Chapter Satu

190 12 0
                                    

SMA GARUDA JAYA” itulah tulisan yang saat ini kubaca, aku berdiri tepat didepan gerbang SMA yang ada di Bandung ini dengan statusku sebagai murid baru. Pakaian yang ku kenakan jelas pakaian putih abu-abu hanya saja di tambah dengan topi kerucut dan tas dari bahan dasar kantung plastik berwarna merah yang sudah menjadi ciri khas dari MOS.

Hari pertama MOS sangat membosankan karena sudah menjadi tradisi setiap tahun untukku mengikuti kegiatan ini, dari masih menjadi status murid baru hingga menjadi kakak kelas, aku pilih sebagai Ketua Osis pada saat SMP dulu, itulah alasan mengapa aku sangat bosan dengan kegiatan ini.

Namaku adalah Kayla Moralen Heryanto, biasanya aku dipanggil Mora ataupun Kayla, tubuhku agak tinggi, kulitku lumayan putih, rambutku lurus sebahu, dan aku pendiam tepatnya acuh dengan keadaan sekitar, aku mengikuti latihan bela diri Karate, Taekwondo, dan Aikido dari semenjak aku masih kelas 5 SD, dan aku mempunyai teman dekat bernama Rayhan atau bisa juga disebut sahabat. Tetapi Rayhan sekarang sudah pindah ke Jakarta dan tidak tau kapan akan balik kesini lagi.

Aku berteman dengan Rayhan semenjak aku berumur 5 tahun karena pada waktu itu Rayhan beserta keluarganya pindah didepan rumahku.

Ayahku seorang pengusaha tambang emas, ibuku adalah seorang dokter bedah, dan aku mempunyai kakak laki-laki bernama Kenan Rangga Aditya Heryanto. Entah mencgapa orang tuaku membernya nama yang sangat panjang, Kenan hanya beda satu tahun denganku, dia pun bersekolah di sekolah yang sama denganku hanya saja aku selalu menjauhinya karena sifat usilnya yang membuatku tak tahan memukulinya,
Walaupun pekerjaan orang tuaku yang bisa dibilang sibuk tetapi mereka selalu menyempatkan diri menemuiku dan Kenan, saat aku pulang yang ada dirumah memang hanya ART saja tetapi pada malam harinya mereka berada dirumah bahkan kami selalu makan bersama setiap hari.

***
Samar-samar kudengar ada yang memanggilku, “Kaylaaa bangun udah jam setengah tujuh, mau kamu terlambat kesekolah?
Aku tinggalin baru tau rasa” fix langsung saja ku hilangkan rasa malasku dan berjalan menuju ke kamar mandi “Iya kak Kenan, aku baru mau mandi tungguin akuu”.

Setelah selesai bersiap-siap langsung saja aku turun kebawah untuk sarapan, aku melihat sudah ada ayah, ibu, dan kak Kenan yang sudah menungguku. Selesai sarapan aku langsung pamit kepada ayah dan ibuku “Mah, Pah aku kesekolah dulu ya Assalamualaikum” ,
“Walaikumsalam, hati-hati ya Kayla, Kenan jangan balap-balap ya” balas Ibuku.

Akupun langsung masuk kedalam mobil “ iya mah, gak bakal balap-balap kok” balas kak Kenan “Inget jangan bandel disekolah Ken, Kayla” teriak ayahku saat mobil ku sudah keluar ke jalan raya “iya papaaa” teriakku.

“Kak, jangan deket-deket aku kalau disekolah yah aku males nanti digngguin sama fans-fans kakak” ,
“Gak perduli, aku mau deket sama adik sendiri kok gak bisa, emang mereka siapa? Aku maunya deket-deket kamu adik ku yang cantik” kata kak Kenan sambil mencubit  pipiku, astaga kakak ku ini memang sangat usil.

“Yasudah terserah kak Kenan saja lah” balasku pasrah. Kami pun sampai di sekolah, saat aku hendak turun dari mobil tiba-tiba kak Kenan menarikku dan membisikkan sesuatu “Pulang tunggu aku di depan kelasmu ya” akupun menjewer telinga kak Kenan, habisnya aku kira dia mau ngasih tau aku sesuatu yang penting eh nyatanya dia cuma menjahiliku.

“Aduh iya ampun Kay ampun” ringis kak Kenan, rasain aku di kerjain terus sama dia dapet kan balasannya.
Kami pun turun dari mobil dan kak Kenan mengantarku hingga kekelas, saat kami dalam perjalanan mau ke kelasku banyak pasang mata yang melihatku sinis bahkan sampai berbisik-bisik.

Akupun tidak memperdulikan itu dan hanya berjalan bergandengan menuju ke kelasku, saat sampai di depan kelasku kak Kenan pun pamit “Aku duluan ya Kay, jangan nakal-nakal loh kalau dikelas” kak Kenan mengacak rambutku.

INTRICATE (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang