Part 3

48 8 2
                                    

"Heh ayuh ah kita kembali ke kelas.Gue udah gak mood disini"ucap Clarista"Eh,tapi makanan gue be..."belum sempat Linda melanjutkan kata-katanya tangan Linda dan Ayu sudah ditarik oleh Clarista"Sumpah ya kalo gue ketemu dia lagi gue bakalan kebawa sial"gumam Clarista dalam hati

.

.

.

.

.

Sepulang sekolah,terlihat Clarista sedang menunggu di depan halte bus.Tak lama bus pun datang.Belum sempat kakinya menaiki bus,sepasang matanya melihat seseorang yang sedang berjalan sempoyongan di seberang jalan dan sialnya dia adalah

"Azka,."gumam Clarista setelah melihat pria itu.

"Kenapa tuh bocah sempoyongan?Tolongin gak ya,Tolongin gak yh,apa jangan-jangan tuh bocah habis mabok yah?Kalo gue nolongin gue yang mati dong,tapi nanti kalo gak ditolongin kasian tuh bocah,kalo dia mati gak ada yang tahu gimana?Lah bodo amat lah bukan urusan gue juga!"

"Eh Neng jadi naik nggak nih?"tanya supir bus.

"Eh nggak jadi deh bang!"jawab Clarista setelah bergulat dengan pikirannya,akhirnya ia memutuskan untuk menolong Azka.

Clarista pun berlari kecil menyebrang jalan untuk menghampiri Azka

"Eh kenapa lo?"tanya Clarista seraya memegang pundak Azka

"Ngapain lo kesini?"jawab Azka sinis seraya memegangi sudut bibirnya yang berdarah

"Udah bagus gue mau nolongin.Ya udah mending gue pulang aja" kata Clarista seraya hendak melangkahkan kaki sebelum adanya sebuah tarikan dilengan kanannya

"Bisa kita lupakan berdebatan kita untuk hari ini saja?Gue sangat membutuhkan seseorang.Bisa Lo nemenin Gue?"kata Azka dengan tatapan mata yang tertuju kearah jalan

Clarista nampak berpikir 'kalo dilihat-lihat emang dia lagi susah sih' pikirnya seraya menatap wajah Azka yang penuh dengan luka memar tersebut

"Heh,kenapa lo ngeliatin gue gitu.Kalo emang gak mau bantu ya udah gak papa dari pada Lo bantunya gak ikhlas kan malah gak berkah" ujar Azka yang sadar dirinya tengah diperhatikan

Lama bergelut dengan pikirannya Clarista pun berkata "Huh,ini demi rasa peri kemanusiaan yang ditanamkan di negara tercinta kita ini gue mau dan ikhlas bantu lo.Tapi jangan sampai Lo mikir yang enggak-enggak yah!"

"He,gue minta bantuan ke elo juga karena gue sadar udah gak ada lagi orang lain yang masih ada di sekolah.Makanya dengan sangat terpaksa akhirnya gue minta elo aja.Lagian sapa juga yang mau sama monyet jadi-jadian kaya elo" jawab Azka

"Gila yah,udah bagus gue mau tapi elo malah tetep aja ngledek gue" kata Clarista yang nampaknya sedang menahan amarahnya mati-matian 'huh,sabar sabar' gumamnya dalam hati

"Udah dari pada kita terus berdebat kaya gini,mending sekarang gue anterin elo pulang.Soalnya gue males lama-lama sama elo" ajak Clarista

"Tapi gue masih belum pengin pulang.Bisa gak Lo temenin gue sebentar?" Tanya Azka

"Emangnya Lo mau kemana sih?"tanya Clarista

"Gue mau nenangin diri di taman dekat sekolah.Temenin sebentar nanti Lo gue anterin pulang deh" jawab Azka

"Tapi Lo lagi luka Az" ujar Clarista

"Gak masalah.Sekarang yang gue butuhkan bukan obat tapi teman untuk berbagi" kata Azka seraya hendak menarik tangan Clarista

Namun buru-buru ditepis oleh Clarista "gak usah pegang-pegang kali.Gue bisa jalan sendiri" ujar Clarista

Mereka pun berjalan menuju taman dekat sekolah.Disana lah tempat yang menurut Azka cocok untuk tempat menenangkan diri.Dia pun selalu kesana jika dia sedang memiliki masalah.Biasa dia akan kemari bersama sahabat-sahabatnya.Namun kali ini berbeda.

Please,Back To Me Again [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang