BR - 3

1.6K 128 6
                                    

Jam istirahat pun tiba semua siswa dan siswi Taruna mulai bergegas untuk mengisi kekosongan kantin.

Lain hal dengan Aisyah, disaat semua orang bergegas menuju kantin ataupun perpustakaan.

Aisyah lebih memilih untuk berada di sebuah taman sekolah, konon kata nya taman tersebut angker. Tapi, sudah 2 tahun Aisyah sering mengunjungi taman tersebut hanya untuk membaca sebuah novel ataupun mendengarkan musik lewat handphone nya.

Seperti sekarang ini, Aisyah mendengarkan musik lewat earphone dan ikut bernyanyi.

Karena bagi Aisyah, mendengarkan musik itu salah satu cara untuk mengalihkan pikiran nya sebentar. Menikmati setiap makna dari liriknya.

She prays to be sculpted by the sculptor

Oh, she don't see the light that's shining

Deeper than the eyes can find it, maybe we have made her blind

So she tries to cover up her pain and cut her woes away

Cause covergirls don't cry after their face is made

Lagu dari Alessia Cara ini seolah menggambarkan diri Aisyah.

Namun tiba-tiba sebelah earphone nya dilepas oleh seseorang. Aisyah terkejut saat itu siapa? Siapa yang melepaskan sebelah earphone nya? Apakah benar rumor jika taman ini berhantu? Tapi, jika iya kenapa hantu tersebut tidak mengganggu nya sejak peertama kali Aisyah datang kesini?

Aisyah celingak-celinguk ke kanan dan ke kiri namun hasilnya tetap sama nihil.

Dan saat Aisyah ingin menengok kebelakang. Seseorang mengagetkan nya.

"Dooorrrrr!!"

Jantung Aisyah rasa nya ingin copot sekarang. Namun tidak jadi karena Aisyaj sadar, masih banyak hal yang harus ia raih.

"Kok sendirian aja?" Tanya seseorang itu.

Dan ternyata seseorang itu adalah Ari, yah laki-laki pertama yang ingin berteman dengan Aisyah.

"Memang kenapa? Apakah dosa jika aku sendiri?"

Ari dudu di sebelah Aisyah dan menatap manik mata Aisyah dalam.

"Gak papa sih, tetapi menurutku gadis seperti kamu mana mungkin tidak memiliki teman bukan?"

"Kata siapa? Sok tau!"

Aisyah memasang kembali earphone nya itu. Namun Ari berhasil melepaskan nya lagi.

"Ck, kamu bisa tidak diam?"

"Tidak bisa,"

"Ishhh!"

Kedua kali nya Aisyah memasangkan Earphone nya lagi. Tapi, kedua kali juga Ari melepaskan nya lagi.

"Mau kamu apa?" Aisyah mulai menajamkan mata nya.

"Memang seberapa penting nya mendengarkan musik bagi kamu syah?"

"Sangat penting," Aisyah menghela nafas. Tatapan Aisyah beralih kedepan.
"Karena bagiku hanya musik yang menemaniku dalam sepi yang tak terhingga kedalamanya."

Ari kembali menatap lekat wajah Aisyah. mata nya yang sayu, rambut nya yang panjang terjuntai kebawah hingga punggung nya. Dan terlihat sekali jika Aisyah lelah. Entah lelah karena apa? Ari belum tau itu.

"Syah, mulai sekarang aku akan menggantikan posisi musik yang sering kamu dengarkan setiap hari. Aku akan menemani mu, biar kamu tak terjerat lagi dalan sepi yang semakin mendalam."

"Jauhi aku Ri, maaf kamu tak bisa menggantikan sepi ku."

"Aku bisa Syah."

"Kamu akan menyesal mengenal aku, aku harap setelah ini kamu menjauhi ku."

Aisyah bangkit dari duduk nya dan pergi meninggalkan taman tersebut.

Namun Aisyah rupa nya menjadi seorang teledor, karena buku jurnal nya tertinggal di taman.

Ari yang pasrah kepergian Aisyah hanya menghela nafas nya dengan kasar.

Dilihat nya bangku yang tadi di duduki oleh gadis cantik dan sekarang menghilang bak tertiup angin hanya ada buku jurnal nya saja disna.

Dengan penasaran Ari mengambil buku tersebut, dan bergegas pergi dari taman itu.

***

Bel pulang terdengar semua siswa dan siswi dari Taruna bergegas keluar dari kelas masing-masing.

Tak terkecuali Aisyah karena ada hal penting yang ia harus lakukan setelah ini.

Mangkanya Aisyah sejarang tak boleh telat lagi ke tempat itu, karena bisa-bisa ia tak di perbolehkan lagi kesitu.

Dengan berjalan cepat Aisyah tak jarang menabrak bahu orang yang berjalan. Dan tak jarang pula mendapat kan sebuah makian.

Namun Aisyah hany meminta maaf atas kesalahanya itu.

Tiba nya di halte, Aisyah terus mondar-mandir karena angkutan yang di tunggunya tak kunjung datang.

Namun, dewi Fortuna sedang berpihak kepada Aisyah dikala Aisyah mulai cemas ada satu angkutan datang. Dan Aisyah langsung menaiki angkutan tersebut untuk menuju ke tempat itu.

*

A/N

Hai aku kembali lagi nih, seperti yang sudah aku bilang di chapter ke 2 jika sudah 20 orang yang baca akan aku publish hehehe.

Makasih buat yang udah vote sama comment!! Tetap setia yah

Dan buat chapter 3 ini aku kasih 25 pembaca. Naik 5 lah gak papa kali.

Tapi maaf pendek buru-buru sebelum batre abiss duh

Maafkan segala ke typo an tersebar.

Salam manis

Rliaa

Bad ReputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang