BR - 7

937 82 26
                                    

"Saat perasaan itu hadir bahkan aku tidak mengelak akan kehadiranya" Rliaa

"Sesuatu yang berbeda"

*

Di kantin yang masih ramai ini kedua orang sedang duduk disalah satu meja yang tengah sibuk dengan pikiran mereka mansing-masing.

"Ekhemm." Danish bersuara akan keheningan mereka.

"Iya Nish?" tanya Aisyah.

"Ah, enggak cuma mau nanya sudah belum?" jawabnya ragu.

"Oh iya udah kok, kita ke kelas sekarang?"

"Emmm yaudah ayo."

Mereka berdua bangkit dari tempat duduk mereka, bergegas meninggalkan kantin untuk kembali ke kelas.

"Syah kamu ada waktu gak pulang sekolah?" Tanya Danish di sela-sela waktu saat mereka berjalan.

"Memangnya kenapa?" Tanya Aisyah.

Danish menggaruk kepalanya yang tidak gatal, menandakan bahwa dia bingung untuk menjawabnya.

"Ya ya gak papa sih, cuma pengen nanya aja hehehe." kekehnya pelan.

"Oh..." Aisyah mengangguk menegerti.

'Ini kenapa Aisyah sifatnya gak bisa ditebak gini. Perempuan yang punya banyak teka-teki jadi pengen mecahin teka-tekinya'

"Syah!!" Tepat beberapa langkah menuju kelas Aisyah dipanggil oleh Ari.

"Kenapa?" cetus Aisyah.

"Aku mau ngomong sebentar sama kamu."

"Tapi, sebentar lagi bel masuk bunyi." tolak Aisyah lembut. Entahlah meskipun Aisyah sudah berteman tetapi tetap saja Ari memyukainya. Rasanya begitu tidak singkron karena meskipun ini bukan pertama kalinya ada yang menyatakan perasaan terhadapnya.

"Yaudah pulang sekolah nanti tunggu aku." Lalu Ari melengos pergi tanpa menatap Danish.

"Dih dasar cowo aneh!" cetus Danish.

"Apasih sih Nish kamu gak jelas."

Danish hanya mengangkat kedua bahunya. Bertanda ia tidak peduli apa yang dikata Aisyah.

***

Bel pulang sekolah berbunyi sejak 2 menit lalu. Dan sejak tadi Ari tak hentinya memandangi Aisyah yang sedang membereskan peralatan tulisnya kedalam tasnya.

"Jangan ngeliatin aku terus, aku bukan sesuatu menarik." cetus Asiyah

"Bagiku kamu satu-satunya yang paling menarik daripada yang lain."

"Hah?"

"Eh anu apasih itu namanya, lupainlah."

Aisyah duduk lagi menatap Ari. Seolah mencari hal yang disembunyikan Ari.

"Jangan natap gitu ah."

"Loh? Aku kan sedang menirukan kamu tadi." ucap Aisyah.

"Emang tadi aku natapnya gitu?"

Aisyah memutar bola matanya malas.

"Jadi, apa yang pengen kamu omongin?" tanya Aisyah pada Ari to the point.

"Emmm gini, aku pengen ngomong sama kamu buat kasih tau kalau Jurnal kamu ada di aku." jawabnya cepat.

"Kok bisa ada di kamu?" tanya Aisyah dengan menaikan oktav suaranya.

"Tahan dulu jangan marah. Aku belum buka-buka kok i swear! Aku nemuin itu jurnal pas kamu udah pergi dari taman belakang yang serem itu loh," tangan Ari membentuk peace pada Aisyah.

Aisyah menghela nafas lega karena dia merasa lega jurnalnya tidak diobarak abrik oleh Ari.

"Yasudah nanti aku ke rumah kamu Ri. Nanti, tolong sms alamat kamu"

"Etsss gak segampang itu dong, aku udah nemuin gak dibaca lagi pasti banyak rahasia deh."

"Kamu maunya apa Ri?"

"Aku gak muluk-muluk kok cuma pengen kamu dateng ke salah satu club soalnya aku bakal perform disana." pinta Ari.

"Aku gak bisa." jawab Aisyah cepat.

"Yaudah aku juga gak mau ngembaliin."

"issh kamu itu menyebalkan sekali! Yaudah iya."

"Baik, nanti aku jemput kamu jam 9 malam. See you girl"

Ari pergi meninggalkan Aisyah dikelas sendirian.

"Gimana aku bilangnya ya?" Aisyah mendesah pelan. Karena tidak mau ambil pusing Aisyah bergegas untuk pulang. Namun saat satu langkah dari dalam kelas terlihat Danish sedang menyandarkan tubuhnya di dinding kelas.

"Lah kok belum pulang?" Tanya Aisyah

"Aku nunggu kamu." jawab Danish singkat.

"Kenapa?"

"Mau pulang bareng sama kamu."

"Gak usah aku bisa pulang sendiri." tolak Aisyah halus.

"Anggep aja kalau kamu bales budi karena aku udah bantu kamu, gimana?"

Aisyah merasa bingung sendiri perihal tawaran Danish itu. Ia ingin menolaknya namun ia ingat dengan jasanya.

"Baiklah aku mau."

"Mulai sekarang aku akan antar jemput kamu, princess."

***

Ah maaf banget sumpah aku minta maaf baru bisa update, ini wp ku error mulu dan lupa punya janji sama kalian sumpah aku minta maaf hehe peace maafin 😂

Gimana pendapat kalian dengan cerita ini? Makin greget kah atau ngebosenin?

Btw aku baru buka wp hari ini setelah 1 bulan lebih gak buka. Dan liat notif ada yang komen bikin aku inget kalo punya janji hehe. Udah 5k aja yg baca almost 6k makasih yah.

Dan maaf juga gaya nulis ku sekarang beda sama beberapa part sebelumnya.

See you next part😍

100 vote + 30 lebih komen insya allah aku next beneran ini aku gak boong 😊

Bad ReputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang