BR - 5

1.4K 103 10
                                    

"New Student"

Banyak mata yang melihat Aisyah penuh keirian dan ketidak sukaan pada Aisyah. Dikarenakan untuk pertama kali nya Aisyah berangkat sekolah diantar oleh seorang laki-laki.

Pandangan ketidak sukaan terus saja menatap Aisyah seolah-olah Aisyah lah orang paling bersalah dimuka bumi ini. Akan tetapi, apa hak mereka dengan gamblang nya memberikan pendapat yang salah?

"Anggap saja mereka angin lalu Syah!" Ari berbisik di telingan Aisyah sembari jalan berdampingan dengan Aisyah.

Aisyah yang dipandang tidak suka menundukan kepalanya. 'lagi-lagi semesata enggan menerima keberadaanku. Lantas jika semesata saja enggan menerima ku siapa yang aka menerimaku?'

"Aku."

Aisyah menekukan kedua alisnya seolah heran. Pertama, kenapa Ari menjawab seolah menjawab hal yang ia utarakan lewat hati nya. Kedua, kenapa Ari tiba-tiba ingin berkata 'Aku'. Hal seperti itu patut di herankan bukan?

"Aku pengen ngomong sesuatu Syah."

"Oh kirain."

"Kirain apa Syah?"

"Gak papa gak usah pikirin, mending kita bergegas masuk kedalam kelas, bentar lagi bel bunyi."

Ari dan Aisyah bergegas masuk kedalam kelas mereka berdua.

"Kamu pengen ngomong apa Ri?" tanya Aisyah setelah ia sampai di dalam kelas dan duduk dimana tempat biasa ia duduk.

"Aku cuma pengen minta pertemanan yang tulus dari kamu. Dan soal aku suka kamu tolong lupain! Anggap aja itu cuma omong kosong aku aja."

Aisyah nampak menghembuskan nafasnya. Seolah mengambil ancang-ancang untuk menjawab pertanyaan yang amat sangat sulit.

"Sebelum kamu ngomong ini, aku sudah menganggap mu teman Ri." lalu Aisyah tersenyum.

"Baiklah kalau gitu, karena kita sudah berteman aku ingin kamu memakai gelang ini." Ari menunjukan sebuah gelang yang amat sederhana hanya ada seutas tali berwarna Biru. Sederhana mungkin tapi jika yang menggunakan gelang tersebut Aisyah mungkin akan lebih cantik. Karena sangat kontras dengan kulit Aisyah yang putih itu.

"Tidak perlu Ri, aku tulus berteman dengan mu dan tak ingin meminta imbalan apapun kepada mu."

'kamu perempuan yang aku cari Syah,'

"Anggap saja ini simbolis pertemanan kita. Tolong jangan menolak aku tidak suka penolakan ingat?"

Aisyah mengangguk lantas mereka berdua tertawa bersama.

"Terimakasih kau laki-laku baik."

"Kamu lebih baik, sini tangan mu, biar aku yang pakaikan."

Aisyah memberika tangan nya, dan gelang itupun terpasang indah di seorang Aisyah.

"Cantik." puji Aisyah.

"Iya Cantik sama seperti yang memakai nya." ujar Ari dengan senyum yang tertempel di wajah nya.

"Apaansih Ri!"

"Duh jangan geer dulu, semua perempuan memang cantik. Namanya juga perempuan." lalu setelah mengatakan itu Ari tertawa melihat wajah Aisyah yang merah menahan kesal nya. Lucu sekali pikir Ari.

"Emm Syah, kamu merasa kehilangan sesuatu tidak?" Ari bertanya ragu-ragu pada Aisyah.

"Emm barang yah?" Aisyah terlihat berfikir keras, tentang 'Barang' yang dimaksud oleh Ari. Namun, ternyata nihil. Tidak membuahkan hasil.

Bad ReputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang