Cerita Dalam Rahasia

keberanian

Esok hari nya.
Ku coba mengajak nya untuk makan di luar seusai kuliah.

Aku menunggu di koridor sendirian dengan sebuah HP yang menemaniku.

Banyak yang melihat ku. Mungkin karena aku memakai baju akuntansi di gedung Informatika.

Bodoh amat ujarku dalam hati.

Sekitar beberapa jam aku menunggu ia datang bersama teman nya.

Aku hanya melihat nya sejenak dan langsung pergi meningalkan tempat yang ku duduki.

Chiken bener gua.

Tidak tau kenapa aku tidak berani jika ia bersama teman nya.

Mungkin Keberanian ku datang pada saat yang tepat.

Yaudah la tunggu aja.

Aku langsung menuju Wc membenarkan pakaian ku yang sudah kusam setelah menunggu.
Jam kuliah tiba aku malah menuju ke kantin . Karena biasanya dosen hari jum'at datang agak telat dari hari-hari biasa.

Di kantin aku hanya bermain hp bersama Hendi.

Aku mau membeli kopi minuman yang aku suka untuk membuatku segar.
Tiba-tiba ada suara yang mengejutkanku.

Hobi minum kopi yaa uda kaya orang tua aja.

Aku langsung menoleh ke belakang.
Ternyata adel mau memesan jus di tempat aku memesan.

Ohh ia hobi minum kopi emang.
Ngantuk dikelas. Kalo gak ada kopi bakalan ketingalan pelajaran. Hahaha..

Bolos pelajaran yaaa..

Ia males di kelas. Dosen nya juga paling hanya absen.

Yauda masuk kelas gi. Kali aja dosen nya ngajar hari ini.
Ujar nya dengan tatapan serius.

Ohh iyaaa Adel siap.
Aku masuk dulu ya.
Bu gak jadi kopinya ntar aja.

Entah aku langsung masuk kelas dan meningalkan teman ku hendi di kantin sendirian.

Ternyata benar dosen sudah memulai jam belajar nya.

Aku masuk dan langsung menghadap Dosen dan.
Saya telat bu izin karena pergi ke Wc tadi sakit perut.
"Iaa duduk lain kali jangan telat masuk"

Aku duduk dan membuka buku memulai pelajaran.

Tiba-tiba setengah pelajaran teman ku Hendi masuk dan langsung duduk di kursi. Menganggap dosen di depan tidak ada.

Hoi kamu siapa.
Hendi terkejut dan melemparkan minuman yang ia pegang.
Aku Hendi pak.
Maaf pak gak lihat.

Bapak itu langsung berdiri dan melihat Hendi dengan tatapan sinis.

Bersihkan lantai dan keluar.

Ia langsung mengepel dan keluar.
Kami hanya terta melihat tingkahnya yang selengekan.

Entah mengapa saran Adel agar aku masuk sangatla tepat entah dari mana ia tau bahwa dosen akan masuk saat itu.

Sepertinya Ia orang yang perhatian.