Chapter Tujuh

58 5 7
                                    

typo bertebaran, wkwk.

“Kak Ken, kita pulang” Kayla menarik lengan Kenan. Terlihat raut wajah Kayla kecewa, saat itu juga Kayla langsung pamit kepada Ferly.

“Nath, ayo pulang” Nathan pun mengikuti Ferly.

“Lo sekelas sama Kayla?” Tanya Nathan kaget.

“Emang, lo kenal dia?”

“Dia gebetan gue pe’a” Nathan menoyor jidat Ferly membuat Ferly meringis.

“Taik lo Nath, untung lo sepupu gue kalo gak udah gue bunuh” Nathan hanya tertawa.

“Kayaknya si Kayla salah paham, lo harus jelasin ke dia kalo kita sepupu”

“Iya, entar gue ke rumahnya” Ferly hanya manggut – manggut.

Kayla’s Point Of View

Nathan sama Ferly? Ada hubungan apa mereka? Mungkin Nathan hanya mempermainkanku? Kalau benar begitu, memangnya apa salahku? Terlalu banyak yang ingin ku tanyakan padanya.

Setelah hampir tiga bulan aku dekat dengan Nathan, aku belum menerimanya. Alasan-nya aku masih takut untuk berpacaran. Aku takut nantinya Nathan akan pergi meninggalkanku.

“Kay”

“Kayla” Kak Kenan memanggilku.

“Iya Kak?” Buru – buru aku membuka pintu kamarku.

“Ada Rayhan di bawah” Aku hanya manggut – manggut dan langsung turun ke bawah meninggalkan kak Kenan.

“Dasar adik durhaka” Kak kenan menggerutu, aku senang sekali bisa membuat kak Kenan kesal. Rasakan akibatnya, dari dulu hanya aku yang di jahili dan sekarang aku membalasnya.

“Hai Kay” Rayhan menyapaku. Btw, ngapain dia kerumahku sore – sore begini? Duh Kayla bodoh, ya iyalah dia mau main sama aku terkecuali dia datengnya subuh – subuh itu baru gak masuk akal, Hehe.

“Ke kamar gue aja Han” aku mengajak Rayhan ke kamarku, itu sudah hal biasa mengingat kedekatanku dengan Rayhan dari kecil jadi aku membolehkan-nya masuk kekamarku.

“Lo gak sibuk kan?” tanya Rayhan.

“Gak sih, kenapa emang?”

“Gapapa, gue mau main aja kesini” Sampailah kita di kamar kesayanganku.

“Gue rindu sama lo” Rayhan tiba – tiba memeluk-ku dari belakang. Aku kaget, bergerak sedikit pun tak bisa.

“Gue rindu banget sama lo Kayla”

“Gue juga”

“Kasih gue kesempatan Kay”

“Sorry, gue gak bisa Han. Sekarang perasaan gue udah hilang” Perasaan ku sekarang sudah hilang, aku memang menyayanginya tetapi sebagai sahabat. Murni sebagai sahabat.

“Kalo aja lo gak pergi saat itu, gue masih sama lo sekarang Rayhan” Air mataku sudah tidak tertahankan lagi.

“Maaf Kay, dulu gue –“

Aku melepaskan pelukannya dan berbalik menghadap Rayhan. Aku memegang pipi-nya dan menatap mata-nya yang berkaca – kaca.

“Maaf Rayhan, lebih baik kita bersahabat aja seperti dulu” aku terseyum dan memeluknya.

“Gue mau lo selalu ada disamping gue Han, gue butuh lo sebagai sahabat. Gue tau ini kedengaran-nya egois but i just wanna you always stay here and dont let go again. I love you my best friend” ucapku kemudian mengeratkan pelukanku.

INTRICATE (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang