itu, yang kau sia-siakan.
Kudus, 17 Januari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Diksi
PoésiePeraturan tentang kehilangan, perasaan yang tidak abadi, gulana hidup dan kebebasan.