Jimin akhirnya mulai melupakan Hoseok dipikiran dan juga hatinya.
Jimin dan Yoongi yang sekarang sedang makan siang di suatu Cafe ternama di Seoul.
Ketika Jimin sedang tertawa saat melihat Yoongi yang jatuh dari bangku nya, ia merasakan ada yang menarik lengan nya.
"Kamu kemana aja Jim? Hyung kangen kamu, Hyung telpon kamu selalu ga kamu jawab, Hyung mau jelasin semua nya." Kata orang itu yang ternyata adalah Hoseok.
Yoongi yang mendengar suara Hoseok langsung marah dan juga ingin memukul Hoseok tetapi di tahan Jimin.
"Hyung ga usah jelasin ke aku, aku ngerti kok, Hyung ga serius kan sama aku? Mending sekarang Hyung sama perempuan waktu itu. Hati aku sekarang udah ada yang nempatin." Kata Jimin sambil menarik Yoongi keluar dari Cafe itu.
"Apa yang Jimin maksud itu gw? Apa dia udah ngebuka hatinya buat gw?" Pikir Yoongi.
Yoongi langsung memutuskan bahwa ia ingin meresmikan hubungan nya dengan Jimin. Ia tak ingin Jimin pergi lagi darinya.
"Kita ke Taman mau ga?" Tanya Yoongi.
"Boleh, yuk Hyung." Jawab Jimin yang langsung ditarik tangan nya oleh Yoongi.
Sesampai nya mereka si taman Yoongi langsung menarik Jimin untuk duduk di bangku taman.
"Hyung mau tanya sesuatu ama kamu Jim." Kata Yoongi.
"Apa Hyung, tanya aja."
"Tadi kamu bilang hati kamu udah ada yang nempatin, Hyung boleh tau ga orang itu?"
"Orang itu ada disekitar sini Hyung, ditaman ini." Jawab Jimin.
"Maksudnya? Hyung ga liat ada siapa-siapa disini." Tanya Yoongi sambil melirik sekitar taman itu yang memang sedang sepi.
"Maksud aku, orang nya itu Hyung." Jawab Jimin yang pipi nya sudah merah sekali.
"Hyung?" Tanya Yoongi.
"Iya Yoongi Hyung, Min Yoongi, pacarnya si Kumamon." Jawab Jimin dan langsung memegang kedua pipi Yoongi.
"Kamu serius? Ga bercanda kan." Tanya Yoongi memastikan segalanya.
"Iya Hyung." Kata Jimin dan langsung mencubit pipi Yoongi.
Yoongi yang sadar kalau cinta nya akhirnya terbalas langsung berteriak.
Jimin yang kaget akan teriak nyaring Yoongi makin dibuat kaget ketika Yoongi langsung mengangkat tubuh nya dan memutarkan badan nya.
"Udah dong Hyung, Jimin pusing." Teriak Jimin sambil tertawa sangat kencang.
"Eh iya, maaf ya sayang." Balas Yoongi dan langsung menurunkan badan Jimin.
"Sayang?"
"Iya sayang, kamu kan sekarang pacar Hyung. Masa ga boleh dipanggil sayang."
"Ih, sejak kapan aku jadi pacar Hyung?" Tanya Jimin sambil cemberut.
"Sejak hari ini, jam ini, menit ini, detik ini. Kamu sekarang milik Hyung." Jawab Yoongi sambil menarik Jimin ke pelukan nya.
"Kapan aku setuju jadi pacar Hyung?" Tanya Jimin yang masih berada dipelukan Yoongi.
"Tanpa Hyung tanya, kamu pasti bakal jadi milik Hyung."
Jimin yang mendengar perkataan nya Yoongi hanya bisa merona dan mengeratkan pelukannya.
"Udah dong pelukannya, nyaman ya? Kita lanjutin dirumah aja."
Jimin langsung melepas pelukan nya dan menepuk lengan Yoongi.
"Apaan sih Hyung, yang meluk duluan juga Hyung." Kata Jimin sambil cemberut.
Yoongi hanya tertawa meliat betapa manisnya Jimin ketika ia cemberut. Dan tiba-tiba Yoongi diam dan memperhatikan Jimin.
"Hyung kenapa? Kok diem aja?" Tanya Jimin sambil melambai-lambaikan tangan nya di depan wajah Yoongi.
"Kamu majuin ke sini deh Jim."
Saat Jimin sudah berada di depan Yoongi, Yoongi langsung memegang pipi Jimin dan menciumnya.
Jimin langsung mebulatkan matanya, ia mencoba melepaskan dirinya tapi tangan Yoongi yang awalnya berada pipi nya sekarang sudah melingkar di pinggang nya.
Jimin yang sadar bahwa ia tidak akan bisa lepas dari Yoongi hanya bisa menutup matanya dan melingkarkan tangan nya di leher Yoongi.
"Permisi dek, tolong jangan melakukan tindakan tidak senonoh disini ya." Tegur seorang pembersih taman pasa Yoongi dan Jimin.
Mendengarkan teguran itu Jimin langsung mendorong Yoongi dan menunduk sambil meminta maaf pada pembersih taman itu.
"Hyung apa-apaan sih ini kan tempat umum!" Marah Jimin setelah melihat pembersih taman itu sudah pergi.
"Maafin ya sayang, muka kamu bikin Hyung pengen cicipin bibir kamu."
"Ih hyung apaan sih." Balas Jimin kesal.
"Udah ah aku pulang aja, males aku ama Hyung." Lanjut Jimin sambil berjalan meninggalkan Yoongi.
Yoongi yang melihat Jimin meninggalkan nya langsung lari dan menarik lengan Jimin.
"Jangan gitu dong sayang, Hyung janji gabakal ulangin itu lagi deh. Kamu mau pulang kan? Yuk Hyung anterin." Kata Yoongi dan menarik nya ke mobilnya.
Sesampai nya dirumah Jimin, Yoongi langsun turun dan menganyar Jimin ke depan pintu rumah nya.
Ketika mereka mengetuk pintu rumah Jimin, mereka disambut oleh kepala keluarga rumah tersebut atau bisa dibilang ayah Jimin.
"Eh Yoongi, mau masuk dulu gak?" Tanya ayah Jimin yang langsung dibalas gelenggan kepala dari Yoongi.
"Gak om, abis ini mau ngerjain tugas buat besok."
"Yaudah, Jimin kamu masuk dulu, papa mau ngomong bentar sama Yoongi."
Jimin langsung mengangguk dan masuk kedalam rumah nya.
"Jadi gimana? Udah official blom?" Tanya Ayah Jimin ketika melihat Jimin sudah masuk kerumah.
"Udah dong Om Chanyeol, sekarang Jimin udah jadi pacar saya." Jawab Yoongi sambil menepuk-nepuk dadanya dengan bangga.
"Selamat ya, jaga anak om baik-baik. Kalau sampe Jimin nangis kamu bisa ditampar pake panci sama tante Baekhyun." Kata Chanyeol sambil tertawa.
"Siap om, saya bakal jaga Jimin dengan baik." Jawab Yoongi sambil hormat ke depan Chanyeol.
"Udah sana kamu pulang. Hati-hati ya."
"Iya om, saya pulang dulu ya." Balas Yoongi.
Kenapa Ayah Jimin bisa akrab dengan Yoongi? Itu karna saat Jimin nangis karna Hoseok ia dianter pulang sama Yoongi. Saat sampai dirumah Jimin, Yoongi langsung diinterogasi ketika Chanyeol melihat mata Jimin yang merah karna habis menangis.
Yoongi pun menceritakan segalanya, dari Jimin yang dibuat nangis oleh Hoseok sampai tentang perasaannya kepada Jimin.
Chanyeol yang mendengar itu marah, bukan terhadap perasaan Yoongi tetapi terhadap Hoseok yang membuat anak satu-satunya menangis.
Yoongi yang melihat muka marah Chanyeol langsung berkata bahwa ia sudah memukul Hoseok jadi Chnyeol tak usah kuatir.
Semenjak itu Chanyeol sangat mempercayakan Jimin kepada Yoongi. Ia sudah menggangap Yoongi sebagai anaknya sendiri.
Kembali lagi di kawasan rumah Jimin. Ketika Jimin melihat motor Yoongi sudah pergi dari kawasan rumah nya ia hanya bisa tersenyum.
Sejak tadi Jimin diam-diam mendengar obrolan antara Yoongi dan ayahnya. Jimin merasa sangat dicintai ketika mendengar perkataan Yoongi.
Ia merasa Yoongi lah orang yang tepat untuknya. Yoongi lah yang harusnya ia fokuskan dari dulu, bukan lah Hoseok. Tapi itu hanya lah masa lalu, sekarang ia sudah menjadi milik Yoongi dan Yoongi menjadi miliknya.
"Semoga aku ga salah mecintai orang lagi." Kata Jimin pada dirinya sendiri.
.
.
.
.
Sisa epilog nihh
Don't forget to vote ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Wasn't Me (Yoonmin)
Fiksi PenggemarSetiap hari selalu saja ada yang menggelus kepala Jimin saat ia tidur di kelas. Tapi sampai sekarang Jimin belum tau siapa orang itu. "Jimin, aku lah yang mengelus kepala mu selama ini" -Hoseok. "Ku hanya bisa diam melihat mu menerima ia padahal...