#Four

1.5K 40 0
                                    

Update cuy...

                                         ••••

Author POV

Sesampainya di mension, mereka pun masuk ke mansion itu. Mereka disambut ramah oleh pelayan-pelayan di mension itu.

"Selamat datang tuan putri" sambut seorang laki-laki paruh baya berpakaian hitam, tampak seperti penjaga keamanan mension.

"Terimakasih pak" ucap quinn.

"Ayo kita masuk" lanjut Quinn mengajak tiga cecurut.

"Kuykuylah" jawab David dan Faro serempak.

"Ayo kepo gue" ucap bang varrel antusias.

Varrel POV

Saat gue sama yg lain udah ada di dalam mension, gue terkejut bangett.

Hebat banget adek gue, gue kalah sumpah, mension dia mewah banget, beruntung gue punya adek kayak gitu -batin gue

"Woiy mingkem rel" ucap David mengangetkan gue.

"Kenawhy?" jawab gue sambil mengangkat sebelah alis.

"Mension Quinn nanti banjir, gegara mulut lo ndowehhh" ledek Faro.

"Shit emang lo berdua" kesal gueee, gimana gakesel coba? Dieledek terusss. Harap sabar ini ujian:)

"Hey hey udaah ayok ke ruang bawah tanah" ajak Quinn.

"Ayok dah kepo gue" ucap gue, david sama Faro serempak(tiga cecurutt gaes).

"Ayok!" ajak Quinn mengisyaratkan agar mengekor dibelakangnya.

Setelah kami mengekor dibelakang Quinn, didepan kami tepat berdiri pintu besi bercat hitam dengan kokoh.

"Masuk!" perintah Quinn sembari memutar knop pintu dan melenggang masuk ke ruangan itu.

"Yayayaya" respon gue.

"What the fuck Quinn, demi apa ini ruangan latian?!" takjub David.

"Babon ayam lo! Lebay banget" ledek Faro.

"Serah gue" jawab David.

POV OFF




~





QUEEN POV

"WOIY UDAHH, PANCI!" teriak bang varrel melerai perdebatan David dan Faro.

"Yayayaya, hehe" cengir mereka berdua.

"Oiya nanti kalian ajak temen-temen kalian aja, masuk ke geng ini, nanti gue ajak temen gue juga, oke?" usul gue.

"Sipbos!" ucap mereka bertiga.

"Tapi harus ada tes nya dulu" saran gue.

"Iya, nanti dibilangin aja" jawab bang varrel menanggapi saran gue.

"Yaudah gih sana, kalian mau ngapain?" ucap gue sambil berjalan menuju ruang latihan tembak.

"Kita mau makan hehe" jawab tiga cecurut serempak.

"Yaudah sana pantat onta, kulkas penuh" ucap gue.

"Siaap, serahin sama kita" ucap David membanggakan diri.

"Yaa sanaaa pantatt pancii" usir gue.

"Yayaya" timpal bang varrel.

Gue pun beranjak pergi menuju ruang latihan tembak, yang berada paling pojok diruang bawah tanah. Sesampainya...

QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang