Maaf

975 64 5
                                    

Maaf, jika aku selalu menyakitimu tanpa sengaja
Maaf, aku tidak bisa menjadi anak yang berbakti kepadamu
Maaf, aku hanya bisa mendoakanmu dalam sujudku
Banyak kata maaf dariku untukmu yang belum sempat kuucapkan
Hanya doa yang kupanjatkan kepada rabb-ku untukmu
Hanya harapan yang bisa ku berikan untukmu

************

Aisyah hanya bisa menangis dan merasa bersalah karena membuat bundanya marah karenya, ia merasa belum bisa menjadi anak yang solehah untuk bundanya.

"Ikut bunda sekarang!" Aisyah hanya bisa menuruti perkataan bundanya dan menunduk saat semua orang memperhatikan dirinya tidak memakai jilbab, ia merasa malu karena auratnya terlihat dan terutama ia merasa malu kepada Allah.

"Kamu, kan sudah bunda bilang berapa kali kalau bunda tidak setuju kamu memakai jilbab kenapa kamu pakai!?" omel Khadijah saat memasuki rumah.

"Maaf bund, Fatimah hanya menaati kewajiban Fatimab sebagai seorang muslimah" Aisyah hanya bisa menjawab sambil sesenggukan, demi apapun ia merasa bersalah kepada bunda yang sangat ia sayangi ini.

"Lepas jilbab kamu atau bunda tidak mengizinkan kamu menghafal Al-Qur'an?!" ucap Khadijah, tanpa merasa kasihan kepada Aisyah.

Bagai di tusuk ribuan belati, itu pilihan yang sangat sulit bagi Aisyah. Bagaimana tidak? Berjilbab adalah kewajiban setiap muslimah dan menghafal Al-Qur'an itu adalah sesuatu yang sangat Aisyah inginkan.

"Mengapa bunda kasih pilihan sangat sulit bagi Fatimah?, dan kenapa bunda melarang Fatimah memakai jilbab? Padahal bunda sendiri memakai jilbab?"

Naila yang sedari tadi melihat perdebatan antara Aisyah dan khadijah-bundanya pun segera turun saat tangan khadijah hendak menampar pipi aisyah.

"Kamu! Beraninya ngomong begitu sama bunda!" Khadijah hendak menampar pipi Aisyah, namun ada yang menahannya

"Bunda Nay mohon jangan tampar Fatimah, Nay yang salah bun. Nay yang sudah mengizinkan Fatimah pergi ke toko buku" ucap Naila sambil memohon kepada bunda, berharap ia segera memaafkan Aisyah.

"Apa hubungannya dengan mu? Kamu tidak tau apa-apa!, dan jangan sok jadi pahlawan kamu!"

Bunda yang dulu sangat menyayangi Naila dan Fatimah kini berubah, hanya ada kedingan yang terpancar dari matanya, bukan kehangatan yang bundanya berikan untuk mereka saat mereka kecil dulu.

"Kenapa bunda melampiaskan semua ini pada Fatimah? Padahal fatimah gak salah apa-apa bun, ia tidak tau semuanya"

"Kamu! Beraninya kamu ngomong seperti ini sama bunda? Kamu lupa ka-"

"Cukup bun! maaf kalo Nay lancang. Tugas disini melindungi adik Nay bun" Naila memotong omongan Khadijah, ia tau jika ia tidak memotong omongan bundanya akan memperkeruh suasana

"Nay izin bun mau bawa Fatimah ke kamar" tanpa babibu lagi Naila langsung membawa Aisyah yang masih tertunduk dan sesenggukan di lantai ke kamar

Ia tidak ingin adiknya itu menjadi pelampiasan bundanya lagi maafin kakak dek, kakak belum bisa jadi kakak yang baik buatmu

****

"Sekarang kamu ganti baju, mandi dan sholat ya, kakak mau nyiapin makan malam buatmu" ucap Naila sambil mengantar Aisyah ke kamarnya

Aisyah tidak langsung menuruti perintah kakaknya, ia langsung memeluk Naila "Makasih udah jadi ibu kedua buatku kak" ucap Aisyah di sela tangisnya

"udah dong nangisnya ntar kamj jadi jelek lagi" hibur Naila, berharap adiknya bisa melupakan kejadian tadi

Bukan berhenti, Aisyah malah nambah nangis "Kak aku merasa belum jadi anak yang sholehah buat bunda, aku merasa malu juga kak sama Allah, karena belum bisa memakai jilbab"

"jika memakai jilbab adalah kewajiban seorang muslimah, kamu gak papa melawan bunda dek" Naila berusaha menenangkan hati Aisyah yang masih bersedih.

"Memakai jilbab memang kewajibanku sebagai seorang muslimah kak, tapi aku tidak boleh melawan bunda, surga ada di telapak kaki ibu kak" ucap Aisyah. Ia tidak ingin menjadi anak durhaka kepada bundanya.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dalam diam
Ada seseorang yang sedih sekaligus bahagia mendengar kata yang di ucapkan Aisyah.

Maaf sayang, bunda belum bisa jadi ibu yang baik bagi kalian berdua

****

Assalamualaikum, readers 😊
Alhamdulillah bisa update hari ini dan inshaallah akan update cepet dikarenakan aku lagi free 😊
Bagaimana bagian ini? Bagus gak?
Maaf jika banyak typo dan tanda baca yang tidak jelas😊
Jangan lupa vote dan komen 😊

Shafadila
Palembang, 29 April 2018

Hijrah : [Fatimah]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang