Raya menemukan Angkasa yang sudah duduk menunggunya.
"Kak."
"Eh, Ray. Sini duduk," ucap Angkasa sambil menepuk bangku di sebelahnya.
Suasana taman ini cukup ramai, jadi tidak usah berpikiran bahwa mereka sedang berduaan.
Raya pun duduk, "ada apa?" tanyanya tanpa mau basa-basi.
"Sebenernya nggak enak banget ngomong ginian di sini, tapi, ya udah, lah."
"Hmm, langsung aja, silakan."
"Ray, kamu anggep aku itu ... siapa?"
"Kak Angkasa, kakel gue," jawab Raya, cepat dan singkat.
"Kamu sayang sama Ardit?"
"Iya."
"Kalau Ardit mutusin kamu, kamu mau nggak, taken sama aku?"
"Maaf, kayaknya nggak bisa."
"Oke, aku paham. Mungkin emang dari awal aku yang lancang, Ray. Aku bukan siapa-siapa, kita juga baru pertama kali ketemu di hari pertama PAS itu."
"..."
"Kamu nyadar nggak, kalau kamu sebenernya baik? Baik banget. Aku tahu kamu selalu nolak aku mentah-mentah, karena kamu udah punya Ardit. Mungkin alasan lain adalah aku yang bukan your type of boy, tapi aku tahu itu bukan alasan yang bakal diucapin seorang Raya."
"Kak-"
"Jadi," Angkasa menjeda kalimatnya cukup lama.
"Jadi?" Raya mengulanginya.
~~~
Yhaaa nggantung, deh 😂😂
Words-nya udah banyakk, maap 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Days Tablemate [COMPLETED]
Short Story"Dek, tahu rumus segitiga istimewa nggak?" "Kerjain sendiri kenapa, sih? Gue udah pusing sama soal-soal ini, kak!" "Duh, aku nggak paham segitiga istimewa, soalnya buat aku yang istimewa itu cuma kamu." "Berisik!" . . Dipertemukan dan berkenalan ket...