Anak Manis yang Kesusahan

98 12 18
                                    

Bak sedang ditimpa musibah, hati seorang anak ini terluka sangat dalam. Entah karena dirinya yang terlalu sensitif atau memang lingkungannya yang terlalu menekan kehidupannya.

Hari itu dia pergi ke sekolah seperti biasa, memakai seragam, menggendong ranselnya yang berisikan kotak makan siang dan buku-bukunya. Dia berjalan menuju sekolahnya yang letaknya di atas bukit. Hari itu matahari bersinar terik, sehingga peluh berjatuhan di pipinya. Tapi itu tidak mengurangi semangatnya untuk ke sekolah.

Setibanya di sekolah, di mengikuti pelajaran dengan teman-temannya yang masih sama polosnya dengan dia. Mereka semua masih anak baru di SMP itu. Jam pelajaran berganti, dan tak terasa bel tanda istirahat berbunyi, anak itu pergi ke tempat makan sendirian karena dia tidak begitu mengenal teman barunya. Saat hendak pergi ke tempat makan, tanpa sengaja kakak kelas yang sedang berlarian di koridor menyenggol tangannya dan tumpahlah semua nasi dan setengah potong telur dari kotak nasinya. Orang lain yang melihat kejadian itu bukannya iba dan membantunya, malah menertawainya karena menu makan siangnya yang sangat minimalis.

Dia yang saat itu terkejut dan tak bisa marah atas kejadian itu, hanya bisa diam. Dan membersihkan nasi yang berserakan di lantai tanpa mendapat permintaan maaf dari kakak kelasnya. Setelah membereskan nasinya yang tumpah, dia ingin mencuci tangannya ke kamar mandi. Namun, sampai di kamar mandi, dia malah diusir oleh kakak kelasnya.

"Hey, kamu salah masuk WC ya!" kata salah seorang dari mereka.

"Kamar mandi cewek di sebelah! Sana pergi!" tambah yang lainnya.

"Dasar otak mesum!" tambah kakak kelas yang lain.

Akhirnya anak itu keluar dari kamar mandi dan pergi ke kamar mandi di sebelahnya untuk membasuh tangannya.

Dia pergi ke kelas dan hanya minum air putih saja sampai jam pelajaran di sekolah selesai. Hari itu cukup membuat hati anak itu tergores, tapi masih ada hari yang lain yang harus dia hadapi dengan hati yang lebih tangguh.


Guys, part ini udah lama aku tulis tapi tetap jadi draf dan aku hampir lupa alur ceritanya. Makanya aku coba buka lagi ceritanya dan setelah baca aku ingat lagi alurnya -sedikit. Ada bagian yang agak 18+ di cerita ini, kira-kira kalian ngga masalahkan dengan ceritanya. Kalau masalah, ya bisar di delete aja. Kasi tahu di kolom komentar ya. Komentar membangun sangat diharapkan untuk kemajuan cerita ini. Trims.

Putri atau Pangeran?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang